🔵 DG | 05

24.3K 519 4
                                    

Kring kring kring

Ponsel Ghia bergetar di sebelah tubuhnya, langsung Ghia meraih dan menjawab panggilan itu. Di layar ponselnya terlihat Dewa yang menelponnya.

Dewa
"Halo..."

Ghia
"Iya ada apaan?"

Dewa
"Udah tidur belum?"

Ghia
"Belum lah."

Dewa
"O."

Ghia
"Gue tutup nih telepon."

Dewa
"Ehh jangan. Jangan dulu, gue mau ngomong."

Ghia
"Ini udah ngomong."

Dewa
"Ini serius."

Ghia
"Iya-iya apaan?"

Dewa
"Coba deh lo liat ke luar terus pandang langit."

Ghia
"Gak ah, lo siapa nyuruh-nyuruh gue kayak gitu.

Dewa
"Dengerin dulu, gue belum selesai ngomong."

Dewa
"Tanpa bulan dia gelap, tanpa bintang dia akan kesepian. Sama halnya gue, tapi bedanya ada di lo-nya. Tanpa lo hidup gue gelap, suram, hampa dan gak ada semangat lagi untuk hidup."

Ghia
"..." (Ghia terdiam)

Dewa
"Gue harap lo bisa nyerna kata-kata itu, gue harap lo paham maksud gue. Gue takut kehilangan lo Ghi, lo inget itu. Good night calon istri, mimpi indah."

Tuut tuut tuut

Sambungan telpon itu kini terputus dan kini ponselnya masih menempel di telinganya. Ghia berusaha mencerna kata-kata yang barusan tadi di ucap oleh Dewa. Dengan kata itu membuatnya terdiam dan mencoba memahami maksudnya. Akhirnya dia paham dan dia senyum-senyum sendiri dibuatnya.

• • •

"Ghia bangun, kamu kan ada janji sama Dewa buat jalan." kata mamahnya sambil mengetuk pintu kamar Ghia.

"Ghia gak ada janji ma sama Dewa hari ini." teriak Ghia dari dalam kamarnya.

Ceklek

Pintu kini terbuka, mamanya masuk dan duduk di tepi ranjang.

"Tadi Dewa ke sini katanya mau ngajak jalan kamu sayang."

"Iya deh iya, Ghia siap-siap. Jadi mama keluar dulu Ghia mau tampil perfect."

"Oke," kata mama sambil meninggalkan Ghia di kamarnya.

"Assalamualaikum, tante." sapa Dewa dari luar rumah sambil mengetuk pintu.

"Tunggu sebentar ya De Ghianya baru mandi."

"Iya tante."

Setelah menunggu sepuluh menit akhirnya Ghia kelar juga.

"Lama ya? Maaf." kata Ghia meminta maaf.

"Wow lo cantik banget." puji Dewa.

"Ya udah tante kita jalan dulu."

"Iya hati-hati, jangan ngebut naik mobilnya." pesan mama Ghia.

Dewa membukakan pintu buat Ghia. Tetapi Ghia malah masuk di pintu ke dua.

"Lo kira gue sopir pribadi lo apa?" decak Dewa.

"Pindah gak." suruh Dewa.

"Gak." jawab Ghia jutek.

"Pindah."

"Gue bilang gak ya gak." tolak Ghia.

Dewa menghampiri Ghia dan mendekat ke arah Ghia.

DEWA & GHIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang