🔴 DG | 34

11.1K 174 13
                                    

"Dewa bangun, anterin ke minimarket buat beli bahan makanan. Udah mau habis," ucap Ghia.

Bau parfum yang menyengat-Britney Spears Fantasy yang teramat manis aromanya menyumbat hidung Dewa.

"Kiss dulu," pinta Dewa.

"Mandi dulu, baru one kiss," jawab Ghia.

"Sekarang," rengek Dewa.

Ghia terpaksa mengiyakan permintaan Dewa agar cepat dia mengantarkannya ke minimarket.

Cupp

Benda kenyal itu kini saling bersentuhan.

***

Dewa menunggu di dalam mobilnya, satu tangan memeluk setir dan satunya lagi sibuk merapikan rambut menggunakan refleksi kaca spion yang ada di hadapannya. Sudah hampir dua puluh menit dia menunggu Ghia, istri tercintanya.

Dari kejauhan Ghia berjalan menuju mobil yang berada di seberang jalan.

"Lama amat?" tanya Dewa dengan memutar kedua bola matanya.

"Iya soalnya tadi antrenya panjang," jawab Ghia.

"Dikira mau ujian apa pakai soal segala," jawab Dewa bercanda.

"Mau makan dirumah atau di luar?" tanya Ghia.

"Luar aja," jawab Dewa.

"Kenapa? Kamu gak suka sama masakanku?" tanya Ghia.

"Lah tadi kan kamu yang nawarin," ucap Dewa dengan muka cemberut.

"Baper amat," ucap Ghia mencubit pelan hidung Dewa.

Dewa menyalakan mesin mobilnya menuju restoran yang tak jauh dari sana.

Ghia mulai memesan makanan dan minuman untuk mereka berdua.

"Habis ini mau kemana?" tanya Dewa.

"Ke dokter untuk periksain kandungan aku." jawab Ghia.

"Sampe lupa ayah sama kamu," ucap Dewa mengelus perut Ghia yang sudah mulai membesar.

"Udah ah, malu tahu dilihatin orang." ucap Ghia pada Dewa.

***

Selesai makan mereka menuju Rumah Sakit Victoria tempat biasa mereka melakukan pemeriksaan kandungan Ghia.

"Jadi gimana dok dengan kandungan istri saya?"

"Kandungannya baik-baik aja. Ibunya juga Sd hat kok pak, jadi jangan khawatir." jawab dokter tersebut.

Selsai dari memeriksakan kandungan Ghia, mereka pulang untuk beristirahat.

Ghia turun dari mobil menuju ke kamar disusul dengan Dewa dari belakang.

Belum lama mereka merebahkan badan, pintu depan terketuk.

"Siapa sih?" tanya Ghia.

"Gak tahu. Bukain gih," suruh Dewa.

Ghia keluar dari kamar menuju pintu depan.

"Iya ada apa?" tanya Ghia membukakan pintu.

"Ini mbak cuma mau ngirim paket. Buat Mbak Ghia." ucap si pengantar paket.

"Iya saya sendiri." jawab Ghia.

"Tolong tanda tangan di sini mbak," Pinta si pengantar paket dengan menunjuk bagia yang akan di tanda tangan.

Selesai metanda tangani Ghia langsung menuju kamar menemui Dewa.

"Ada apa?" tanya Dewa dengan pandangan terfokus pada layar ponselnya.

"Ada paket nih," jawab Ghia.

"Dari siapa?" tanya Dewa.

"Emm... dari clown." jawab Ghia kebingungan.

"Clown? Badut?" ucap Dewa bingung.

Ghia membuka paket itu dan terkejut melihat isisnya. Refleks Ghia langsung melempar paket tersebut.

"Kenapa?" tanya Dewa.

Ghia terdiam mematung. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dewa langsung beranjak dari tempat tidur dan mengambil paket yang di lempar Ghia ke lantai. Paket tersebut berisi kertas yang bertulikan how are you? Tunggu kedatanganku!!! dengan tinta bewarna merah darah.

***

Hay hay hay
Update nihhh
Vomet
Sory typo, bosen dan lamanya up
Author sibuk nih (sok sibuk lo thor)
Lanjut gak?

DEWA & GHIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang