🔴 DG | 16

16.8K 253 7
                                    


Mobil mereka berhenti tepat di depan apartemen. Dewa membukakan pintu mobil, mencium lembut bibir Ghia dan menggendongnya menuju kamar.

Dewa menjatuhkan tubuh Ghia di atas ranjang dan Dewa ikut menjatuhkan tubuhnya tepat di samping tubuh istrinya.

"Maafin sikap gue kemarin." ucap Ghia penuh penyesalan.

"It's ok." sahut Dewa dengan menyingkirkan rambut Ghia yang menutupi mukanya.

Dewa langsung memeluk erat istrinya itu. Dan mereka tertidur lelap dengan posisi Ghia dalam dekap pelukan seorang Dewa.

• • •

Sang surya mulai muncul perlahan memaparkan cahayanya yang tegas dilangit timur. Perlahan udara dingin malam mulai tergantikan dengan hadirnya sang surya yang semakin tegas dan memperlihatkan kemunculannya dari balik ufuk timur.

Ghia menemui Dewa yang tengah sibuk memasak.

"Lo bisa masak?"

"Dikit. Soalnya sering mbantu mama di dapur."

"Masak apaan? Jangan-jangan masakan lo gak enak lagi."

"Emm... masak roast with cheese."

Selesai masak Dewa langsung menghidangkan masakannya dan menyuruh Ghia mencicipi hasil karyanya.

"Coba gih," ucap Dewa dengan pandangan tertuju pada wajah Ghia.

"Kok lo ngeliatin gue kayak gitu?"

"Buruan cobain, mau di suapin?"

"Eng-" belum selsai dengan ucapanya Dewa langsung menyuapi istrinya mesra. Saat masuk ke dalam mulut itu rasa rempah-rempah sangat meresap pada roast, ditambah lagi dengan cheese yang meleleh. Wihhh lezatnya...

"Gila gila, nih masakan mantul banget." batin Ghia.

"Gimana?" tanya Dewa penasaran.

"Biasa aja kok." jawab Ghia dengan ekspresi datarnya.

"Keluar yuk," ajak Ghia.

"Kemana?"

"Nonton gitu."

"Ya udah selesai makan siap-siap dan langsung cuss." jawab Dewa.

Selesai makan mereka membersihkan piring kotor masing-masing. Dan di lanjut siap-siap.

"Ghia gue tunggu di bawah."

Lima menit menunggu akhirnya Ghia keluar dengan penampilan yang menyihir penglihatan Dewa. Ghia mengenakan pakaian bewarna pink yang membuatnya lebih terlihat cantik dan imut.

"Jangan bengong ayo berangkat."

Dewa langsung membukakan pintu untuk Ghia. Dewa mulai menjalankan mobilnya meluncur mulus ditengah-tengah teriknya matahari menuju mall terdekat untuk menonton.

Saat memasuki mall udara panas diluar tergantikan dengan udara sejuk. Mereka melangkah menuju bioskop. Kali ini Ghia yang memilih menonton film apa yang nantinya mereka tonton. Cewek itu memilih menonton film romance.

Di tengah-tengah film ada adegan yang membuat baper para penonton. Ghia teriak histeris ketika sang cowok menciuman mesra ceweknya.

"Diem napa."

"Ganggu aja lo. Gue jadi gak fokus sama filmnya nih."

Dewa merasa geram dan tanpa aba-aba dia langsung meraih tengkuk Ghia dan mencium bibir Ghia.

"Diem. Kalo gak gue akan nyium lo lagi." ancam Dewa.

Ghia menuruti kemauan suaminya.

Selesai nonton Dewa pamit ke Ghia untuk pergi ke toilet.

"Ghia lo disini dulu. Gue mau ke toilet."

"Jangan lama-lama."

Dewa meninggalkan Ghia sendirian. Selang beberapa detik Dewa menghilang dari pandangan Ghia, Linda si cewek brengse datang menghampiri Ghia dengan fake smile setelah berbincang dengan Savinka di sebuah resto. Savinka pikir dirinya tak terlihat oleh Ghia dan dikira Ghia sudah pulang sedaritadi. Ternyata Ghia memperhatikan terus pemandangan itu tepat sebelum Linda menyadari dan menyamperin Ghia.

"Nih nenek lampir yang satu ini napa nyamperin," batin Ghia.

"Hai lo sendirian. Mana Dewa?"

"Kepo amat sih lo." ucap Ghia jutek.

"Lo tahu gak kalau gue sama Dewa putus tu gara-gara pernikahan lo sama Dewa. Lo yang membuat hubungan gue sama Dewa berantakan. Sebenernya tu Dewa masih suka sama gue."

Ghia merasa kesal karena Linda yang berusaha terus untuk menyudutkannya, seolah-olah semua masalahnya bermula padanya.

"Nyatanya Dewa lebih milih gue ketimbang lo."

"Sekarang lo denger baik-baik ya, Dewa itu milik gue dan selemanya akan jadi milik gue." ucap Linda.

Ghia mengumpulkan semua keberaniannya dan melayangkan tamparan yang cukup keras.

"Lo jangan asal ngomong!! Dewa itu suami gue! Dia milik gue seutuhnya dan selamanya! Lo ingat baik-baik itu." ucap Ghia mengakhiri perdebatan mereka berdua.

Tampak Dewa dari kejauhan berjalan menuju Ghia. Lantas Linda melarikan diri dengan malu yang teramat serta kekalahan yang diterimanya.

Ghia langsung membenahi penampilannya dan mengontrol ekspreainya seolah tak terjadi apa-apa. Ghia berusaha untuk bersikap tenang.

"Pulang yuk. Cape." ajak Ghia.

"Gak mau mampir kemana gitu?" balas Dewa.

"Gak usah."

"Oh... ok,"

Mereka menuju parkiran, masuk kedalam mobil dan meluncur mulus kembali ke rumah serta istana bagi mereka berdua. Dalam perjalanan mereka sibuk dengan dunianya masing-masing.

Sesampainya Ghia langsung bergegas menuju kamar. Dewa menarik tangan Ghia bermaksud menghentikannya. Tubuh Ghia tertarik dan menimpa Dewa. Mereka terjatuh dengan posisi berpelukan.

"Aelah drama aja. Gue capek nih mau bobok cantik."

Ghia langsung berdiri dan melanjutkan langkahnya menuju kamar. Di dalam kamar Ghia langsung membenamkan mukanya pada bantak.

"Hari yang melelahkan sekaligus mengesankan." batin Ghia.









• • •

Hai hai hai
Gue update nihh
Lagi semangat-semangatnya
Banyakin vote comment and share ke temen lo pada untuk baca nih cerita ampe kelar. (Kalo punya uang, kan ada uang teman datang)
Sorry typo






See you next chapter gaess

💋🍭

DEWA & GHIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang