🍂 part-2 🍂 murid baru

47.6K 1.6K 6
                                    


Keyla tersadar dari pingsannya. Hal pertama yang dia lihat adalah langit ruangan yang serba putih dan bau yang sudah sangat dihafalnya. Ruang UKS.


"Keyla, lo gak apa-apa? Gimana, sih, ceritanya lo bisa pingsan begini?" Suara yang sudah tak asing lagi bagi Keyla terdengar. Wajahnya yang bulat itu menampakkan raut khawatir. Keyla tersenyum samar.


"Sorry, Ci. Gue tadi lupa sarapan karena buru-buru," alibi Keyla.


"Lo gak bisa bohong sama gue. Pasti tadi pagi lo habis dimarah sama bonyok dan Kakak-Kakak lo itu sampai lo gak bisa sarapan."


Keyla nyengir. Benar adanya yang dikatakan oleh sahabatnya itu. Karena memang hanya dia yang paling mengetahui keadaan Keyla yang sebenarnya. Meski beberapa hal masih ada yang harus disembunyikan Keyla darinya.


"Tuh kan, benar." Citra menampakkan kekesalannya dengan wajahnya yang dibuat-buat seperti sedang marah.


"Gue gak papa, kok, Ci. Mungkin ini karena gue juga berjemur di bawah tiang bendera. Cuaca juga lagi panas. Jadi, ya, gue pingsan." Kata Keyla menenangkan.


Citra menghela napas. Antara kesal dan tidak berdaya untuk membantu Keyla. "Terserah lo, deh."


"Eh, tadi yang bawa gue siapa? Gak mungkin lo, kan?" Tanya Keyla pada akhirnya. Penasaran juga siapa yang membawanya ke ruang UKS padahal saat itu tidak ada seorang pun yang berada di lapangan kecuali dirinya sendiri. Karena anak-anak belum waktunya untuk keluar istirahat.


"Ya, enggak lah Keyla yang cantik. Gue mana kuat." Jawabnya memutar mata. Pertanyaan aneh. Namun sedetik kemudian, raut wajah Citra berubah. Dengan senyum yang terkulum dan alis yang terangkat.


"Cowok ganteng, Key. Gue gak tau itu siapa. Soalnya gue gak pernah liat di sekolah ini. Dewa Yunani kesasar kali, ya.." Citra tersenyum dengan pandangan yang melayang entah kemana. Keyla bahkan sempat berpikir bahwa Citra sudah mulai gila karena seorang cowok.


"Semua cowok juga lo bilang ganteng, Ci." Jawab Keyla malas.


"Tapi ini serius, Key. Beneran ganteng. Hidungnya mancung, putih tinggi. Mirip artis Korea gitu, loh. Ya Tuhan, gue jadi mau pingsan juga biar bias digendong sama dia." Kata Citra melebihkan. Keyla menggelengkan kepala khawatir dengan kesehatan otak Citra yang selalu berbicara berlebihan jika menyangkut cowok. Seharusnya mereka bertukar posisi saja. Citra yang berada di atas ranjang, bukan dirinya.


"Bisa gak, lo gak usah lebay buat sehari aja?"


Citra langsung merengut tak terima. "Udah, ah. Ke kelas aja, deh. Malas gue di sini lama-lama." Kata Keyla lagi sebelum Cita memulai dramanya seperti biasa.


"Ke kantin dulu. Gue lapar nih, nungguin lo sadar."


Keyla turun dari ranjang dan langsung mengikuti langkah Citra menuju kantin dengan malas-malasan. Di koridor, dua gadis cantik itu banyak mendengar murid-murid yang selalu membahas perihal anak baru.


"Iya, ganteng banget!" seru salah satu di antara mereka. Sepertinya mereka sudah tertular virus dari Citra. Sebab Citra yang baru saja berkata soal anak baru dengan hebohnya, dan rupanya anak-anak yang lain juga berkata demikian. Keyla bergidik, juga penasaran. Memangnya, seganteng apa cowok yang disebut-sebut sebagai anak baru itu? Tapi tetap saja, Keyla berusaha untuk acuh dengan pembicaraan mereka yang tidak menarik. Saat sedang asik bercanda dengan Citra ia mendengar suara berisik dari siswi alay menurut Keyla.


Masih mengikuti Citra, Keyla memesan makanan dan duduk di antara siswa-siswi yang masih menghebohkan soal murid baru itu. Namun tidak lama, kehebohan itu berubah menjadi keributan dari suara-suara siswi yang histeris menyebut sebuah nama yang membuat Keyla mengerutkan keningnya.

Keyla [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang