🍂 part - 13 🍂 labrak

27.7K 1K 2
                                    

"Lo itu apa-apaan sih. Lo mau mencelakakan gue?" Geram Key karena bukan cuma sekali dua kali ia dikejutkan dengan tiba-tiba ditarik pergelangan tangannya namun sering kali. Vano cengengesan.
“Maaf, gue gak ada maksud mencelakakan lo, gue cuma pengen ngajak lo ke kantin doang," Key memutar bola mata malas.
"Ya kan bisa pake cara baik-baik," ketusnya.
"Ya sekali lagi maaf,"
Key berbalik dan  melangkah meninggalkan Vano namun lagi-lagi tangannya dicekal. Belum sempat ia membentak Vano, cowok itu langsung menggeret tangannya menuju kantin. Sepanjang jalan Key mengumpat, sumpah serapan ia lontarkan kepada Vano yang menggeret tangannya. Banyak pasang mata yang melirik sinis ke arah Key, tatapan seperti ini yang Key benci, menjadi pusat perhatian bukanlah hobinya.
"Stop!" perintahnya kepada Vano.  Vano refleks berbalik dan mengangkat sebelah alisnya.
"Kenapa?"
"Jangan gandeng tangan gue," ujar Key yang sudah tak tahan menjadi bahan omongan, ia tak ingin menjadi bahan gosip, menjadi topik utama di sekolah.
"Kenapa?" Vano heran mengapa Key tak mau ia gandeng.
"Gue gak suka jadi bahan tontonan orang banyak," balas Key seraya melihat sekelilingnya.
Vano yang paham mengikuti arah mata Key, ia menganggukkan kepala lalu melepas genggamannya. "Sorry." ucapnya sambil mengacak pucuk rambut Key. Key yang kesal langsung menatap tajam kearah Vano. Yang ditatap bukanya takut malah memasang wajah seimut mungkin.
"Alah lebay," cibirnya.
"Hey, lo ngapa? Cemburu?" Goda Vano yang melihat ekspresi Key.
"Ngapain cemburu sama lo, muka pas-pasan kayak lo gak pantes buat jadi bahan cemburu,"
“Jangan salah gini-gini gue deretan cowok tertampan seantero sekolah," sombong Vano.
"Bacot," Key berlalu berjalan duluan meninggalkan Vano. Vano yang baru sadar ditinggal Key buru-buru menyeimbangkan langkah Keyla.
Kantin.
Disana sudah ada Citra dan Celvin yang duduk bersebelahan layaknya sepasang kekasih, ya mereka makan bersama, kedekatan mereka dimulai semenjak dari rumah sakit, mereka tukar idline, saling tukar kabar, dan kini mereka makan bersama. Bukan Citra tak memikirkan Key, hanya saja tadi ia merasa begitu lapar makanya ia lebih memilih mengisi perutnya terlebih dahulu.
“Gerak cepat lo ya," ujar Vano sembari menepuk bahu Celvin.
Celvin kaget, refleks bakso yang berada dalam mulutnya jatuh ke arah Key dan mengenai tangan Key. Citra yang melihat ikut kaget namun ia juga sedang menahan tawa melihat ekspresi wajah Key merah padam  yang menahan amarahnya.
“Maksud lo apa menyemprotkan bakso ke gue?" Sewot Key.
“Sorry, gue refleks gara-gara Vano ngagetin gue," elak Celvin sambil gelagapan melihat wajah Keyla yang seperti singa betina ingin menerkam mangsanya.
Vano langsung duduk di sebelah Key, tak lupa pula ia memesan bakso dua mangkuk dan es jeruknya kepada pedagang yang memang sudah ada di kantin.
Brakkkkk!!!
Lagi-lagi Celvin kaget, hingga baksonya jatuh kembali mengenai Vano. Keyla yang tak terima atas perlakuan orang itu langsung berdiri menghadap kearah orang tersebut.
"Maksud lo apa gebrak meja?" Tanya Key.
"Bisa nggak? gak usah deket-deketan sama pacar gue." teriak  Kayla di wajah Keyla.
"Pacar lo yang mana, ya?"
"Yang duduk di samping lo itu punya gue." ucap Kay sambil menunjuk Vano dengan jari telunjuk miliknya. Vano yang merasa tak senang akan pengakuan Kay berdiri dan berjalan mendekati Key. Lebih dekat dengan Vano dan bergelayut bak monyet ditangan Vano. Vano yang risih digelayuti Kayla langsung menghempaskan kasar tangan Kayla.
"Gue jijik sama lo," ucap Vano sambil menunjuk wajah Kayla.
Citra dan Celvin masih duduk sambil menikmati bakso miliknya masing-masing, mereka menyaksikan itu semua bagaikan sebuah pertunjukan. Sedangkan siswa-siswi yang lain bergerombol mengerubungi Key, Vano, Kay, Citra dan Celvin. Kay yang tak terima diperlakukan seperti itu langsung menjambak rambut Keyla, padahal itu bukan salah Keyla.
"Puas? Lo kan, yang udah hasut Vano?" Kay masih tetap berulat menjambak rambut Keyla, Keyla tak membalas ia lebih mencoba melepas jambakan Kayla yang berada dirambutnya.
"Stop!" Ucap Citra yang sudah tak tahan melihat sahabatnya di perlakukan seperti itu.
"Apa? Lo mau gue jambak juga?" ucap Cindy kawan Kay.
"Lo bertiga itu kayak jalang yang ribut karena cowok," tambah Celvin yang ikut-ikutan nimbrung.
"Lepasin tangan lo dari Key!” Perintah Vano sambil menarik kasar tangan Kay yang berada dirambut Keyla.




Keyla [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang