Key masih menangis sambil memukuli tanah yang ia duduki, ia begitu benci akan takdirnya yang tak pernah membiarkan ia hidup nyaman layaknya anak di luaran sana. Hujan bukanya mereda malah semakin deras, seakan ikut bersedih melihat kondisi Keyla saat ini. Darah segar menetes dari hidung mancung milik Key, Key yang sadar akan darah yang menetes di bajunya langsung memegang hidungnya, benar ternyata darah itu keluar dari hidung Key. Key tiba-tiba merasa pusing di kepala lalu ia tergeletak pingsan di atas tanah.
Beberapa menit Key masih pingsan hingga ada sebuah mobil yang menghampirinya. Klakson mobil berbunyi nyaring, bermaksud agar orang yang tergeletak di jalan cepat berdiri. Karena dirasa tak kunjung bangun mobil tersebut menepi di pinggir jalan dekat Keyla, si pengendara pun keluar menggunakan payung menghampiri Keyla.
Vano belum sadar bahwa itu Key karena wajah Key tertutup oleh rambut, saat Vano menyingkirkan rambut di wajah wanita itu, ia terkejut bahwa ternyata itu adalah Keyla.
"Key?" Vano sangat khawatir, ia menepuk pelan pipi Key agar Key bangun, namun tetap saja Key tak kunjung bangun. Vano membuang asal payungnya, lalu ia menggendong tubuh Key ala brydalstyle menuju kedalam mobil.
Ia membaringkan Key di kursi samping kursi pengemudi, lalu ia memutari mobil dan masuk. Setelah itu Vano menjalankan mobil menuju rumah sakit. Sampainya di rumah sakit, Vano langsung menggendong Key kembali untuk masuk kedalam, lalu ia dengan tergesa-gesa mencari dokter. Dokter Riki lewat, Vano yang melihat dokter langsung memanggilnya.
"Dokter tolongin teman saya," ujar Vano sambil berlari menuju Riki. Riki yang melihat Keyla di gendongan Vano langsung kaget.
“Bawa Key masuk kedalam ruangan UGD, " interupsi dokter Riki, Kakak sepupu Keyla. Vano mengangguk lalu membawa Key masuk kedalam ruangan UGD.
Kini Key sedang ditangani oleh dokter Riki, Riki panik melihat kondisi Key saat ini, ia takut sesuatu yang buruk terjadi dengan Key, maka dari itu ia berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan Keyla. Vano mondar-mandir di depan ruang rawat Keyla karena panik akan keadaan Keyla. Didalam ruangan Key sudah di pasang selang infus, dan oksigen, karena kondisinya yang begitu buruk, membuat Riki kebingungan, ia meminta suster untuk memeriksa darah Key. Ia ingin tau sudah stadium berapa penyakit kanker darah Keyla.
Karena sudah beberapa pekan ini, Key tak pernah kontrol ataupun kemoterapi lagi. Suster keluar dari ruangan, Vano langsung memberhentikan langkah suster tersebut dan menanyai kondisi Keyla.
“Bagaimana keadaan Key?" Tanya Vano.
"Keadaan pasien sangat buruk," jawab suster seadanya.
Vano langsung lemas, ia terduduk di kursi tunggu.
Riki yang di dalam sedari tadi tak bisa diam, ia masih memikirkan cara untuk menyembuhkan sepupu tersayangnya ini.
Tak lama suster kembali, dengan membawa laporan "permisi dok ini hasil pemeriksaan nya," ucap suster seraya menyerahkan kertas nya.
Riki memeriksa hasilnya, ia tegang saat melihat hasilnya ternyata dugaannya benar, kini kanker yang diderita Keyla sudah menyebar kemana-mana. Riki langsung menghampiri Keyla yang masih tidur, ia memeluknya erat, ia menangis dalam pelukan Keyla.
"Key, maafkan Kakak yang gak bisa jaga kamu," ucap Riki berbisik di telinga Key, ia menangis karena menyesal tak dapat menjaga sepupunya itu.
"Key, Kakak janji bakal bantu buat sembuhkan kamu," Suster yang melihat adegan itu ikut terharu karena ia juga kasihan melihat gadis secantik dan semuda Key harus menerima penyakit seperti itu. Key yang terusik dari tidurnya langsung terbangun, ia kaget melihat Riki yang memeluk dirinya sambil menangis di ceruk lehernya.
"Hei. Kak Iki kenapa?" Tanya Key sambil mengelus punggung Riki. Tangis Riki semakin menjadi.
"Key Kakak minta maaf karena nggak bisa rawat kamu dengan baik,"
"Kakak kenapa nangis?"
"Key ini masalah kesehatan kamu," balas Riki sambil menatap mata Key.
"Iya, emang kenapa dengan kesehatan Key? Apa penyakit Key sudah sembuh?" Pertanyaan Key mampu membuat Riki membisu.
Key bingung kenapa tiba-tiba Kakaknya ini diam, ia lalu melihat secarik kertas yang di genggaman Riki, Key langsung menyambar kertas itu dan membacanya.
Riki yang melihat ekspresi Key deg-degan sendiri, ia tau begitu terpukulnya Key saat mengetahui keadaannya yang sekarang ini.
"Oh karena ini, Kakak nangis?" Tanya Key santai. Riki menatap Keyla bingung, sebenarnya Key mengerti atau tidak maksud dari kertas itu.
"Key paham kok kak, maksud dari ini," balas Key seakan ia mengetahui pertanyaan batin Riki.
Riki yang terkejut langsung menatap Key lekat-lekat "Apa kamu nggak sedih setelah mengetahui kalo penyakit kanker darah kamu semakin menjadi?"
"Enggak, Kak," balas Key masih dengan tenang seakan tak terjadi apa-apa.
"Kenapa begitu?" Riki tak habis pikir dengan jalan pikir sepupunya ini.
"Buat apa Key sedih? Apa kalau Key nangis penyakit Key akan sembuh?" Tanya Key pada Riki, Riki langsung menggeleng cepat.
"Ya makanya Key biasa aja, Key enggak mau buang tenaga Key sia-sia karena mungkin ini emang takdirnya, mungkin gak lama lagi Key bakal mati," kini raut wajah Key mulai sedih saat mengucapkan kata mati.
Riki langsung menarik tangan Key dan memeluknya erat.
"Enggak, Key. Kakak janji bakal sembuhkan kamu," janji Riki pada Key, jujur ia tak ingin kehilangan Key secepat ini.
"Enggak perlu, Kak. Key belum tentu sembuh, nikmati aja yang ada sekarang, mungkin Allah sayang Key. Makanya dikasih Key penyakit seperti ini. Key nggak masalah kalau harus dipanggil sekarang. Key ikhlas, lagi pula Key hidup itu buat siapa? Mama, Papa, Kakak, Kayla? mereka malahan yang pengen Key cepat mati," Key berkata panjang kali lebar sambil mengingat perilaku buruk sang keluarga terhadapnya.
Sungguh seandainya ia dicabut nyawanya sekarang, Keyla ikhlas. Karena ia tak sanggup menjalani kehidupan yang sekarang, baginya ini sangat menyiksa dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyla [ Completed ]
No Ficción[ SUDAH TERBIT ] "Mengapa memberi kehidupan jika tak menginginkan? Apakah seburuk itu hingga takdir tak berpihak kepadaku? Hidup dalam keramaian namun terasa sendiri." --Keyla Queenra Dara Wilson Ya, itulah yang Keyla rasakan selama ini. Hidup yang...
![Keyla [ Completed ]](https://img.wattpad.com/cover/182072046-64-k318908.jpg)