🍂 part -36🍂 london

33.4K 850 3
                                    

Gadis cantik yang berjalan kaki sambil menenteng tas di tangan kirinya sedangkan tangan sebelah kanan sibuk mengotak-atik benda pipih miliknya.
Gadis tersebut tak memperhatikan jalan, sesekali iya menubruk orang, hingga banyak yang menyumpah serapahi dirinya, tapi dia tetap saja acuh.
"Duh, Cessy susah banget sih, dihubungi?" gerutu gadis itu. Saat gadis itu masih sibuk dengan handphonenya, ia tak sengaja menabrak pejalan kaki seperti dirinya.
“Aw!” rintihnya.
“Maaf.”
Gadis itu menyambut uluran tangan  sang cowok dan bangkit. Dia tersenyum simpul. "Terimakasih."
"Sama-sama.” Jawabnya.
“Varel." Lanjutnya menyebut namanya sendiri.
“Keyla.”
Baik Varel maupun Keyla sama-sama tersenyum.
“Umm, mau makan siang?” tawar Varel pada Keyla.
“Boleh.”
Mereka berdua memutuskan untuk makan di sebuah restoran di pinggir jalan. Di sana mereka mulai bercerita tentang diri mereka masing-masing.
“Kamu kuliah?” tanya Varel menyuapkan makanan ke mulutnya. Keyla mengangguk.
“Sudah berapa lama?”
“Ini tahun pertama.” Jawab.
“Dulu saya pernah ke sini. Tapi dalam keadaan yang berbeda.”
“Benarkah?”
“Hem. Kamu percaya saya pernah menderita leukemia?” Varel mengangkat kedua alisnya.
Belum sempat Keyla melanjutkan pembicaraannya, seseorang menginterupsi dengan kedatangannya yang sejak tadi ditunggu oleh Keyla.
“Aku nyariin kamu. Ternyata di sini.” Kata cowok itu setelah mencium kening Keyla. Keyla tersenyum.
“Ikut makan juga?” tawar Keyla. Cowok itu mengangguk. Varel kembali menikmati makanannya.
“Dia siapa, Sayang?” tanya cowok itu saat melihat cowok berambut pirang di depannya.
“Oh, ini Varel. Tadi aku ketemu sama dia pas lagi nungguin kamu. Dia juga dari Indonesia.”
Varel tersenyum padanya lalu mengulurkan tangannya.
“Varel.”
Cowok itu mengangguk. “Vano.” Katanya menerima uluran tangan Varel.
“Dia tunanganku.” Lanjut Keyla.

Keyla [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang