Hujan sudah mulai mereda. Key masih berjalan menuju taman. Dia merasa lelah ingin rasanya mengakhiri hidupnya saja agar tak terus-terusan merasa sakit seperti ini. Tidak hanya sakit fisik saja yang ia alami tapi batin juga.
Di tengah taman ia duduk di kursi taman dan menghadap ke arah jalan. Di sana ia melihat sebuah keluarga yang tampak bahagia bersama kedua anak mereka.. Entah mengapa Key merasa iri ketika melihat pemandangan seperti itu. Di situ kedua orang tuanya sibuk memayungi anaknya masing-masing untuk keluar dari perumahan menuju ke dalam mobil.
"Key kangen dulu." gumam Key lirih sambil menatap nanar keluarga bahagia itu.
Tak terasa hujan sudah reda. Hari sudah mulai semakin sore, namun Key tetap setia duduk di bangku taman sambil melamun, entah apa yang sedang ia pikirkan. Seragam yang di gunakan Key juga mulai mengering. Key beranjak dari tempat duduk dan berjalan kembali meninggalkan taman.
Sekarang sudah pukul 18:15 Key masih berjalan. Di tengah perjalanan suara azan Maghrib berkumandang. Key yang mendengar azan langsung berhenti dan mendengarkan setiap lantunan panggilan sang pencipta itu padanya.
Senakal-nakalnya Key, ia tetap taat pada sang pencipta. Dia tak ingin meninggalkan kewajibannya begitu saja, karena hanya Allah yang Key punya, selain itu tak ada lagi tempat ia mengadu. Azan Maghrib selesai berkumandang, ke berjalan kembali menuju masjid terdekat. Key melepas sepatu dan kaos kaki lalu berjalan menuju tempat wudhu, selesai wudhu ia menjalankan sholat Maghrib, begitu khusyuk’ ia sholat sehingga di setiap sujud ia selalu meneteskan air mata.
Selesai sholat ia keluar dari masjid dan memakai sepatu serta kaos kakinya kembali, waktu ia memakai sepatunya sebelah, tiba-tiba ada orang yang menepuk pundaknya Key kaget langsung menoleh kebelakang menengok siapa yang telah mengagetkannya. Cowok itu yang tau akan tatapan Key langsung menyerahkan sapu tangan Key yang terjatuh di dalam Masjid. "Ini," ucapnya sambil mengulurkan sapu tangan itu.
Key menatap arah tangan sang cowo, saat ia melihat sapu tangan miliknya berada di tangan itu ia baru sadar, ia langsung mengambil sapu tangannya itu.
"Makasih," balas Key sambil memasukkan sapu tangannya kedalam tas. Cowok itu hanya mengangguk dan kembali menyodorkan tangannya kearah Keyla. Keyla bingung maksud cowok itu, ia mengangkat sebelah alisnya. Cowok itu tersenyum saat melihat tatapan Key.
"Iqbal." Cowok itu menyebutkan namanya.
“Keyla." balas Keyla mengerti maksud dari cowok tersebut.
Lo anak IPS, ya?” tanyanya kemudian sambil memerhatikan seragam yang digunakan oleh Keyla. Keyla melihat ke tubuhnya sendiri, menyadari dia masih menggunakan seragam sekolah. Keyla tak berniat menjawab.
"Lo kenapa masih pakai seragam sekolah?"
"Bukan urusan lo," balas Key datar.
Iqbal tak habis pikir begitu angkuhnya wanita di hadapannya ini. Key berdiri dan berniat meninggalkan masjid. "Biar gue anterin," kata Iqbal kemudian.
"Gak perlu." Key langsung jalan begitu saja. Iqbal yang melihat punggung Key yang mulai menghilang hanya tersenyum.
Key sudah berada di depan gerbang rumahnya. Dengan lemas Key membuka pintu gerbang sendiri karena satpam yang menjaga sedang pulang kampung. Key masuk kedalam rumah disana tampak Mama, Papa, Kakak dan kembarannya yang sudah siap dengan baju rapi.
“Dari mana saja baru pulang?" Tanya Deri saat menyadari kepulangan Key. Key hanya menggeleng.
“Bosan saya berbicara dengan anak bisu macam kamu!" hina Dara kesal saat melihat Key yang jarang menjawab pertanyaannya.
"Biarin aja Ma, Pa mungkin abis dari kerja jadi jalang makanya dia baru pulang," Kay ikut memprovokator keadaan. Deri yang termakan hasutan Kayla langsung menampar kuat pipi Key.
Plakk!
Satu tamparan mulus dari Deri. "Kamu ini bisanya apa? Sudah bodoh, sekarang jadi jalang.” Sarkasnya.
Sungguh begitu sakit hati Keyla saat mendengar tuduhan yang di arahkan padanya oleh ayahnya. Key berusaha tetap tenang, diam, dan tak membalas, ia tak ingin memperkeruh suasana.
"Benar, kan? Makanya kamu tidak jawab." Dara yang tak sanggup menahan emosi saat tau anak bungsunya menjadi jalang langsung menyeret Key ke dapur. Sedangkan Daren hanya diam saja melihat adiknya diperlakukan seperti itu tak membuat hatinya luluh. Lain hal dengan Kay yang tersenyum bangga akibat ulahnya. Mama, Papanya percaya dengan apa yang ia ucapkan. Di dapur Dara langsung mengambil besi yang sudah Kay siapkan, entah untuk apa Kay menyiapkan itu tapi itu sangat berguna bagi Dara. Ia mengambil besi itu lalu mengarahkan ke tangan Key, ia memukul telapak tangan Key sehingga tangannya memar akibat pukulan itu.
"Rasakan ini," kembali Dara memukul pergelangan tangan Key.
"Ini untuk kamu yang sudah membuat kami malu," kini giliran Deri yang memukul kaki Key dengan gagang sapu. Tangis Key pecah saat besi panas dan gagang sapu itu menempel di bagian-bagian tubuhnya. Sungguh tak punya hati kedua orang tua Key.
"Ini akibatnya kalo kamu cari masalah terus!" Dara menarik rambut Key sekuat tenaga hingga beberapa helai rambut Key rontok di tangannya. Key berusaha untuk memberontak walaupun tak bisa. Dara mendengus sambil melepaskan jambakannya yang berada di rambut Key dan menghempaskannya sehingga terbentur meja. Darah segar mengalir dari kepala Key akibat benturan di meja. Namun bukannya merasa bersalah mereka malah meninggalkan Key dalam keadaan seperti itu.
"Ayo, Pah, kita berangkat." ajak Dara kepada suaminya bagai tak memiliki dosa.
Daren hanya diam saja tak sepatah kata ia keluarkan. Ia memilih mengikuti Mama dan Papanya menuju mobil. Kayla yang melihat keadaan Key seperti ini tersenyum puas.
"Rasakan!" ucap Kay sambil menendang tubuh Key yang sudah begitu lemas.
Kini mobil yang di kendarai Deri sudah melesat jauh meninggalkan pekarangan rumah, menuju ke acara reuni teman-teman sekolahnya dulu bersama kedua anaknya dan istri tercinta. Mereka meninggalkan Key begitu saja tanpa rasa bersalah karena telah memperlakukan Key seperti hewan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyla [ Completed ]
Non-Fiction[ SUDAH TERBIT ] "Mengapa memberi kehidupan jika tak menginginkan? Apakah seburuk itu hingga takdir tak berpihak kepadaku? Hidup dalam keramaian namun terasa sendiri." --Keyla Queenra Dara Wilson Ya, itulah yang Keyla rasakan selama ini. Hidup yang...
![Keyla [ Completed ]](https://img.wattpad.com/cover/182072046-64-k318908.jpg)