🍂 part -32 🍂 kantin dan Kayla

26.8K 841 0
                                    

Keadaan Key mulai membaik. Dia sudah sekolah seperti biasanya mengikuti pelajaran juga sebagaimana mestinya. Kini mereka sedang berada di kantin sekolah. Key yang duduk sampingan dengan Vano dan Citra yang duduk berhadapan dengan Keyla. Mereka sedang sibuk menyantap hidangan masing-masing, namun disela acara makan mereka yang cukup hikmat datang Mak lampir bersama dua orang dayangnya.
"Ada Bebeb Vano." Ucap Kay manja sambil bergelayutan di lengan Vano layaknya monyet yg sedang bergelantungan di pohon.
"Lepas!" Bentak Vano Karna risih akan sikap Kayla.
“Cantik, sih. Tapi suka gatal sama pacar orang.” Sinis Citra masih menyantap makanannya.
Merasa kesal dengan ucapan Citra, baik Tara maupun Cindy langsung menghampiri Citra lalu mengambil makanan dan minuman Citra lalu melahapnya sampai habis.
Citra sedikit terkejut karena sebelumnya  Citra berpikir bahwa makanan dan minumannya akan diambil oleh Cindy dan Tara untuk menyiram tubuhnya ternyata ekspektasi citra salah malahan mereka langsung duduk dan menyantap makanan Citra dengan lahap seperti orang yang sudah seminggu tidak makan.
“Gak pernah dikasih makan, ya?" cibir Citra sambil menatap mangkuk makanan dan minumannya yang sudah kosong.
Cindy dan Tara bukannya menjawab, mereka duduk bersandar di kursi sambil mengelus perut mereka karena kekenyangan.
Melihat pemandangan itu, sontak membuat Keyla dan Vano tertawa. Merasa kasihan dengan Citra yang bahkan belum mendapatkan tiga sendok makanannya. Tapi juga merasa kesal dengan kelakuan dari Tara dan Cindy yang sudah menghabiskan makanan milik Citra.
“Kayaknya mereka memang Cuma dijadikan babu sama Kayla.” Kata Citra lagi dengan penekanan diujung kata.
Nama yang tersebut langsung melirik tajam ke arah Citra. Kayla merasa malu.
"Lihat aja lo nanti." Ucap Kayla tajam kepada Keyla dan Citra lalu pergi meninggalkan mereka juga Tara dan Cindy yang masih duduk di pojok dengan memegang perutnya.
"Babu! Lo gak ikut bos lo? " Tanya Citra kepada kedua antek Kayla. Tara dan Cindy menatap kepergian Kayla dengan wajah bodoh mereka. Sesaat kemudian menyadarinya dan langsung berlari menyusul Kayla.
Meja itu kembali menyisakan Citra, Keyla, dan Vano.
"Ci, makanan lo habis. Gue pesenin lagi." Ucap Key sambil menatap mangkuk dan gelas yang sudah bersih mengkilat.
"Santai. Gue traktir." Lanjut Key sambil beranjak menuju penjual bakso.
"Biar aku aja." Belum sempat Keyla berdiri, Vano sudah berdiri terlebih dahulu kemudian pergi untuk memesan kembali makanan untuk Citra.
“Gue gak habis pikir ya, sama Kayla.” Kata Citra setelah Vano berlalu.
Keyla menaikkan kedua alisnya. Tidak mengerti maksud ucapan Citra.
“Dia itu saudara kembar lo. Tapi sikapnya jahat banget sama lo. Kenapa sih, dia begitu?” Tanya Citra pada akhirnya setelah menyimpan pertanyaan itu cukup lama semenjak mengetahui perlakuan buruk saudara kembar   Keyla itu.
Keyla terdiam. Semua terjadi setelah kejadian delapan tahun yang lalu ketika sebuah kecelakaan yang menimpa Kak Deren. Semua keluarganya menganggap bahwa dirinya yang membuat Deren meninggal dunia dan sejak saat itu pula mereka membenci Keyla.
Flashback on
8 tahun yang lalu...
    Ada 1 keluarga yang sedang membuat acara camping di taman, Mereka sangat menikmati satu sama lain.
Banyak pasangan yang iri terhadap keluarga mereka, karena mereka seakan-akan dunia milik sendiri. Mereka juga sering dijuluki keluarga paling harmonis, mempunyai 4 anak kembar-kembar, imut, tampan dan cantik.
Disaat Mama, Papa, mereka sedang sibuk membangun tenda, putra-putri nya sibuk bermain, Key bermain dengan Deren dan Kay bermain dengan Daren.
  Kay dan Daren bermain ucing sumput. .
Key dan Deren bermain kejar-kejaran.
Di saat Deren yang kalah ia mengejar Key kesana kemari sambil tertawa mereka sangat senang.
    " Key, tunggu Kakak Key." ujar Deren sambil mengejar Key.
    " Ngga ah, kak Eren mah cemen masa nggak bisa kejar Key ..wle." ejek Key menjulurkan lidahnya sambil berlari. Deren yang kesal melihat Key ia semakin bersemangat mengejarnya.
    Dara dan Deri yang melihat putra-putri mereka bahagia pun ikut senang karena mereka akur satu sama lain.
    " Pa, Mama seneng deh liat anak kita akur kek gitu " ucap Dara sambil tersenyum.
    "Papa juga, semoga ini terjadi sampai selamanya, ya Ma." doa Deri sambil merangkul sayang istrinya.
    "Amin." ucap mereka bersamaan.
Key dan Deren masih terus kejar-kejaran mengelilingi taman, dan sesekali memutari tenda.
   lain hal dengan
Kay dan Daren yang juga kelihatannya bahagia sekali. Mereka bermain petak umpet, disana Kay yang kalah jadi ia yang menjaga.
    "Kak Aren Kakak dimana?" Teriak Kayla karena dia kesal dari tadi tidak menemukan Kakaknya Daren.
Hening.
Tidak ada jawaban dari Daren, Kayla pun lelah tapi tak putus asa ia mencari Kakaknya itu di balik semak-semak. Saat ia melangkah mendekati kursi taman yang ia duga Daren bersembunyi di sana, ia di kagetkan dengan tiba-tiba Daren yang menutup matanya dari belakang.
Aaaaaaaaa....
Teriak Kayla karena dia belum mengetahui siapa itu.
    " Shuttttt!! Berisik kamu dek." ucap Daren sambil melepaskan tangannya.
    "Ihhh, Kakak tu ya kebiasaan tutup mata Kay, kan kau enggak bisa liat. Kay enggak tau jadinya Kay kaget." kesal Kay dengan suara khas anak kecilnya  sambil memanyunkan bibirnya kedepan.
    " hehe maafkan kak Aren Kay." ucap Daren sambil merangkul tubuh Kay dengan sayang. Akhirnya mereka saling pelukan. Di lain tempat.
    "Ya susah dong larinya kak Eren capek ni." mohon Deren pada Key.
    "Iya deh Key juga apek kak, tapi ada satu sarat, kan tadi kak Eren yang kalah, terus gantinya Kakak beliin aku es crem bagaimana ?" Nego Keyla yang di angguki oleh Deren.
    Keyla tersenyum melihat anggukan Kakaknya, sedangkan Deren memutar bola matanya malas. Mereka berdua berjalan menghampiri kedai es crem di seberang taman, dengan Deren menggenggam tangan mungil Key guna menuntun adik kecilnya itu.
    " Key, Key mau rasa apa?" tanya Deren.
    "Coklat aja deh." jawab Key dengan antusias.
    " Om beli es crem rasa coklat nya 2 ya?" pesan Deren kepada penjual es crem.
    "Oiya dek bentar ya." jawab tukang es itu.
2 menit kemudian es crem pesanan mereka datang.
    " Ini de, es nya." ujar penjual sambil memberikan 2 es crem di tangannya kepada Key dan Deren.
    "Makasih om, Oya berapaan ya om es nya?" Tanya Deren sambil mengeluarkan uang dari saku celana Levisnya.
    " 5000 aja kok dek"
Deren memberikan uang 5000 nya ke penjual sambil mengucapkan " makasih ya om."
    "Sama-sama dek." balas penjual sambil tersenyum.
Setelah membeli es mereka berdua berjalan menyerang jalan sambil sibuk menyantap es masing-masing. Di saat Deren sudah berada di sebrang Key masih sibuk di tengah jalan sambil menyantap es nya.
    Namun yang membuat Deren kaget ada sebuah mobil yang melaju begitu cepat sehingga hampir menubruk tubuh Key. Deren berteriak memanggil nama Key.
" Keyyyyy awas ada mobilll!!!!" teriak Deren sambil berlari menyelamatkan Keyla.
Key merasa ada yang memanggilnya sontak menengok kearah Deren yang berlari menuju ia, dan berbalik kebelakang melihat mobil yang melaju cepat hampir menabraknya.
    "Aaaaaaaaa kak Eren tolongin Key." teriak Key sambil menutup matanya.
Namun saat ia merasa mobil itu semakin dekat ia malah jatuh terpental ke pinggir jalan dan mendengar suara.
Brakkkkk
Sontak suara itu membuat Deri, Dara Kay dan Daren berlari menuju sumber suara betapa terkejutnya mereka melihat tubuh Deren yang sudah penuh dengan darah, dan luka parah di kepalanya. Dara berteriak saat melihat itu.
    " Dereeeennnnnnnnnnnnnnnn...." teriak Dara sambil berlari ke arah Deren.
    Mobil yang menambrak Deren bukannya berhenti malah kabur begitu saja tanpa niat membantu atau bertanggung jawab. Deri yang kaget akan teriakan istrinya pun ikut berlari mengejar Dara, ia kaget melihat tubuh mungil putranya yang sudah di penuhi darah. Daren juga tak kalah kaget ia ikut berlari menghampiri Mama, Papa dan Kakaknya.
    Sedangkan Kay ia sudah lebih dulu dari Daren, ia sudah menangis sambil mengguncang tubuh Deren.
    " Kak Erennnnhiks-hiks, kak bangun kak, jangan tinggalin Kay." tangis Kay pecah saat melihat wajah Deren pucat.
Sedangkan Mama dan Daren menangis sambil teriak-teriak memanggil nama Deren. Papa mereka yang sudah panik bingung harus meminta pertolongan kepada siapa dia berlari mencari pertolongan sambil menangis dan akhirnya mendapatkan bantuan. Di pinggir jalan Key masih shock, bagai disambar petir hatinya sekarang atas apa yang telah terjadi barusan. Ia diam mematung sambil melihat kearah Deren Kakak tersayangnya yang sudah terkulai dengan darah segar mengalir di sekujur tubuhnya.
    " Gak ini gak mungkin, kak Eren enggak mungkin mati." ucap Key sambil menggelengkan kepalanya.
    Dia berdiri dan berlari menuju gerombolan orang yang sedang mengerumuni keluarganya.
Key berteriak sambil berusaha menembus kerumunan itu.
" Minggir!!!!!!!!!!" Teriak Key.
Orang-orang yang ada disana kaget dan segera menepi. Key masih tak percaya dengan apa yang ada dihadapannya saat ini. ia melangkah menuju Deren dan keluarganya.
    " Kak Erennnnnnnnnnn bangunnnn." teriak Key histeris saat melihat wajah Deren penuh darah.
Hening tak ada yang menjawab, yang terdengar hanya Isak tangis keluarga, Key terduduk dan memeluk tubuh Deren sambil menangis.
    " Kakak kenapa Kakak tinggalin Key, hiks-hiks Kakak jahat sama Key Hiks. " ucap Key sambil memeluk tubuh Deren dan menangis.
Key terus mengguncang tubuh Deren berniat Deren akan segera sadar namun nihil tak ada respon yang di berikan Deren. Deri yang sudah mendapatkan pertolongan segera menggendong Deren dan membawa kerumah sakit. Key, Kay, Daren dan Dara ikut dalam mobil tersebut.
    Sesampainya di rumah sakit Deri segera menurunkan Deren dari mobil dan membawanya kedalam. Daren berlari mencari suster atau dokter untuk memeriksa kembarannya tersebut.
    "Susterrrrr dokterrrr tolongin Kakak aku, tolong keadaannya keritishiks." teriak Daren sambil menangis.
    Dokter dan suster segera membawa Deren keruangan dan memeriksanya. Dara, Key dan Kay kini sedang menangis dengan keadaan Dara memeluk tubuh Kay yang menangis dalam dekapannya. Sedangkan Key ia menangis di pojokkan. Dara tiba-tiba melihat kearah Key dan menatap anak bungsunya itu dengan rasa benci.
    "Puas kamu sekarang hah!!!!!!! Puas kamu bikin Kakak kamu masuk rumah sakit, coba kamu enggak usah aneh-aneh minta es crim segala, ini gak bakal terjadi!!" teriak Dara kepada Key.
Key yang mendengar itu semakin menangis sejadi-jadinya. Deri dan Daren datang menghampiri Dara dan Kay yang sedang memarahi Key. Bukannya iba atau apa Deri malah ikut menyalahkan Key yang bahkan itu semua bukan kesalahan Key sama sekali.
    "Dasar anak pembawa sial!! Hidup kamu itu menyusahkan aja tau gak!! Awas aja kalo Deren kenapa-kenapa, kamu akan terima akibatnya!" bentak Deri sambil menjambak rambut Key.
Daren dan Kay menatap benci kearah Key. Kay melangkah mendekati Key dan mendorongnya hingga tersungkur ke lantai.
    " Awas aja kalo kak Eren sampe kenapa-kenapa , aku bakal buat perhitungan dengan kamu!" ucap Kay sambil menunjuk wajah Key.
Key menangis karena merasa bersalah, ia tau ini salahnya, ia pantas di benci oleh keluarganya.
Flashback off

Key, lo kenapa?” lamunan Keyla buyar begitu saja. Digantikan dengan wajah Citra dan Vano yang menatapnya dengan tatapan yang sulit di mengerti. Keyla berdehem.
“Gue mau ke kelas.”

Keyla [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang