Hari ini Keyla kembali sekolah. Pagi sekali dia sudah bangun untuk menyiapkan sarapan untuk Vano. Suara mobil Vano yang telah diparkir di halaman apartemen. Vano membuka pintu lalu masuk. Sengaja Keyla tidak mengunci pintu agar Vano dapat masuk tanpa harus menunggunya untuk membuka pintu. Begitu pintu terbuka, Vano mencium sesuatu yang membuat cacing di perutnya bereaksi.
"Assalamu'alaikum," salam Vano.
"Wa'alaikumsalam." balas Key
"Ada yang baru masak, sepertinya." Kata Vano. Menyadari kedatangan Vano, Key langsung menyodorkan sepiring nasi goreng berikut dengan telurnya yang sudah disiapkan.
Vano duduk di kursi yang berada di hadapan Key, ia memakan sarapan yang telah di siapkan oleh Key. Suapan pertama, Vano mengeluarkan ekspresi yang membuat Key sedikit gugup karena takut masakannya tak enak. Di menit berikutnya mata Vano langsung berbinar-binar.
"Enak."" puji nya sambil menyuapkan nasi kedalam mulut dengan lahapnya. Key yang mendengar itu hanya tersenyum senang, akhirnya perjuangannya tidak sia-sia.
"Kamu itu emang calon istri idaman." puji Vano lagi sambil menyuapkan nasi. Keyla mendengus lalu tersenyum tipis. Ungkapan yang bahkan tidak pernah ingin Keyla dengar.
"Habiskan sarapannya. Terus kita berangkat." Vano tidak menjawab melainkan melanjutkan kembali makannya.
"Kamu nggak sarapan?" Vano bertanya pada Key karena sedari tadi ia hanya menonton dirinya yang sedang sarapan. Keyla menggeleng pelan.
"Aku lagi nggak pengen sarapan,"
"Kenapa?"
"Diet,"
"Sudah kurus masih mau diet?" Keyla tertawa kecil.
**
Di sekolah, Vano, Key, dan Citra sedang di kelas duduk di bangku masing-masing. Sibuk dengan dunianya. Tak lama guru olahraga masuk. Semua murid langsung bersiap di tempat duduknya.
"Untuk hari ini kita praktik di lapangan. Saya beri waktu 5 menit untuk kalian berganti baju, bagi yang terlambat akan saya beri hukuman 20 kali keliling lapangan," titah Pak guru.
Semua murid bergegas mengambil baju olahraga mereka dan berhamburan ke toilet untuk mengganti baju. Sepuluh menit kemudian mereka semua sudah siap di lapangan. Keyla menggunakan baju basket sama seperti anak cowok, sedangkan yang cewek yang lain memakai baju olahraga biasa. Key memang pencinta basket. Sejak kecil ia sudah hobi bermain bola basket. Dan beberapa perlombaan kini telah di menangkan oleh Key.
"Oke semua baris yang rapi, kita pemanasan terlebih dahulu, setelah itu kalian bebas mau olahraga apapun," instruksi dari gurunya.
"Siap Pak," jawab mereka serentak langsung bergerak untuk menyusun barusan.
Semua murid XI IPA 1 sudah berbaris dengan rapi lalu melakukan pemanasan yang di pimpin oleh ketua kelas.
Mereka berlari keliling lapangan 10 kali putaran setelah selesai mereka berhamburan.
Ada yang duduk di tribune, ada yang di lapangan basket, ada yang ke kantin, ada yang duduk bawah pohon.
Citra tak tahan dengan terik matahari ia lebih memilih duduk di pinggir lapangan, sedangkan Keyla bermain basket bersama Vano dan anak cowok lainnya, hanya ia sendiri cewek yang ikut bermain basket.
Key satu tim dengan Vano.
Mereka langsung memulai permainan, beberapa menit kemudian Key dapat mencetak gol, sudah berapa angka yang Key dapat.
Keringat yang bercucuran di pelipis Key membuat tingkat kecantikannya makin meningkat.
Vano dan anak lainnya terpesona akan kecantikan Key, dengan penampilan yang tomboy, rambut di kuncir kuda dengan poni yang di bawah mata namun tersusun rapi.
Semua anak cowok itu merasa banci Karena kalah dengan Keyla, ia saja yang cewe ahli main basket kenapa mereka tidak.
Sudah 30 menit mereka bermain Key merasa pusing, ia terdiam di tengah lapangan.
"Key, kamu kenapa?" Tanya Vano sambil memegang bahu Key.
"Aku nggak apa-apa." Key menggeleng sambil memegang kepalanya.
"Beneran?" Vano makin khawatir.
Belum sempat Key menjawab dia sudah pingsan di pelukan Vano, darah segar mengalir dari hidungnya semua anak-anak yang disana langsung menghampiri mereka. Citra langsung berlari menghampiri Key, dia menepuk pelan pipi Key. Vano langsung menggendong Key. Darah segar masih saja keluar dari hidung Key. Seragam Vano sudah terkena darah Key.
Citra berlari mengikuti Vano dari belakang. Sampainya mereka di UKS Vano langsung meletakkan tubuh Key di atas brankar, petugas PMR langsung mengobati Key.
Citra dan Vano duduk di sofa yang ada di UKS mereka menunggu Key sadar dari pingsannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/182072046-288-k318908.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyla [ Completed ]
Non-Fiction[ SUDAH TERBIT ] "Mengapa memberi kehidupan jika tak menginginkan? Apakah seburuk itu hingga takdir tak berpihak kepadaku? Hidup dalam keramaian namun terasa sendiri." --Keyla Queenra Dara Wilson Ya, itulah yang Keyla rasakan selama ini. Hidup yang...