🍂 part -21 🍂 bertengkar

27.2K 995 0
                                        

Key dan Citra berjalan di koridor sekolah menuju perpustakaan, banyak kicauan para netizen yang mengiringi langkah mereka. Di tengah perjalanan langkah Keyla dan Citra terhenti karena Kayla,  kembaran Keyla dan antek-anteknya. Siapa lagi kalo bukan Cindy dengan Tara.
"Minggir!" perintah Key pada Kayla yang menghalangi jalannya.
"Gak!" tolak Kay sambil melipat kedua tangan di depan dada.
Key memutar bola mata lalu melangkah ke samping namun saat akan jalan kakinya tersandung akibat kaki Kayla.
"Sorry," ucap Kayla sambil menutup mulutnya seakan-akan tak sengaja padahal ia sengaja.
"Mau lo itu apa?" Tanya Citra sambil berusaha membantu Key berdiri.
"Lo tanya mau gue apa?" Balas Kayla.
"Mau gue lo berdua minggat dari sekolah ini!" Kayla.
Semua siswa-siswi yang lewat langsung berhenti dan menyaksikan pertengkaran antar para mostwanted di sekolah ini. Keyla hanya diam menatap datar kearah Kayla.
"Udah deh yang ada masalah itu Key sama Kayla ngapain lo ikut campur! " Cindy ikut nimbrung.
"Udahlah, Ci. Nggak penting juga kita ngurusin mereka Buang-buang waktu." Lerai Key karena ia malas jika harus di bawa keruang BK.
“Nggak bisa, Key. Kita harus kasih pelajaran sama cecunguk-cecunguk ini," Citra emosi sekali saat ini. Kay langsung menarik rambut Keyla, Keyla tak mau kalah ia juga membalas menarik rambut Kay. Citra tak tinggal diam ia ikut menolong Key, namun tangannya di tahan oleh Cindy dan Tara. Keyla menendang perut Kayla kuat, Kayla jatuh tersungkur ke lantai.
Sorakan demi sorakan menghiasi koridor sekolah yang di penuhi oleh siswa-siswi yang sibuk menonton bukannya melerai perkelahian antara Key dan Kayla.
Di saat perkelahian sedang berlangsung datang Daren, Vano dan Celvin. Daren langsung menolong Kay, Vano menolong Keyla dan Celvin menolong Citra
"Key lo apain adek gue?" Tanya Daren pada Key yang sedang di papah Vano. Key diam tak menjawab, hatinya sakit saat Kakak kandungnya menyalahkan dirinya.
"Kak, aku dijambak," adu Kayla pada Daren. Daren makin mengeraskan rahangnya, ia berjalan mendekati Key, saat tangannya yang berada di udara bersiap untuk menampar Keyla, tertahan karena Vano.
"Lo banci, Daren." Ucap Vano tak terima saat pacarnya ingin di sakiti oleh sahabatnya.
“Yang jambak itu Kayla duluan, dia sama cecunguknya ini yang cari gara-gara sama kita!” sengit Citra yang tak terima Key disalahkan.
"Udah, Ci." Celvin mengelus punggung Citra agak tak terlalu terbawa emosi.
“Enggak, Kak. Dia mengada-ngada. Saksi banyak. Mereka gak bisa mengelak.” Lanjut Citra terbawa emosi.
Citra, Celvin dan Vano sedari tadi berteriak-teriak nama Key, namun tak sama sekali digubris oleh Key. Kini ia berjalan menuju taman belakang, Key duduk termenung di atas kursi panjang yang di sediakan di taman.
Pikirannya kini berputar ke berapa menit yang lalu, kejadian tadi membuat Key sangat pusing, sakit rasanya ketika Kakak kandungnya malah menyalahkannya di depan umum. Ya walaupun banyak yang tidak tahu bahwa Key adalah adik Daren dan Kayla, tapi itu sudah cukup membuat Key kecewa.
"Key janji, Key bakal usaha buat sembuh, Key mau tunjukkan kalo Key bukan anak sial, yang cuma bisa nyusahin mereka semua, Key bakal buat mereka semua menyadari apa yang mereka lakukan dengan Key itu salah, Key bakal tunjukin tanpa mereka Key bisa." Ucap Key sambil berusaha tegar, ia berjanji akan terus semangat meski harus berjuang sendiri.
**
Pulang sekolah Key kembali ke cafe di mana tempatnya bekerja. Di sana ia langsung menjalankan  tugasnya hingga pukul sepuluh malam. Pulang dari bekerja Key kembali ke apartemen Vano. Sesampainya di apartemen Key terkejut akan kehadiran Vano.
"Vano?" Vano sedang asyik menonton tv di ruang tamu.
“Gue ke sini pengen tengok pacar gue," kata Vano sebelum Keyla bertanya perihal kedatangannya.
“Tapi ini sudah malam, Van.” Balas Keyla.
"Emang Lo abis dari mana? Jam segini baru pulang." Vano beralih menghadap Key yang berada di depannya.
"Gue habis kerja,"
"Lo kerja apaan?"
"Gue jadi pelayan di cafe," Key menjawab seadanya, toh memang benar jika ia bekerja sebagai pelayan, jika Vano semisal tak menyukai pekerjaannya Key bisa apa?
"Kenapa lo harus kerja, Key?" tanya Vano lembut.
"Gue butuh uang, Vano." Jawab Keyla malas.
“Lo bisa minta sama gue, Key,"
"Gue udah cukup ngerepotin lo, Van. Gue nggak mau jadi beban dalam hidup lo. Lo ngasih gue tempat tinggal aja gue udah bersyukur banget," ucap Key panjang lebar. Vano hanya menghela nafas panjang saat mendengar ucapan Key, menurutnya Key terlalu keras kepala.
“Terserah lo aja.” Key langsung mengembangkan senyum manisnya saat mendengar jawaban dari Vano.

Keyla [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang