Pertemuan

1.8K 106 5
                                    

Di dunia ini pasti ada yang dinamakan dengan pertemuan. Entah dengan cara yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Bryan berjalan terburu buru sekali menuju ke kelas untuk mengikuti pelajaran hari ini. Namun, saat di tengah tengah perjalanan, Bryan menabrak seorang wanita.

"Eh, sory ya. "Bryan membereskan buku paket yang sudah berserakan di lantai.

"Iya, aku juga minta maaf ya aku gak liat liat. "Ucap Wanita itu.

"Eh, lo kan cewek yang waktu itu ditabrak sama Elang?"Bryan menunjuk Aisyah.

"Iya. Aduh tolong bilang ya sama teman kamu. Aku minta maaf."Ucap Aisyah yang tidak enak hati.

"Iya. Tar gue bilangin. Maafin juga ya sama kelakuan nya dia. "

"Iya. Ya udah aku ke kelas duluan ya. "

Bryan mencegah kepergian Aisyah. "Eh tunggu dulu!"

"Ada apa ?"Aisyah membalikkan badannya.

"Kita belum kenalan.Bryan chiko Dirgantara. Bisa dibilang Bryan atau
Chiko. "Bryan mengulurkan  tangannya.

"Aisyah Fatimah. "Aisyah menempelkan tangan nya di depan dada.

"Sory tangan gue kotor ya. "Bryan mengelap tangannya dengan celananya.

"Bukan gitu. Kita itu bukan muhrim. Jadi gak bisa sentuhan. "Aissyah mencoba menjelaskan pada Bryan.

"Ooo... "Bryan mengangguk tanda mengerti apa yang dikatakan oleh Aisyah itu.

"Ya suda  saya ke kelas ya. "Aisyah kini pergi meninggalkan Bryan sendirian.

"Iya. "Bryan mengangguk dan terus memandangi kepergian Aisyah sampai benar benar tidak terlihat.

Bryan segera pergi ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Dia tidak mau mendapatkan hukuman dari Bu Tati,guru yang mengajar hari ini.

Entah mengapa saat ini Bryan merasa sangat senang bisa berkenalan dengan Aisyah

Saat sudah sampai di depan kelas, Bryan melihat Bu Tati yang sedang duduk di bangku guru.

Bryan mulai menyusun strategi untuk masuk ke kelas tanpa mendapatkan hukuman dari Bu Tati.

Bryan akhirnya bisa juga untuk mendapatkan ide bagus itu. Bryan akan masuk ke dalam kelas saat Bu Tati lengah. Rencana Bryan itu berhasil. Dia bisa masak ke dalam kelas tanpa mendapatkan hukuman dari Bu Tati.

"Eh, lo dari mana aja? "Tanya Putra berbisik bisik .

"Sory gue bangun tidur kesiangan. "Bryan menjawab pertanyaan Putra dengan berbisik bisik juga.

"Makanya kalo ke club jangan minum banyak. "Elang memperingati sahabatnya yaitu Bryan.

"Ah, bawel banget sih jadi orang. Oh ya tadi gue ketemu sama Aisyah. Dia bilang maaf. "

"Nyadar juga tu orang. "

"Iya lah dia itu cewek baik. "

"Siapa yang baik?"Tanya Bu Tati yang sudah berdiri di depan Bryan dan Elang. Elang yang duluan menyadari bahwa ada Bu Tati langsung pura pura membaca buku yang dia pinjam dari perpustakaan sekolah.

"Aisyah lah."Bryan menjawab pertanyaan Bu Tati dengan sangat santai. Namun, dia baru sadar kalau dia sedang berbicara dengan Bu Tati.

"Aisyah itu orangnya baik. Dan Ibu juga lebih baik dari Aisyah. Jadi kalian berdua maju ke depan."

"Tapi bu... "

"Maju! "

Mau tidak mau Bryan dan Elang maju ke depan.

"Jelasin apa yang udah ibu jelasin. "Bu Tati memberikan perintah pada Bryan dan Elang.

Bukannya melaksanakan perintah dari Bu Tati ,Bryan dan Elang malah menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

"Kenapa sih kok diem aja? Gak bisa? Kalo gak bisa keluar dari kelas aja deh."Bu Tati berdiri mendekati Bryan dan Elang.

"Eh, bisa dong bu. "Ucap Elang.

Namun, Bryan dan Elang tidak bisa menjelaskan apa yang dijelaskan Bu Tati .

"Keluar dari kelas! "Bu Tati menunjuk pintu.

"Tapi Bu.... "Ucap Bryan.

"Keluar! "

Terpaksa, Bryan dan Elang keluar dari kelas  .




Mengejar Cinta Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang