Menemui Bryan

953 58 4
                                    

Setelah mendapatkan restu dari Abi Yunus, Adam segera menemui Bryan untuk membicarakan tentang pembatalan pernikahan nya dengan Aisyah.

"Tok... Tok.. Tok.... "Adam mengetuk pintu rumah Bryan untuk menemui Bryan.

"Ceklek! "Suara seseorang yang membukakan pintu dari dalam rumah.

Ternyata yang  membukakan pintu untuk Adam adalah bi Iin, pembantu Bryan.

"Maaf, cari siapa ya? "Tanya Bi Iin.

"Saya cari Bryan. Bryan nya ada bu? "Adam menjawab pertanyaan Bi Iin.

"Ada kok di dalam. Silakan masuk! "Bi Iin mempersilahkan Adam untuk masuk ke dalam rumah.

"Iya terima kasih Bu. "Adam masuk ke dalam rumah Bryan. Adam memperhatikan setiap sudut rumah Bryan yang terlihat mewah.

"Silakan duduk!"Bi Iin mempersilahkan Adam untuk duduk di sofa.

"Iya terima kasih."Adam duduk di sofa yang berada di tengah tengah ruang tamu. Adam masih tetap memperhatikan setiap sudut rumah Bryan yang terlihat mewah.

"Saya panggil dulu Mas Bryan. "Bi Iin segera pergi menemui Bryan.

"Tok... Tok... Tok.... "Bi Iin mengetuk pintu kamar Bryan.

"Masuk! "Ucap Bryan masih tetap memainkan ponsel android miliknya.

Setelah mendapatkan izin dari Bryan, Bi Iin masuk ke dalam kamar Bryan.

"Di depan ada yang nyariin Mas Bryan. "Bi Iin memberitahu Bryan.

"Siapa? "Bryan terheran heran.

"Bibi juga gak tau. Kayanya sih temen Mas Bryan. "

Dengan malas nya Bryan pergi ke ruang tamu untuk menemui orang yang dimaksud oleh Bi Iin.

Saat sudah sampai di ruang tamu, Bryan melihat Adam yang sedang duduk di sofa ruang tamu .

"Ada apa lagi sih? "Bryan langsung duduk di depan Adam.

"Saya ke sini bermaksud ingin membahas tentang permintaan saya yang
kemarin. "Langsung saja Adam mengutarakan maksudku itu.

"Percuma lo kesini. Gua gak mau. "Bryan menolak tawaran Adam.

"Saya mohon Bryan. Tolong gantikan saya untuk menikahi Aisyah. Saya yakin kalian berdua saling mencintai. "Adam bertekuk lutut di hadapan Bryan.

Tanpa disengaja, Percakapan diantara Adam dan Bryan terdengar oleh Bu Citra. Ibu dari Bryan.

"Mamah  gak setuju. "Ucap Bu Citra sambil menuruni anak tangga rumahnya satu per satu.

"Tapi Bu, saya mohon. "Kini Adam bertekuk lutut di hadapan Bu Citra.

"Saya tetap tidak setuju dengan semua keinginan kamu. Bryan harus kuliah di luar negeri. Gak mungkin dia nikah. "

"Bener apa yang dikatakan oleh mamah. Sebaiknya lo pergi dari sini. Lo jangan batalin pernikahan lo sama Aisyah. Gue ikhlas kok kalo lo itu nikah sama Aisyah. Bahkan gue mau jadi saksi di pernikahan kalian berdua. "Ucap Bryan.

Adam kembali menatap Bryan dan memohon pada Bryan.

"Tapi Bryan, saya gak mau nikah dengan adanya unsur paksaan .Saya gak mau bahagia di atas penderitaan orang lain. Kalau saya menikah dengan Aisyah ,itu sama saja saya menyakiti hati
Aisyah. "Adam berusaha untuk meyakinkan Bryan dan ibunya.

"Sampai kapan pun saya tidak pernah merestui Bryan untuk menikah muda. "Bu Citra masih tetap kokoh dengan pendirian nya. "Atau jangan jangan Aisyah itu hamil di luar nikah. Terus kamu minta anak saya untuk menikahi Aisyah dan menitupi aib keluarga Nya Aisyah. Sungguh sangat tidak menyangka. "Bu Citra tersenyum licik.

"Mah, gak mungkin Aisyah hamil. Dia itu orang baik baik. "Bryan marah pada ibunya.

"Benar apa kata Bryan. Aisyah tidak mungkin hamil. Saya ingin membatalkan pernikahan saya dengan Aisyah karena kami tidak saling mencintai. Saya akan membatalkan pernikahan saya dengan Aisyah. Tapi, saya harap Bryan bisa menggantikan saya. Jika Bryan tjdak berkenan, tidak apa apa. Saya permisi pulang. Assalamualaikum. "Adam berjalan mendekati pintu.

"Gua mau nikahin Aisyah tapi gak sekarang. "Ucap Bryan memecahkan keheningan.

Tujuh kata yang dilontarkan oleh Bryan membuat hati Adam lega.

Mengejar Cinta Aisyah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang