Seminggu sudah berlalu begitu saja.Aisyah sudah memikirkan dengan baik tentang jawaban apa yang harus disampaikan oleh dirinya.
Selama seminggu ini Aisyah juga terus saja melakukan solat istikharah. Kini Aisyah sudah mendapatkan jawabannya.
Sesuai dengan perjanjian. Hari ini Pak Ade akan kembali ke rumah Aisyah. Kali ini Pak Ade akan ke rumah Aisyah bersama dengan Bu Citra dan Bryan.
Kedatangan Bryan ke rumah membuat perasaan Aisyah tidak tenang. Entah mengapa perasaannya menjadi tidak tenang.
Tepat pukul dua belas siang Pak Ade akan kembali ke rumah Aisyah untuk menanyakan jawaban dari Aisyah.Dari pagi Aisyah sudah mempersiapkan jawabannya dengan matang.
Sekarang sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Sesuai janji, Pak Ade dan keluarga nya sudah berada di rumah Aisyah.
Aisyah akan pergi ke ruang tamu untuk menemui Pak Ade dan keluarga nya. Aisyah pergi ke ruang tamu ditemani oleh seorang wanita yang sangat dekat dengan dirinya yaitu Gisel.
Aisyah duduk di sebuah kursi yang berhadapan langsung dengan Bryan dan hanya dibatasi oleh sebuah meja.Sedangkan Gisel duduk di samping Aisyah.
"Saya tidak mau berbasa basi lagi. Apakah nak Aisyah menerima lamaran saya? "Pak Ade langsung menanyakan jawaban dari Aisyah.
Wajah Aisyah semakin memucat. Perasaan semakin tidak karuan. Meskipun Aisyah sudah memiliki jawaban, tapi tetap saja Aisyah bingung harus bagaimana menyampaikan jawabannya.
"Bagaimana Aisyah? Apakah kamu menerima Bryan? Kalau kamu menerima Bryan kehidupan kamu akan terjamin. Mulai besok Bryan akan meneruskan perusahaan yang dimiliki oleh suami
saya. "Kini Bu Citra yang angkat bicara."Kalau urusan itu saya percaya. Tetapi yang saya inginkan calon suami untuk Aisyah adalah seorang pria yang bisa bertanggung jawab dalam segala hal. "Abi Yunus ikut berbicara.
"Maaf Abi, bukannya Adam tidak sopan.Adam hanya ingin menyampaikan sesuatu. "Ucap Adam yang tiba tiba datang dari luar rumah.
"Memangnya apa yang ingin kamu sampaikan?"Tanya Abi Yunus.
"Selama beberapa bulan kebelakang,Bryan mencoba untuk memperbaiki diri. Saya yakin Bryan akan menjadi suami yang baik dan bertanggung jawab bagi Aisyah."
Abi Yunus melirik sebentar ke arah Bryan dengan sangat sinis. Bryan semakin menundukkan kepalanya.
"Benar seperti itu? "Tanya Abi Yunus memastikan.
"I... Iya... Saya mencoba untuk berhijrah ke jalan yang benar. "Bryan menjawab pertanyaan Abi Yunus dengan gugup.
"Memang apa tujuan kamu untuk berhijrah? "Tanya Abi Yunus.
"Saya sudah menyadari semua kesalahan kesalahan saya di masa lalu. Jadi saya memutuskan untuk berhijrah."
"Baiklah, jika itu tujuan kamu. Saya izinkan kamu untuk menikahi Aisyah. Tapi dengan satu syarat. "Pak Yunus memberikan izin kepada Bryan.
"Apa syaratnya? "Tanya Bryan sangat antusias.
"Aisyah harus mau menjadi istri kamu. "Abi Yunus menyampaikan syaratnya.
"Apakah Aisyah menerima lamaran
saya? "Tanya Pak Ade.Aisyah menghirup udara melalui hidung dan menghembuskan nafas pelan melalui mulut untuk menenangkan perasaannya. Perasaannya kali ini sudah sangat kacau.
"Saya menerima Bryan. "Ucap Aisyah saat perasaannya sudah tenang.
Tiga kata yang dilontarkan oleh Aisyah membuat perasaan Bryan menjadi lega.Saat ini dia sangat senang dan ingin meloncat loncat di atas kasur yang empuk.
"Syukurlah jika Aisyah menerima lamaran saya.Jadi sekarang tinggal menentukan tanggal pernikahan. "Ucap Pak Ade.
"Saya minta Pernikahan Aisyah segera diselenggarakan. "Umi Wina masih trauma dengan kejadian waktu itu.
"Bagaimana jika pernikahan Bryan dan Aisyah diselenggarakan bulan depan? "Bu Citra menyampaikan ide nya.
"Saya setuju. "Ucap Umi Wina.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Aisyah
Teen Fictionketika seorang pria yang bernama Bryan mencintai seorang wanita bernama Aisya. Akankah mereka bersatu?