BAB 20

1.8K 68 23
                                    

Entah kenapa, tingkah konyolmu bisa membuat sudut bibirku membentuk sebuah senyuman.


-happy reading guys-

"Assalamualaikum, hallo."

"Waalaikumsalam, hallo!! Bisa bicara dengan saudari Rhea?" Rhea mengernyit bingung, siapa gerangan yang menelfon dirinya ini? Dari suaranya seperti suara lelaki, tapi siapa?

"Ya saya sendiri."

"Saya juga sendiri, jadian yuk!!" Ucap lelaki diseberang sana dengan menahan tawa.

"Siapa sih ini?"

"Tebak dong ini siapa, masak kagak hafal sama suara gue?"

"Lo Kevlar ya?" Rhea dengan ragu ragu menyebut nama itu.

"Wahhh 100 buat lo, cieee lo hafal dong ya berarti sama suara gue." Kevlar terdengar cekikikan dari sebrang sana.

"Nggak usah PD deh!! Ngapain lo nelfon nelfon gue!!"

"Selow dong Rhe, selow. Nggak usah marah marah ih."

"Nggak usah basa basi deh, mau lo apa sih?" Rhea sudah tak sabar menghadapi manusia gila satu ini.

"Mau gue apa ya? Maunya elo sih gue mah."

"Lo mati aja sono Kev!!"

"Astaghfirullah Rhe, lo kok ngedoain gue cepet mati sih? Ntar lo kangen sama gue, kalo gue mati!!"

"Najisun."

Cowok itu tertawa di seberang sana, tawanya terdengar melalui sambungan telefon. "Eh Rhe, lo kan pinter kan dikelas. Gue boleh nanya nggak?"

"Apaan?"

"Lo tahu nggak bedanya 28 sama 29 oktober? Pasti tahu dong."

"28 oktober ya Hari sumpah Pemudalah, kalo 29 oktober emang hari apa?"

"Kalo 28 oktober itu sumpah pemuda, kalo tanggal 29 oktober itu sumpah aku sayang kamu."

Tanpa Rhea sadari, sudut bibirnya terangkat keatas membentuk senyuman. "Lo lagi ngegombalin gue?"

"Bagus nggak gombalan gue? Lo baper kan ya?"

"Mohon maap, gue nggak baper tuh sama gombalan abal abal dari lo!!"

Tuuuttt....

Sambungan telepon dimatikan sepihak oleh Rhea, dia benar benar tidak habis pikir dengan Kevlar. Bagaimana mungkin cowok itu betah menggodanya, padahal Rhea sudah memasang wajah sangat datar sedatar datarnya papan untuk menghadapi Kevlar.

Tinggg...

Notofikasi ponsel Rhea berbunyi, sepertinya ada yang mengirim pesan WA padanya. Buru buru Rhea membuka pesan dari nomor yang tidak ia kenali itu. Tapi jika dilihat lihat, nomor itu sama persis dengan nomor yang tadi menelfonnya. Yang sudah ia yakini pasti Kevlar lagi, kemudian Rhea memberi nama pada kontak Kevlar.

🐒
Kok dimatiin sih Rhe, padahal gue kan belum kelar ngomong-_-

Rheana Giffani
Gaguna.

🐒
Gue telfon, angkat lagi ya Rhe!

Rheana Giffani
5les.

MY CHILDISH BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang