BAB 11

2.7K 91 17
                                        

Sampai kini gue nggak akan bisa jadi obat untuk luka hati lo di masa lalu.

-happy reading guys-


Sabtu pagi ini adalah hari dimana Rhea akan pergi bersama Genta ke toko buku. Rhea sudah siap dengan kaos putih polos yang dibalut dengan jaket jeans berwarna biru muda, yang dipadukan dengan celana jeans yang berwarna serupa dengan jaket yang ia kenakan. Tak lupa, Rhea juga menggunakan sepatu sneekers berwarna putih bersih, juga tas selempang yang sudah terpasang cantik di bahu kanannya.

Rhea pun segera keluar dari kamar setelah mendapat pesan dari genta, yang menyatakan bahwa sekitar 15 menit lagi cowok itu akan segera sampai di rumahnya.

"Loh Rhe, mau kemana kamu? Tumben jam segini udah rapi?" Bunda mengernyit bingung melihat putrinya yang sudah rapi dengan pakaian santainya.

"Mau ke toko buku sama temen bun."

"Sama Aiko dan yang lainnya?"

Rhea menjawab dengan gelengan kepala, yang membuat Bunda semakin bingung dibuatnya. Lantas dengan siapa kali ini Rhea pergi? Karna sangat jarang sekali putrinya yang satu ini tidak pergi bersama 4 sahabatnya.

"Rheaaaa."

"Loh lo mau kemana jam segini udah rapi aja?" Tanya Bang Rizki yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Mau pergilah."

"Kemana? Sama siapa? Ngapain aja?"

"Lo kesambet lagunya Lucinta Luna ya makanya otak lo radak gesrek gini."

"Enak aja lo kalo ngomong, maksud gue tu lo tumben jam segini udah mandi. Kan biasanya lo paling males buat mandi, kalo libur kek gini aja lo mandi cuma sekali sehari doang." Cibir Bang Rizki sang kakak

"Mulut lo ya Bang minta disumpel kaos kakinya Mang Ujang." Rhea melotot sebal kearah Rizki. Yaps Mang Ujang adalah sopir keluarga Rhea, yang sangat jarang sekali mencuci kaos kakinya sehingga membuat bau kakinya menyengat ke penjuru rumah. Ok ini lebay...wkwk

"Eh Bunda juga heran lho Rhe, kamu mau pergi sama siapa?"

"Sama temen bun"

"Cowok apa cewek ni, jan jangan pacar lo ya!" Goda Bang Rizki

"Kamu punya pacar? Kok nggak pernah ngenalin ke Bunda sama Ayah sih Rhe."

Rhea berdecak sebal sambil melotot kearah Bang Rizki yang sudah menahan tawanya. "Ck, apaan sih Bun? Rhea tu nggak punya pacar ahelah. Rhea pergi sama Genta, Bunda kenal kan?"

"Ooh si Genta yang temen SMP kamu itu ya? Yang ganteng itu?"

"Iya bun."

"Genta itu yang adeknya sii-siapa itu ya gue lupa, oh iya dia adeknya si Cakra kan yang-"

Ucapan Rizki terhenti saat raut wajah rhea berubah menjadi datar sedatar datarnya papan. Rizki pun yang mengetahui perubahan raut wajah sang adik, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Merasa bersalah telah menyebutkan nama itu didepan Rhea.

Hening. Bunda yang menyadari itu langsung membuka suara. "Ehh itu kayaknya Genta udah didepan deh Rhe, sana kamu bukain pintu!"

MY CHILDISH BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang