Rheana Giffani
Masa lalu yang membuat gue takut untuk membuka hati kembali. Lo tahu apa yang gue benci di dunia? Kehilangan, satu kata yang membuat gue enggan untuk jatuh ke dalan cinta.
Muhammad Kevlar Putra Liandra
Jika bisa aku putar wak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bonus fotonya si gemesh Rhea ya, dia mah kalo senyum cantiknya plus plus gini :) sayang banget juteknya kebangetan..wkwk untung Kevlar sayang, eh Genta juga sayang deng :v
Semua orang mungkin bisa menjadi pendengar yang baik, penasihat yang bijak, atau menjadi tokoh yang lucu. Tapi aku, akan menjadi segalanya untukmu bukan hanya sekedar menjadi pendengar ataupun penasihat tapi juga tameng untukmu.
-Happy Reading Guys-
Aiko keluar dari toilet meninggalkan susan yang mungkin sedang kesakitan karena kakinya yang baru saja ia injak kuat kuat.
"Sial." Umpatnya sambil memegang pipinya, yang dua kali kena tampar.
"Gila kalik tu cewek, masak gara gara gue pacaran sama Jojo. Dia jadi sinting kayak gitu."
"Mana sakit banget lagi, ini kayaknya ngebekas deh merahnya. Bisa bisa gue kalo ke kelas ditanyain macem macem nih." Gumamnya, sambil mengeluarkan masker dari dalam tasnya.
Ia kembali berjalan menuju kelasnya, karena pasti sekarang teman temannya sudah berkumpul di kelas.
Sesampainya dia di kelas, keempat temannya sudah menempati bangku masing masing, dengan aktivitas mereka masing masing.
Rhea, si gadis yang merupakan teman semejanya itu duduk dengan novel yang sudah ia pegang, matanya tampak fokus membaca kalimat per kalimat yang tertulis di dalam Novel itu. Bahkan Rhea tampak tak sadar akan kedatangan Aiko.
Yoshi, gadis yang masih memakai sweater itu memejamkan matanya dengan earphone yang terpasang di kedua telinganya.
Meyla, gadis yang doyan makan itu, tampak sibuk menonton Anime yang sudah ia download semalam, sambil menyuapkan makanan demi makanan ke dalam mulutnya.
Tak lupa Monikha, si gadis yang tampak sangat malas itu hanya meletakkan kepalanya di meja dengan kedua tangannya sebagai bantalnya.
Aiko meletakkan ranselnya di kursi, kemudian ia menghadap kearah Rhea yang masih sibuk itu. Aiko mendengus kesal. "Sibuk banget sih lo Rhe!"
Gadis yang diajak ngobrol itu menoleh ke arah Aiko. "Apa?"