-happy reading guys-
"Lo jangan ke kelas dulu deh Rhe ya." Aiko membujuk Rhea.
"Emangnya kenapa?"
"Anu-anu---" Jojo mengacak rambutnya frustasi, bingunh bagaimana caranya menjelaskan pada Rhea.
"Kenapa sih kalian ini?" Tanya Rgea yang masih bingung dengan kelakuan mereka berdua.
"Duh pokoknya lo jangan kesana dulu deh Rhe." Ucap Aiko lagi
"Iya, tapi kenapa? Jelasin dulu ke gue."
Aiko dan Jojo saling berpandangan, seolah mereka berbicara lewat tatapan mata. Terkadang Aiko mengedipkan matanya pada Jojo, begitupun sebaliknya. Tingkah mereka berdua tak luput dari pandangan Rhea, Rhea tak mengerti apa yang sedang mereka lakukan.
"Ck, kalian kelamaan jelasinnya. Gue mau ke kelas aja deh." Rhea memutar bola matanya malas karena tak kunjung mendapat jawaban dari Jojo maupun Aiko.
"Eeh mau kemana lo?" Aiko menarik tangan Rhea yang hendak melangkahkan kakinya menuju kelas.
"Ya mau ke kelas lah."
"Gimana kalo kita muter aja? Jadi kita nggak perlu lewat depan mading, kita lewat kantin aja." Usul Jojo yang mendapat anggukan semangat dari Aiko.
Memang ada dua jalan untuk menuju kelas XI IPS 2, yang pertama mereka harus melewati depan mading yang memang lebih dekat daripada mereka harus melewati jalur kantin yang lumayan jauh itu.
"Heh lo mau bikin kaki gue makin sakit? Lo kan tahu lewat kantin itu makin jauh Jo." Omel Rhea pada Jojo
"Iya sih, tapi jalan kantin adalah jalan yang terbaik dari yang terbaik untuk lo lewatin Rhe."
"Lo berdua kenapa sih? Aneh banget daritadi, pokoknya gue mau lewat jalan yang lebih deket aja, ogah gue kalo harus muter muter lewat kantin." Rhea tetap keukeh dengan pendiriannya.
Tanpa menunggu persetujuan dari Aiko maupun Jojo, Rhea berbalik badan dan melanjutkan perjalanannya menuju kelas XI IPS 2.
"Duh gimana nih Jo? Gue kan udah bilang kalo Rhea ini susah banget dibujuknya." Aiko mulai resah dan khawatir.
"Nggak tahu juga nih gue, kalo sampek Rhea liat itu semua gimana ya?" Jojo juga ikutan panik.
"Semoga Kevin sama yang lainnya berhasil lah."
"Amiin Ai, eh mending kita susulin Rhea aja yuk!!" Aiko mengangguk, mereka berdua kemudian mengejar Rhea yang masih berjalan dengan tongkatnya.
Rhea kini sudah semakin dekat dengan mading sekolah, yang ia herankan adalah, tumben tumbenan semua orang berkumpul di mading. Apa yang ada di mading sebenarnya, Rhea juga menyipitkan matanya ketika melihat Kevin, Guntur, juga Dito sedang menghalangi murid murid SMA BHAKTI untuk melihat sesuatu yang tertempel di mading.
"HEH BUBAR LO SEMUA ANJIRR!! ASAL KALIAN TAHU YA, INI SEMUA NGGAK BENER. RHEA NGGAK KAYAK APA YANG KALIAN PIKIR, DAN BUAT FOTO FOTO INI SEMUANYA CUMA FITNAH!!!" Dito berteriak lantang.
"IYA BENER TUH KATA DITO, LO SEMUA KAN PELAJAR YANG BAIK HARUSNYA LO SEMUA BISA MEMILAH DAN MEMILIH BERITA MANA YANG REAL DAN MANA YANG HOAX." Guntur berteriak tak kalah lantang dari Dito.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CHILDISH BOY
Подростковая литератураRheana Giffani Masa lalu yang membuat gue takut untuk membuka hati kembali. Lo tahu apa yang gue benci di dunia? Kehilangan, satu kata yang membuat gue enggan untuk jatuh ke dalan cinta. Muhammad Kevlar Putra Liandra Jika bisa aku putar wak...