#Episode 04

73 50 0
                                    

"Gue bener bener sebel banget" teriak Terry tiba-tiba mengagetkan Mey dan Vivi yang sedang asik dengan ponsel masing masing.

"Lo kenapa sih Ter,datang datang bete gitu" Vivi mengerutkan keningnya sambil menyelipkan anak rambut yang menghalangi pandangan mata ke belakang telinga.

"Iya nih, pake teriak-teriak segala lagi" Sahut Mey di samping Vivi.

"Gue bener-benar lagi kesel, masa tadi gue liat Afkar berangkat sekolah bareng si Felly." Hati Terry mulai memanas tidak terima.

"Apa!!" Serempak Vivi dan Mey terkejut.

"Lo serius Ter?" Mey semakin tercengang. kaget plus penasaran.

"Tapi Afkar itu jarang banget jalan sama cewek bahkan setahu gue gak pernah." Jari telunjuk Vivi memegang dagunya dan mengetuk-ngetuk kan dagunya beberapa kali sambil berfikir.
  
"Gak mau tau pokoknya kita harus ngelakuin sesuatu supaya Felly gak bisa deket deket sama Afkar" Mata Terry menyipit memikirkan sesuatu yang membuat nya tidak akan kehilangan Afkar.
                                     *****
Hari ini,hari yang paling merdeka bagi kelas 11 Ipa 4 karena terbebas dari pelajaran pelajaran yang membuat otak mereka ngebul apalagi pelajaran wajib bagi anak Ipa yaitu matematika, fisika, kimia dan biologi. Keempat pelajaran itu yang paling tidak di minati oleh anak ipa. Jangan sangka anak Ipa suka dengan rumus malah mereka berharap pelajaran pelajaran itu bisa dihilangkan.
    
Hari ini 11 Ipa 4 free class kebetulan guru olahraga mereka sedang ada halangan untuk mengajar walaupun free mereka tetap turun kelapangan untuk sekedar pemanasan atau bermain futsall bagi kaum adam. Sedangkan untuk kaum hawa hanya menonton mereka bermain. Namun anak 11 Ipa 4 kali ini lebih memilih bermain basket karena secara kebetulan lapangan futsall sedang di pakai oleh 11 Ips 2.

Kebetulan juga 11 Ips 2 hari ini pelajaran olahraga.Terlihat pak Beni guru olahraga 11 Ips berdiri di pinggir lapangan sedang mengawasi siswa yang sedang bermain futsall.
 
Felly, Mona dan Airin lebih memeilih duduk di balkon penonton paling bawah melihat teman temannya yang sedang bermain basket.

Ada juga yang lebih memilih tetap nemilih di kelas karena mager dan ada juga sebagian siswa lebih memilih pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang katanya sudah keroncongan.

Tangan kiri Felly menopang dagunya memperhatikan teman temannya yang sedang bermain basket dengan serius. Tiba tiba bola futsall menggelinding dan berhenti tepat di kakinya.

Felly menautkan alisnya dan langsung mengambil bola itu.

Terdengar suara langkah kaki seseorang menghampirinya mungkin seseorang yang ingin menhambil bola itu. Kepala Felly menengadah ke atas melihat siapa orang yang ingin mengambil bola.

Felly mematung seketika, ketika dia tahu siapa orang yang ingin mengambil bola.

"Boleh minta bolanya." Afkar menjulurkan tangan nya bertanda dia meminta bola yang ada di tangan Felly.

"Boleh kan gue minta bola nya" ulangnya karena sedari tadi dia tidak di respon.

Mata Felly mengedip beberapa kali mencoba untuk rileks. Melihat seorang cowok dengan kondisi keringat bercucuran di kening serta pelipis membuat dia terlihat semakin cool dan tentunya tampan.

"Oh i_ini sorry." Felly memberikan bola nya pada Afkar yang menatapnya bingung lalu pergi kembali ke lapangan futsall.

"Fell lo kenapa?" Mona pun ikut penasaran dengan tingkah aneh Felly.

"Gue gak papa" Alasannya.

"Jangan jangan lo suka lagi sama Afkar." ledek Airin dengan menunjuk nunjuk Felly.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang