Dimalam yang sunyi dengan berjuta hamparan hamparan bintang membuat nuansa menjadi lebih spektakuler.
Malam ini Afkar lebih memilih berdiam diri di rumah memainkan gitar kesayangannya. Sesekali jari Afkar memetik gitar menjadikan sebuah irama lagu yang sangat enak di dengar.
Pikiran Afkar saat ini beralih pada Alazar yang tiba tiba mencarinya di sekolah. Bukan hanya itu dia juga sempat melihat Alazar di depan gerbang sekolah beberapa hari yang lalu. Sebenarnya apa yang di inginkan Alazar? Apa yang sedang mereka rencanakan?.
Pikirannya masih beralih pada Alazar tapi kali ini ada sangkut pautnya dengan Felly. Afkar merasa Alazar sudah tidak aman lagi dia khawatir jika mereka kembali dan menyakiti Felly sama seperti tadi sore. "gue nggak bisa biarin Alazar ganggu temen temen gue, sebenarnya apa yang mereka mau dari gue?" Batin Afkar seketika menghentikan jarinya yang sedang memetik gitar.
*****
Felly sudah tidak sabar ingin bertemu dengan sahabat sahabatnya. Dia ingin menceritakan semua "Gue pengen cerita sesuatu sama kalian". Felly menyimpan tas di atas mejanya bergabung dengan Mona dan Airin."Cerita apa Fell, kayaknya penting banget." sahut Mona langsung menatap wajah Felly dengan tatapan serius.
"Kemarin sore gue kan pulang sendiri. Nah pas gue lagi nunggu angkot tiba tiba ada 3 cowok yang nyamperin gue dan mereka semua nyariin Afkar dan temen temennya. Tatapan mereka itu seperti seekor singa yang mau menerkam mangsanya.tatapan musuh." Mata Airin mengendip beberapa kali mencerna perkataan Felly.
"Tunggu-tunggu. Musuh?" Airin menghentikan cerita Felly dia benar benar tidak mengerti. "Iya musuh. Mereka itu kayaknya geng geng gitu soalnya gue liat mereka pake jaket sama trus dipunggung jaket mereka ada tulisan Alazar." Felly berhenti sejenak mengambil jeda.
"Maksud lo mereka itu musuh the tougher?" Mona semakin di buat penasaran oleh cerita Felly karena setahu dia selama mereka sekolah disini gak ada tuh yang namanya The Tougher cari masalah sama murid lain."Iya saat itu juga Afkar datang pas mereka mau nampar gue mereka berantem dan akhirnya Afkar bawa gue pergi buat sembunyi" Mona mengerutkan dahinya masih bingung. Sedangkan Airin menggaruk kepalanya yang tidak gatal mencerna semua yang di ceritakan Felly.
"Ehh gue ke toilet bentar ya" Felly beranjak dari tempat duduknya.Sedangkan Airin dan Mona hanya menjawab dengan anggukkan.
Felly keluar dari toilet, sebelum masuk kelas dia menyempatkan diri untuk bercermin yang terpasang di toilet untuk merapihkan rambut yang dia gerai indah.Seseorang datang menarik bahu kirinya dan mendorongnya dengan kasar.
"Lo apa paan sih Terr" Felly membenarkan posisinya yang hampir terjatuh karena dorongan Terry."Denger,mulai sekarang lo harus jauhin Afkar kalo nggak liat aja nanti lo bakalan berurusan sama gue" Terry tiba tiba mengancam Felly tanpa alasan pasti. Siapa dia berani beraninya ngatur ngatur hidup Felly.
"Lo siapa ngatur ngatur hidup gue,lagian Afkar juga bukan siapa siapa gue" balas Felly penuh penekanan lalu pergi meninggalkan Terry yang berdecak sebal ancamannya tidak mempan.
Bel masuk tinggal 5 menit lagi itu artinya Felly harus cepat cepat menuju kelas. Lumayan jarak dari toilet ke kelasnya cukup jauh harus melewati beberapa koridor kelas.Felly berjalan dengan terburu buru tanpa memperhatikan sekelilingnya hingga akhirnya. Bruukk...Dia menabrak seseorang. Sepertinya Felly baru melihatnya di sekolah ini.
"Awww.." Felly memegang lengan nya yang tidak sengaja terbentur ke dada bidang cowok yang dia tabrak.
"Lo nggak papa?" tanya cowok yang berpenampilan cool,kulit putih dan hidung mancung. Ferfect.
Tapi dimata Felly dia sama saja seperti cowok lainnya."gak papa, sorry tapi gue duluan" Felly menatap cowok itu acuh dengan terburu buru dia lari ingin meninggalkannya tapi tangan cowok itu sigap menahan tangan Felly hingga membuat langkah kakinya terhenti."Tunggu, gue siswa baru disini" cowok itu melepaskan tangan Felly.
"Lo siswa baru pantes gue baru liat lo" Tangan Felly menyelipkan rambut yang menghalangi pandangannya ke belakang telinga.
"Iyah gue baru aja masuk hari ini,dan gue gak tau kelas gue ada di sebelah mana"katanya.
"Emangnya lo kelas berapa?" Felly menautkan alisnya penasaran."gue kelas 11 ips 4"
"Kebetulan kelas gue deket sama kelas lo, biar gue sekalian anter" Felly menjawab ramah."kenalin gue Kenzo" Kenzo mengulurkan tanganya dan menyungginggkan senyum di bibirnya.
"Gue Felly." Felly menerima uluran tangan Kenzo dengan senang hati. Mereka berdua pun pergi menuju kelas secara bersamaan.
Dilain sisi Afkar memperhatikan kebersamaan Felly dan...Kenzo. Ketua Alazar yang sangat membencinya. Afkar terkejut Sangat sangat terkejut. Kenapa tiba tiba Kenzo bisa pindah di sekolah ini dan kenapa dia harus dekat dengan Felly apa mungkin dia sedang merencanakan sesuatu. Kenapa tiba tiba perasaan Afkar jadi tidak enak? Kenapa Afkar merasa ada sesuatu yang di rencanakan Kenzo."Apa sebenarnya yang di rencanakan kenzo" Batin Afkar.
*****Seorang perempuan paruh baya dengan paras yang cantik melangkah memasuki kelas 11 ipa 2 umurnya sekitar 35 tahun masih terlihat awet muda.
Desi, Guru sejarah sekaligus Wali kelas yang telat masuk karena harus rapat dengan guru guru terlebih dahulu."Gue pikir sekarang kita free class."Ahzam membalikan badannya menghadap pada Riza dan Afkar.
"yee itu sih mau nya lo" Tangan Riza spontan menjitak kepala Ahzam.
"Mohon perhatiannya sebentar, Ibu mau kasih informasi buat kalian semua, besok Ibu minta orang tua kalian datang kesekolah karena pihak sekolah akan mengadakan rapat orang tua untuk pembangunan sekolah yang akan segera di laksanakan,jadi Ibu sangat berharap orang tua kalian bisa hadir semua." Hening.
Semuanya fokus mendengarkan informasi ari Bu Desi.Wajah Afkar berubah menjadi muram. Apa mungkin orang tuanya bisa menyempatkan diri untuk datang ke sekolah jangan kan rapat,makan bersama saja sangat jarang.
"Baiklah tutup buku kalian,sekarang kita ulangan sejarah" jelegerr. Semua siswa ribut,rusuh dan geger karena ulangan kali ini sangat mendadak tanpa informasi terlebih dahulu."Bu kok tiba tiba ulangan sih kan gak di kasih tau sama Ibu" salah satu siswa cowok mengelak di ikuti oleh siswa lain yang tidak siap untuk ulangan hari ini."Salah sendiri kenapa kalian gak pernah belajar" celetuk Bu Desi sambil membenarkan posisi kacamatanya yang sedikit miring.
"yee Ibu kita juga belajar kali,Tapi kalo lagi gak males." candaan Erfan membuat seluruh isi kelas tertawa sedangkan Bu Desi hanya mengelengkan kepalanya menghadapi kelakuan murid muridnya.
Felly, Mona dan Airin seperti biasa menghabiskan waktu istirahat dikantin mengisi perut mereka yang sudah kelewatan batas laparnya.
Kali ini mereka lebih memilih duduk di tengah tengah kantin."Hayy boleh gabung gak?" semua yang ada di meja tersebut menoleh ke sumber suara.
"Boleh,duduk aja" suruh Felly membuat Mona dan Airin saling melirik kebingungan.
"Mon, Rin kenalin ini Kenzo siswa baru di sekolah ini." Kedatangan Kenzo disambut hangat oleh Mona dan Airin sepertinya mereka menerima kehadiran Kenzo di tengah tengah mereka.
#Selamat membaca😀😀
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
Teen FictionAfkar Reister, cowok tampan yang menjadi idaman para wanita di sekolahnya, sekaligus ketua geng The Tougher yang dia pimpin bersama ketiga sahabatnya. Awalnya Afkar hanya ingin melindungi seorang cewek yang selalu di ganggu oleh musuhnya. Seorang...