Ada yang membuat Felly penasaran, tadi Bi Minah bilang Afkar belum pernah membawa seorang perempuan ke rumah ini setelah beberapa tahun yang lalu, itu artinya sebelumnya ada perempuan yang pernah datang kerumah ini. Kenapa rasanya Felly jadi gelisah ketika Bi Minah mengatakan hal itu, rasanya Felly tidak suka mendengar kenyataan itu.
Di sisi lain Afkar tersenyum, melihat bagaimana Felly begitu akrab dengan Bi minah.
Ada apa sebenarnya dengan perasaan Afkar? kenapa dia selalu merasa aneh ketika dekat dengan Felly, semenjak Afkar menolong nya dari anggota Alazar, saat Felly mengobati lukanya.
Rasanya jadi aneh, ada sesuatu yang tidak bisa Afkar jelaskan. Apa mungkin Afkar memang suka sama Felly? Maybe . Apalagi ketika Felly dekat dengan Kenzo rasanya pengen banget Afkar mengobrak abrik muka Kenzo. Dan hati Afkar selalu tidak terima, tapi selama ini dia belum menyadari perasaan nya itu. Dia hanya menganggap perasaan itu perasaan tidak suka karena Afkar merasa Kenzo sedang merencanakan sesuatu yang tidak baik pada Felly.
Afkar turun menghampiri mereka yang tengah asik mengobrol, dengan buku yang dia pegang saat ini. Suasana yang jarang sekali Afkar lihat di rumah ini. Biasanya setiap dia ada di rumah selalu sendiri dengan suasana yang begitu sepi atau hanya berdua dengan Bi Minah. Sudah biasa bagi Afkar.
"Kalian pada ngomongin apaan sih, asik banget kayaknya?" Kedatangan Afkar membuat obrolan Felly dengan Bi Minah terhenti.
"Nggak ngomongin apa apa kok den, yasudah Bibi kedapur dulu." Bi Minah pamit, paham dengan suasana saat ini. Pergi meninggalkan mereka berdua.
Afkar ikut duduk di samping Felly, meletakkan buku yang dia bawa di atas meja. Begitu pun dengan Felly yang mengeluarkan bukunya di dalam tas.
"Orang tua lo kemana, kok gue gak liat mereka?" Pertanyaan Felly sontak membuat Afkar terkejut. Sudah Afkar duga pasti Felly akan menanyakan hal itu. "Orang tua gue lagi di luar negeri, ngurusin pekerjaan." Felly mengangguk sebagai jawabannya.Kali ini Afkar lebih serius belajarnya di bandingkan kemarin malam yang tidak jadi belajar karena terlalu lama makan di luar. Seserius serius nya Afkar belajar tapi tetap saja sesekali dia mengeluh atau menguap karena kantuk dengan pelajaran yang begitu membosankan, mengingat pelajaran yang satu ini benar benar menguras otaknya, apalagi ketika Felly memberinya soal latihan.
"Gue gak ngerti, susah banget sih gak ada apa soal yang agak mudahan dikit." Kali ini Afkar benar benar mengeluh, mendapatkan soal yang menurutnya sangat sulit.
"Soal ini udah termasuk soal yang mudah, kan materi ini baru aja gue ajarin, makannya kalo niat belajar yang serius jangan bentar bentar ngeluh." Ini seperti sebuah teguran dari Felly, teguran yang paling Afkar sukai.
Sebelumnya kalau dia mendapatkan teguran dari guru, dia paling tidak suka. Ya, walaupun hanya diam menerima teguran itu. Tapi dalam hatinya menggerutu. Afkar menggaruk kepalanya yang tidak gatal, stres, frustasi, mungkin itu yang sedang Afkar rasakan. Dengan sangat terpaksa Afkar harus benar benar konsentrasi dan mengisi soal dari Felly. Betul nggaknya sih gimana nanti yang penting dia ngisi. Udah itu aja.
****Jam sudah menunjukan tengah 2 malam, tapi sampai sekarang Afkar masih belum bisa tidur. Dan aneh nya lagi wajah Felly selalu terngiang di pikiran nya, malam ini entah mengapa Afkar jadi terus memikirkan Felly. Apa benar, dia suka sama Felly?, tepatnya jatuh cinta. Tapi masa sih, Felly kan orang nya cuek, beda dari cewek lainnya. Tunggu, bukannya cewek seperti itu yang menjadi tipe Afkar.
Afkar mengambil ponselnya yang ada di atas nakas, di raihnya ponsel tersebut dan menyenderkan tubuhnya di atas kasur. Entah mengapa tiba tiba Afkar ingin sekali ngechat Felly. Tapi apakah Felly sudah tidur? Secara kan sekarang sudah jam setengah 2, bagi seorang perempuan jam segitu sudah sangat larut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
Teen FictionAfkar Reister, cowok tampan yang menjadi idaman para wanita di sekolahnya, sekaligus ketua geng The Tougher yang dia pimpin bersama ketiga sahabatnya. Awalnya Afkar hanya ingin melindungi seorang cewek yang selalu di ganggu oleh musuhnya. Seorang...