6.

224 32 2
                                    

Jangan pergi disaat gua masih
Ingin berada didekat lu
Alena putri albert.

Beberapa hari kemudian..
Alena sedang memasuki bajunya kedalam koper yang ia akan bawa kerumah barunya bersama dion. Dia masih ingin disini bersama papah mamah dan adiknya tetapi apa boleh buat jika mamahnya malah menyuruhnya tinggal dirumah baru mereka.

"Apa kau sudah siap sayang?" Ucap aleta berjalan kearah putri sulungnya itu "dion sudah menunggi kau di bawah" ucap mamah alena lagi sembari membelai rambut anaknya dengan lembut dan kasih sayang.

"Sudah mah, ohiya mah apa tidak bisa aku berlama lama disini?" Ucap alena lirih dia masih ingin tinggal disini.

"Alena kau sudah besar nak, malah sekarang kau sudah menikah kau sekarang mempunyai hidup baru, nanti juga kau bisa sering main kesini kan?" ucap mamah alena menatap anaknya lembut, aleta tau gimana rasanya jadi alena yang sudah terbiasa tinggal dengannya dan sekarang harus pisah.

"Baik lah mah, ohiya alena sudah siap" ucap alena sembari berdiri dan mengambil koper yang berisi bajunya.

-

"Jangan merepotkan suamimu, layani dia dengan benar" ucap mamah alena ia ingin aanaknya ini menjadi istri yang baik untuk dion.

"Iya mah aku pergi dulu ya, jaga diri baik-baik, ohiya salam ya buat dean jika ada waktu luang datang lah kerumah" ucap alena sembari menyium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Jaga anak mamah baik baik ya nak dion" ucap aleta kepada dion yang hanya dapat senyuman tulus dari seorang dion.

"Ah sudah lah mah dion juga tidak akan mungkin tidak menjaga alena" ucap papah alena yang sudah jengah dengan tingkah istrinya ini, seperti ingin ditinggal jauh saja.

"Yaudah jaga putri papah jangan sampai ia terluka sedikitpun" ucap papah alena dengan penekan disemua kata yang ia ucapkan.

"Baik pah yasudah dion dan alena pergi dulu" ucap dion sembari membawakan koper yanh berisi baju istrinya itu.

-

"Ini rumah yang akan kita tempatkan?" Ucap alena tidak percaya dion bilang rumahnya tidak terlalu besar tetapi ini sangat besar jika hanya dua orang yang menempatkan.

"Iya, ohiya kamar lu di latai atas sebelah kiri dan kamar gua disebelah kanan" ucap dion sembari berjalan kesofa ruang tamu.

"Ohiya kamar gua udah lu dekor warna pink biru kan?" Ucap alena, ia sangat suka warna pink dan biru kamar yang dulu pun berwarna pink campur biru juga. Sebelum pindah alena bilang ke dion agar kamarnya didekor bernunsa pink dan biru, walau ia tidak tau jika karma yang baru seperti apa.

"Udah lu liat sendiri aja keatas" ucap dion dengan mata yang terfokus ke ponselnya yang malah membuat alena mengembungkan pipinya yang sedikit gembul itu.

"Kopernya berat masaiya gua bawa keatas sendiri" ucap alena gamungkin kan dia membawa koper yang berat keatas sendiri.

Begini lah sifat alena sangat manja dan kekanakan walaupun ia bisa bersifat dewasa juga tapi tetap saja sifat kekanakannya tidak hilang dari dulu.

"Yaudah nanti gua yang bawa lu keatas aja pastiin kamar lu kaya gitu apa bukan" ucap dion yang masih tetao fokus kepada ponselnya.

Tanpa tunggu waktu lama alena langsung melangkah kearah tangga dan berjalan kearah kamarnya, disaat sudah sampai ata dia melihat ada dua pintu bersampingan.

"Tadi kata dion kamar gua di sebelah kiri" ucap alen yang menujuk pintu berwatna biru laut, tanpa nunggu lama lagi alena beraih knop pintu itu dan memurnya disaat pintu terbuka matanya dimajakan dengan kamarnya yang sangat indah.

"Tadi kata dion kamar gua di sebelah kiri" ucap alen yang menujuk pintu berwatna biru laut, tanpa nunggu lama lagi alena beraih knop pintu itu dan memurnya disaat pintu terbuka matanya dimajakan dengan kamarnya yang sangat indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga ini sumpah kamar gua?" Gumam alena yang sangat antusias, dia sangat suka dengan kamarnya yang baru alena yakin ia akan nyaman tidur sekarang.

"Bagus ga? Masalahnya gua cuma ngasih intrupsi doang sama tukang buat bikin kaya gini tanpa gua liat dulu" ucap dion diabang pintu yang mengagetkan alena yang sedang asik dengan dunia sendiri.

"Yaallah ngagetin gua aja lu yaampun untuk gua gapunya riwayat penyakit jantung" ujar alena kesel.

"Nih koper lu, berat amat sih lu bawa batu ya kesini?" Ucap dion yang memang benar koper yang alena bawa sangat berat karna ia membawa semua yang barang yang ia sukai dan itu ga sedikit.

"Bawa apa ke suka-suka gua" ucap alena mengambil kopernya yang tadinya berada di samping dion sekarang sudah berada di sampingnya.

"Ohiya gua ada peraturan untuk lu" ucap dion alena binggung peraturan apa, pasalnya ini dirumah bukan disekolah atau dikerjaan.

"Satu lu gaboleh masuk kamar gua tanpa seizin gua. Dua lu gaboleh keluar rumah tanpa gua izinin. Tiga lu harus melayanin gua sebagaimana gua suami lu, tapi tenang sebelum gua cinta lu gua gaakan minta sesuatu yang harus diwajibkan seorang istri".

"Dan selama lu disini gua yang ngebiyayain lu dari makan shoping dan kuliah lu"ucap dion lalu pergi meninggalkan alena yang melongo karna ucapanya.

.
.
.
.
.
.

TBC
Maaf ya kalo jelek hehe😅
Maaf jugq kalo banyak typo😂
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN❤

my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang