14.

167 28 0
                                    

"Gua pulang duluan ya bar maaf" ucap alena, dipastikan sehabis ini ia tidak akan mendengar suara dari suaminya itu.

"Loh ko.."ucap bara terpotong karna alena langsung berjalan tanpa mengidahkan ucapan dari bara, yang ada dipikiranya kali ini hanya bagaimana nanti ia dirumah.

.

"Aduh gimana nih" ucap alena yang sedari tadi mundar mandi kaya gosokin di ruang tamu, alena sunggu binggung ia takut dion marah.

Sudah dua jam alena memikirkan nasibnya nanti dan sudah dua jam juga alena berjalan kesana kemari, duduk terus bangun, duduk lagi terus tiduran, bangun lagi entah lah bikin pala pusing kalo ngeliat.

"Mending gua mandi dulu dah, semoga aja abis mandi rilek dikit gitu" ucap alena lalu berjalan kearah kamarnya dan menjalan kan ritual mandinya yang pasti akan memakan waktu lama.

Butuh waktu 1 jam untuk alena merendamkan dirinya di bath tub. Menurut alena mah biar otaknya dingin kaga mikir yang buruk nantinya.

Alena memakai kaos hitam dan celana sepanjang bawah lutut. Alena melihat kearah jam yang berada atas meja samping tempat tidurnya. Jam sudah menunjukan 3;40 dan itu berarti dion akan pulang sedikit lagi.

Alena harus berprilaku biasa saja dan seperti tidak ada apa apa  (emang gaada apa apa haha)

"Mending gua masak dah" ucap alena berbicara sendiri. Lalu berajak untuk memasak untuk dion, siapa lagi ya kali untuk tetangga haha

_

Alena sudah selesai memasak jam pun sudah menunjukan jam 4;58 dan berarti dion akan keluar dari kantornya sedikit lagi, itu lah yang ada dipikiran alena karna memang biasanya dion pulang jam 5:30 atau lebih.

Sembari menunggu dion alena mengambil ciki dan yougurt lalu duduk diruang tamu dengan menyalahkan tv, alena asik dengan tv dan cemilanya sampai ia tidak sadar jika ponselnya berdering, entah itu telfon atau pesan.

Lain dengan alena, dion sekarang sedang menatap kearah laptop dan berkasnya ia kali ini akan lembur karna banyak sekali berkas yang belum ia tanda tangani.

Dion melihat kearah ponselnya chat ia belum di baca sama alena tadi. Dion takut alena masih di luar dengan cowok yang bersamanya tadi siang di cafe.

"Apa gua telfon aja kali ya, sekalian bilang kalo gua sekarang lembur" ucap dioan seorang diri. Dion menelfon alena tetapi tidak di angkat sama alena, dan itu membuat dion semakin khawatir.

Dion ingin pulang karna sedari tadi alena ditelfonin dan di chat di diangkat atau di bales oleh alena, tetapi dion tidak boleh pulang jam itu juga karna ada pekerjaan yang harus ia kerjaan dikantornya.

"Kenapa juga gua mikirin alena" ucap dion, sedari siang dion selalu memikirkan alena gaada angin gaada petir, entah lah pikiranya selalu tertuju kepada alena.
"Ya karna gaada ujan masaiya ada petir"  autor.

Dion tidak memperdulikan alena ia fokus terhadap laptop dan dokumennya, agar ia segera pulang dan beristirahat. Karna ia sangat lelah sangat ingin merebahkan badanya dikasur yang sangat empuk dan nyaman.

-

Dion sudah menyelesaikan semua pekerjaanya, sekarang sudah jam 11:10 dan dia belum sampai rumah. Dion pun membereskan dokumen dan memasukanya ke tas kantornya.

Dikantor tinggal hanya dion dan pekerja lainya yang lembur. Tidak dikit dan tidak banyak juga sih.

Dion turun kebawah dan langsung menuji mobilnya yang lumayan jauh letaknya dari pintu keluar kantor. Dalam mobil dion sangat terasa ngantuk tetapi ia paksain untuk membawa mobilnya.

Dion mengendari mobil dengan kecepatan diatas rata-rata, dion ingin buru-buru sampe rumah ia sangat ngantuk. Tetapi dion tidak tau kalo didepannnya ada truk yang sama kecangnya dengan mobil yang dion kendarai.

Dion kaget ia membanting stirnya ia menabrak trotoar, mobilnya hancur, tubuh dion penduh dengan darah tetapi dion tidak pingsan, dion melihat kejalan tidak ada siapa-siapa. Jalanan sangat sepi

"Tolong" suara lirih sangat lirih keluar dari mulut dion disaat melihat ada kendaraan lain berjalan kearahnya. Dan tiba-tiba semua menjadi gelap.

"Pak? Pak bangun pa" ucap seseorang itu, ia lalu mendekatkan tangannya ke hidung dion lalu memegang urat nadi dion.
"Masij bernafas" ucap pria itu lalu membawa dion kedalam mobilnya.

Mobil itu berjalan kearah rumah sakit terdekat. Sebelum pria itu pergi ia menelfon polisi untuk menangani supir truk dan menutup jalan.

-

Disaat sudah sampai diparkiran rumah sakit pria itu buru-buru memampah dion memasukin rumah sakit.

"Dokter? Suster tolongin teman saya." Ucap pria itu. Suster berlari sambil membawa brangkar untuk membawa dion ke ugd. Pria itu membantu para suster untuk mendorong brangkar itu kearah ugd.

"Maaf anda tidak boleh masuk, tolong tunggu sini"  ucap suster itu lalu masuk kedalam ruangan ugd itu.

-

Sudah 2 jam pria itu mwnunggu didepan ruangan bertulisan ugd, tetapi tidak ada tanda-tanda dokter keluar. Tetapi belum lama dokter keluar dengan suster disampingnya.

"Apa anda keluarga dari pasien" tanya dokter itu.
"Saya temannya dok" ucap pria penolong dion itu.
"Saya menemukan ini dikantong pasien" ucap dokter itu menyodorkan dokpet dan hp dion.

"Cepat lah menghubingi keluarga pasien untuk mengurus adminitrasinya" ucap dokter itu, yang hanya di angguki oleh pria penolong dion. Dokter itu berjalan meninggalkan pria itu.

Pria itu membuka dompet  dion untuk mecari ktp. Lalu pria itu membuka hp dion untuk menghubungi keluarganya. Pria itu tidak sengaja melihat ada tulisan Istriku, langsung saja ia menelfon nomer itu.

"Hallo, maaf apa ini dengan istri pak dion?" Ucap pria penolong dion itu.
"Iya saya sendiri, ada apa ya?"ucap wanita disebrang sana.
"Saya ingin memberi tahu anda jika pak dion mengalami kecelakaan yang lumayan parah" ucap pria penolong itu lagi.
"APA. GAMUNGKIN!!" Ucap wanita disebrang sana lagi.

"Jadi tolong lah anda datang ke rumah sakit sakit ***** " ucap pria penolong itu lagi
Wanita itu langsung mematikan sambungan telfonnya.

.
.
.
.
.
.
.

TBC
Maaf kalo g nyambung😅
Maaf juga klo banyak typo😊
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN❤️

my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang