21.

158 23 0
                                    

"Maaf mba jika mba belum ada perjanjian dengan pak Dion, mba tidak boleh masuk saya tau mba ingin meminta uang sumbangan kan dengan pak Dion, sok sok an pake gaun orang miskin aja belagu." ucap repsesionis itu dengan sangat sini, Alena semakin tersenyum girang didalam hatinya. Karna rencana jailnya akan berjalan mulus.

-

"Tapi saya ingin bertemu dengan bapak Dion Jonathan James mba dan meminta pijaman uang untuk anak saya yang sedang sakit" ucap Alena, Repsesionis itu mendelikan mata karna dipanggil mba oleh Alena.

"Hah mba? Tolong ya mba panggil saya ibu Sintia, tuh kan dugaan saya benar mba hanya wanita miskin yang ingin meminta uang Bos saya"ucap Repsesionis itu, Alena menundukan wajahnya merasa malu

"Dasar wanita tua, jelek, kumus, miskin" ucap Repsesionis itu pelan tetapi masih bisa didengar oleh Alena. Dalam hati Alena memaki wanita satu ini yang sudah mengatainya jelek dan tua.

"Ibu Alena apa yang sedang anda lakukan disini" ucap karyawan disana yang membuat Alena kaget, bagaimana ini Alena tidak mau rencananya gagal karna karyawan satu ini.

Alena menaro satu jarinya di depan mulu yang bisa diartikan untuk menyuruh diam orang yang sedang berada didepannya, karyawan itu pun mengerti apa maksud dari pergerakan tubuh Alena ia pun meninggalkan Alena dan Repsesionis itu

"Saya mohon Ibu Sintia karna jika saya tidak buru-buru untuk menemui Bapak Dion saya akan kehilangan Anak saya yang berada dirumah sakit" ucap Alena memohon kepada Sintia Repsesionis baru dikantor Dion itu.

"Tidak bisa mba ka...." Belun selesai ucapan Repsesionis itu Dion sudah memanggila Alena duluan.

"Sayang sedang apa kamu disini? Aku sudah menunggu kamu loh diruangan" ucap Dion yang membuat Alena dan Repsesionis itu kaget.

"Berisik dah lu ahelah" ucap Alena dengan nada tinggi menbuat mereka menjadi pusat perhatian karyawan disana, Begitu lah Alena selalu marah-marah dengan Dion dengan masalah sepele tidak selalu baru beberapa minggu ini.

"Kenapa sih" ucap Dion berjalan mendekat kearah Alena dan berdiri pas di samping Alena. Dion melihat Repsesionis barunya itu dengan tegas

"Apa yang dia lakukan sayang?" Ucap Dion bertanya kepada Alena yang sedang menunduk karna rencananya sudah digagalkan oleh siput laut ini. Alena tersenyum kembali ia mempunyai ide jail.

"Sayang apa benar aku seorang wanita jelek, tua dan miskin?"ucap Alena bertanya kepada Dion yang sedang kebinggungan.

"Iya memang itu semua benar" ucap Dion yang membuat Alena reflek memukul perut Dion dengan kencang, Alena melirik kearah Repsesionis itu yang sedang tertawa sinis.

"Oh jadi benar aku jelek, tua dan miskin?" Ucap Alena dengan tawa tatapan yang sangat Dion pahami itu, Dion langsung menciut seketika.

"Tidak saya kamu cantik, muda dan kaya raya, memang siapa yang bilang seperti itu?" Ucap Dion yang membuat Alena tertawa bangga.

"Dia yang mengataiku seperti itu dan tadi aku masa tidak boleh masuk keruanganmu" ucap Alena dengan sangat manja.

"Sintia apa anda tidak tau jika dia adalah istriku? Dan apa anda tidak mengenal istri seorang Dion Jonathan James?" Ucap Dion dengan nada tegas dan berwibawa.

"Maaf pak bu saya tidak tau mengenai hal ini" ucap Sintia dengan nada bersalah dan takut Alena tersenyum puas. Entah lah kenapa Alena seperti ini karna biasanya ia tidak begini.

" sudah ya sayang aku ingin ke taman bye" ucap Alena yang langsung lari tanpa mendapat sepertujuan dari Dion.

-

my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang