Didalam mobil...
Hanya keheningan yang mereka ciptakan tidak ada yang memulai obrolan. Mereka sudah mengambil cincin dan sekarang entah dion akan mengajak alena kemana."Apa lu laper?" Tanya dion ke alena yang sedari tadi hanya main ponselnya saja, alena pun menatap kearah dion yang sedang memfokuskan pandanganya ke jalan.
"Sedikit sih" ujar alena, sebenarnya dia lapar bangat entah lah alena tuh suka bangat makan apa lagi nyemil tapi badannya enggak gede-gede tapi malahan pipinya yang gembul.
"Oh" balas dion hanya ber-oh ria.
"Kerain nanyain pengen ngajak makan tapi cuma bales oh doang. Mana aku laper banget lagi" ucap alena dalam hati.
Dion menjalankan mobilnya kearah restoran cepat saji karena memang itu restoran yang dekat sini. Disaat sudah sampai dion memakirkan mobilnya terlebih dahulu, setelah selesai dion pun keluat, alena hanya diam didalan mobil sampai dia kaget gara-gara dion membuka pintu dan berujar.
"Katanya laper, cepet turun." Ucap dion berjalan kearah pintu restoran.
-
Pesanan sudah tersidang di atas meja yang sudah siap disantap oleh mereka berdua. Alena melihat makanan didepannya sangat tergiur karena dia sangat lapar karena makanan didepanya ini makanan yang alena sukai semua. Dion yang melihat itu pun tertawa kecil.
"Makan lah gua tau lu laper" ucap dion, alena pun melihat dion dengan tatapan kesal, kenap coba harus ditebak kalo alena laper. Mereka pun makan dengan keadaan hening.
-
Selesai makan mereka masih duduk di tempat itu karena alena dan dion ingin membicarakan sesuatu yang penting.
"Gua harap lu bisa ekting didepan keluarga gua kalo kita adalah pasangan yang bahagia." Ucap alena serius. Dion hanya diam dia juga berpikiran yang sama dengan alena.
"Gua mau lu juga bersikap seperti seorang wanita yang bahagia berada di samping gua" ujar dion yang tidak ingin melihat bundanya sedih karna alena tidak bahagia bersamanya.
"Dan satu lagi gua udah beli rumah untuk kita tinggal ya memang tidak segede rumah lu atau rumah gua tapi masih bisa dibilang besar ko" ucap dion menjelaskan.
"What!! Kita tinggal berdua?" Ucap alena kaget gimana ga kaget coba orang di depanya ini selalu memutuskan sesuatu sendiri tanpa medapat persetujuan darinya.
"Hari kedua kita menikah, kita akan pindah kerumah itu" ucap dion lagi yang membuat alena mengaga kaget,
Pasalnya alena tidak ingin meninggalkan mamah dan papahnya apa lagi adiknya dia ingin tetap tinggal dirumah keluarganya.
"Apa tidak bisa diperpanjang?" Tanya alena dia tidak ingin pisah dulu dari mamah dan adiknya.
"Tidak bisa" ucap dion melihat kearah alena yang sedang cemberut entah karna apa dion tidak tau.
"Kenapa tidak hari ke tujuh saja baru kita pindah, gua gak mau secepat itu, apalagi tinggal berdua sama lu." Ucap alena kesal karena dion selalu saja memutuskan sesuatu sendiri dari halnya tunangan, terus nikah, terus tinggal dengan rumah yang sama.
"Tidak bisa" ucap dion lagi semuanya sudah ia rencanakan matang-matang dari hari tunangan, dan tanggal acara pernikahan, tidak lupa juga dengan mereka pindah kerumah baru karena jika di tunda-tunda ia tidak akan sempat karna dion memang sangat sibuk dengan pekerjaannya.
" baik lah" ucap alena pasrah apa boleh buat jika sudah seperti ini.
.
.
.
.
.
.
.TBC
Maaf kalo masih acak acakan😊
Maaf juga kalo banyak typonya😅
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN❤
KAMU SEDANG MEMBACA
my destiny
Romance"Kau lah wanitaku dan kau lah milikku" Dion Jonathan james "Kau lah pria yang selalu membuatku jatuh cinta" Alena Putri Albert . . . . . . . Maaf ya kalo ceritanya ga nyambung aku baru belajar soalnya😁 Maaf kalo banyak typonya Apdate kalo ada wakt...