11.

183 32 0
                                    

Alena terbangun ia melihat jam diatas naska, jam menunjukan 3:14 dini hari ada apa kenapa ia terbangun sepagi ini? Alena terasa haus ia pun berjalan kebawah ingin mengambil air didapur disaat ia melewati ruang tamu ia melihat objek yang menarik perhatianya.

Yaitu dion yang sedang tertidur pulas dengan laptop yang masih menyalah

"Jadi semalam setelah aku kekamar ia tidak langsung kekamar atau keruang kerjanya?" Tanya alena pada diri sendiri.

"Kenapa dia selalu bekerja disepanjang waktu" ujar alena ia binggung kenapa dion selalu bekerja dan bekerja.

Alena berjalan lagi mengambik air yang sempat tertunda karena ingin melihat siapa orang diruang tamunya. Alena kembali berjalan kearah ruang tamu lalu duduk di sofa depan dion yang masih tertidur pulas.

Alena memang orang yang aneh baru tadi ia menangis karena pria didepanya ini tetapi ia sangat gampang melupakan hal itu.

"Dion dilihat-lihat memang tampan" ujar alena keceplosan yang terus menerus memandang wajah dion yang sangat tampan dengan posisi tidur seperti ini.

Dion bergerak dan gerakan kecil itu membuat alena panik karna takut dion bangun dan melihatnya sedang memerhatikanya sedang tidur.

Alena memastikan jika dion masih tertidur ia pun membuang nafas lega lalu berjalan kearah kamar tamu untuk mengambil bantal dan selimut untuk dion.

"Dasar workaholic" ucap alena sembari merubah posisi tidur dion yang tadinya duduk menjadi tiduran lalu alena menyelimuti dion alena sempet memandang wajah dion hatinya kembali berdebar karna baru kali ini alene melihat dion sedekat ini.

Alena berjalan kearah laptop dion niatnya ingin mematikan laptop itu tetapi alena ingin tau apa isi laptop pribadi dion ia membuka buka berkas yang berada di dalamnya Awalnya yang alena temukan cuma berkas kerja dion tetapi ada satu dokumen yang membuat alena binggung.

Bukan dokumen tetapi isi galeri yang semuanya foto seorang wanita yang sangat manis dan dion juga berada disana tetapi kebanyakan foto wanita itu sendiri.

"Siapa dia? Sepertinya aku baru melihatnya" ucap alena memang ia baru pertama kali melihatnya jika itu keluarga dari dion mengapa waktu hari tunangan dan pernikahan ia dan dion wanita itu tidak datang.

"Jika wanita ini sodara dion mengapa waktu pernikahanku dan dion ia tidak datang" tanya alena kepada diri sendiri, ia hanya binggung saja pasalnya wanita ini sangat asing.

"Jika ini sodara dion tetapi kenapa ini lebih cocok dianggap sepasang kekasih" ujar alena disaat ia melihat foto dimana dion memegang boneka yang sangat besar dan satu buah cake dan dengan wanita itu mencium pipi kanan dion yang juga terlihat bahagia.

Dion bergerak lagi dan itu membuat alena buru-buru mengembalikan kelayar utama dan mematikanya, lalu ia mengambil gelas yang masih ada airnya separo lalu berjalan kearah kamarnya.

.

"Mengapa wanita itu sangat asing bagiku?" Tanya alena pada diri sendiri, sekarang ia sedang duduk di balkon kamarnya entah lah wanita itu sedang memikirkan sesuatu.

"Sudah lah lebih baik aku mandi lalu memasak untuk dion sarapan hari ini" ucap alena setelah melihat jam sudah menunjikan 4:09 pagi.

-

Alena sudah selesai mandi dan juga sudah rapih karna setelah masak ia akan ke kampus karna pagi ini ia ada jam.

Alena turun kebawah untuk menuju dapur ia binggung harus memasak apa alena membuka kulkas yang memang penuh dengan sayur-sayuran dan bahan-bahan masak lainya, jika kalian tanya kemana ciki dan yogurt alena berada? Mereka berada di kulkas yang khusus untuk cemilan alena;v

"Ah iya aku akan memasa sop" ujar alena semangat lalu ia membawa bahan-bahan untuk membuat sop, sebelum membuat sop alena mencuci beras dan memasaknya lalu baru ia membuat sop, alena tau makanan kesukaan dion dan makanan yang dion tidak suka. Mangkanya ia selalu binggung jika akan masak karna ia tidak boleh memasak sembarangan. Jika ia memasak yang dion tidak suka pasti itu akan membuag dion muntah-muntah.

Karna alena pernah membuat masakan yang dion tidak suka tetapi dion tetap makan karna menghargai masakan alena, setelah makan dion muntah-muntah.

(Flashback on)
Dion melihat makanan yang dihidangkan didepanya ia meneguk air liurnya ia binggung harus mengatakan jika ia tidak suka udang disambeli atau memakanya saja untuk menghargai alena.

Dion bertekan untuk memakannya agat alena tidak kecewa karna sudah cape-cape memasak untuknya tetapi tidak ia makan.

"Enak ga udang balado buatan gua?" Ucap alena setelah makanan ia habis tetapi makanan yang berada dipiring dion masih ada setengah. Dion hanya mengangguk ia rasanya ingin mengeluarkan semuanya sekarang ia sudah tidak tahan, dion sangat mual.

Dan akhirnya dion berlari ke wastafel ia memuntahkan yang tadi masuk kedalam perutnya.

"Dion lu kenapa"ucap alena khawatir ia binggung kenapa dion muntah-muntah, padahal tadi baik baik aja. "Gua gapapa" ucap dion disaat dirasakan tidak terlalu mual tetapi ia masih mengeluarkan isi perutnya.

"Dion kayanya kita harus kerumah sakit deh" ucap alena ia binggung harus berbuat apa pasalnya ia tidak tau dion kenapa seperti ini. Setelah dirasa sudah tidak mual dion kembali berjalan kearah ruang tamu.

"Tolong ambili air hangat" ucap dion menyuruh alena, dulu waktu dion seperti ini juga ia langsung meminun air hangat dan itu membuat perutnya tidak mual lagi. Alena kembali dengan segelas air hangat

"Nih minum" ucap alena menyodorkan gelas yang berisi air hangat. "Lu kenapa dah ko tiba-tiba muntah sih?" Ucap alena binggung

"Gua gasuka udang, dan jika gua makan. Makanan yang ga gua suka pasti muntah kaya tadi" ujar dion menjelaskan.
(Flashback off)

Alena sudah selesai memasak sopnya lalu ia menyiapkan menu makanan yang ia buat sendiri itu di meja makan, lalu ia berjalan kearah dion untuk membangunkan pria itu.

"Dion bangu sudah jam setengah lima" ujar alena sembari mengguncangkan tubuh kekar dion.

"Dion membuka matanya hal yang pertama kali ia lihat adalah manik mata hijau yang sangat indah.

.
.
.
.
.
.
.
.

TBC
Maaf ya kalo ga nyambung😊
Maaf juga kalo banyak typo😂
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN❤

my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang