26.

124 8 0
                                    

Maaf di part 24 ada sedikit revisi dimana seharusnya 7 tahun aku malahan 5 tahun sorry ya hehe, aku bilang gini biar yang udah baca gak binggung maaf ya.

Happy Reading🎈

***

6 Tahun silam

"Kita putus" Disaat semuanya sedang menikmati malam yang indah Dion justru merasakan waktu yang kini berputar cepat malah berhenti seketika.

Dion diam masih mencerna omongan gadisnya itu tadi, apakatanya? putus? segampang itu.

"Aku membuat kesalahan?" Tanya Dion yang ditanya hanya diam egan menjawab pertanyaan Dion.

"Jawab Fiona apa aku membuat kesalahan?" Gadisnya itu masih diam tidak ada kata yang keluar dari bibir ranumnya itu.

"Tidak kamu tidak berbuat kesalahan, hanya aku saja yang ingin putus aku sudah bosan denganmu" Dengan sadis Fiona berucap yang cukup membuat hati Dion mencelos.

"Kita biasa perbaikin semuanya Fiona". Gadis itu tertawa kecil dan melihat kearah Dion.

"Tidak ada yang harus diperbaiki" Bagaimana bisa hubungan mereka kandas ditengah jalan.

Hubungan yang sudah 3 tahun berjalan sampai sekarang dan kandas begitu saja? Apa Dion boleh serakah kali ini?

"Aku mohon jangan tinggalkan aku seperti ini" Dion memohon pada gadis yang melihatnya dengan senyum kecil atau bisa dibilang senyum mengejek.

"Lihat lah dirimu bahkan memohon kepadaku" Fiona, gadis itu puas dengan Dion yang sekarang bertekuk lutut kepadanya.

"Apa ada yang salah denganku?" Dion kembali bertanya atas kesalahannya.

"Kamu tidak salah sayang hanya saja orang terdekatmu yang membuat kesalahan" Dion menyerngitkan alisnya.

Orang terdekat? Ada apa ini Dion tidak mengerti mengapa semuanya seperti mimpi buruknya?

"Kamu tau ayahku sempat turun bahkan hampir bangkrut dan kamu juga tau kalau ibuku sudah tiada saat aku masih duduk dibangku SMP" Dion menganggukan kepala.

"Itu ulah orang tuamu yang membuat perusahaan ayahku anjlok karena memutuskan kerja sama secara sepihak, dan karena itu ibuku terkena serangan jantung dan berujung dengan kematian" Dion mematung.

"Itu semua salah orang tuaku bukan salahku kenapa kamu melampiaskannya kepadaku?" Fiona tersenyum lagi kali ini senyum tulus yang dibuat-buat.

"Karena kamu gampang terpengaruh dan bisa aku gunakan untuk balas dendam kepada keluargamu" Dion kembali mematung, jantungnya kini berdegup kencang.

"Aku tadinya mau langsun membunuh orang tuamu saat itu juga tapi aku rasa lewat dirimu akan lebih menyakitkan kelihatannya" Fiona tersenyum dan mendekat kearah Dion.

Lalu mencium bibir Dion bahkan sedikit melumut ciuman terakhirnya dengan cowo itu.

Munafik kalo Fiona tidak mencintai Dion, Fiona sangat mencintai cowo itu tetapi karena dendamnnya ia melupakan cintanya.

"Tolong Fiona jangan tinggalkan aku, aku maafkan kamu kali ini tolong jangan tinggalkan aku" Dion masih memohon.

Menurut Dion, Fiona adalah cinta sejatinya tidak ada lagi cinta selain gadisnya itu.

Dion sangat mencintai Fiona sampai dibutakan dengan cinta, lihat saja dirinya berlutut dihadapan gadis yang ingin merusak kehidupannya.

Dasar cowo bodoh yang mau saja mengemis cinta kepada cewe gak tau diri seperti Fiona (Maaf aurhor's kesel hehe)

Fiona melepas paksa genggaman Dion lalu meninggalkan Dion yang mulai menitihkan air mata.

Dion tidak ingin gadisnya pergi, tidak dia tidak ingin sendiri, gadisnya harus selalu berada disampingnya.

-

Sudah Dua minggu Fiona meninggalkan Dion pergi dan dua minggu itu juga Dion tidak mendapatkan jati dirinya.

Dion lebih banyak mengurung diri, susah makan, dirinya kini seprti mayat hidup.

Orang tua Dion merasa sedih melihat anaknya seperti itu, kadang juga Dion berbicara bahkan nangis sendiri.

Dion tidak gila hanya stres yang sekarang sedang bersarang ditubuhnya.

Sungguh memalukan bukan? Seorang cowo stres karena ditinggal dengan gadis yang sangat ia cintai.

Dion pernah ingin memotong urat nadinya tetapi untung orang tuanya datang lebih dulu dan mencegah percobaan bunuh diri itu.

-

Satu bulan sudah Dion lewatkan dan kini Dion mulai membaik bahkan dirinya sudah bisa masuk sekolah.

Dion remaja masih terlihat seperti mayat hidup tetapi dia memaksa agar dirinya bersekolah karena satu minggu lagi akan diadakan ulangan kelulusan.

Ya Dion remaja akan lulus satu minggu lagi, yang ada difikiran Dion saat lulus nanti ia akan mencari uang sendiri dan melamar Fiona tetapi apa? Gadis itu meninggalkannya.

Dion banyak diam bahkan hanya wajah datar yang ia tunjukan kepada siapapun itu.

Tidak ada ekspresi seperti dulu lagi saat dimana dirinya masih bermasa Fiona.

Kini pun Fiona sudah tidak tinggal di indonesia gadis itu pergi ke LA bersama cowo lain.

Dion mengetahui itu karena ia melihat sendiri di kediaman Fiona.

Dikeadaan sakit pun Dion sering pergi kerumah Fiona untuk melihat gadisnya itu.

Sampai dimana Dion lulus dengan nilai diatas rata-rata, Dion masuk universitas yang memiliki fasilitas bagus.

Semakin hari Dion semakin membaik bahkan saat masuk perkuliahan Dion kembali kepada Dion dulu tetapi tidak dengan sifatnya.

Sifat Dion yang dulu kini hilang entah kemana yang ada hanya Sifat dingin tak tersentuh dan wajah datar

Bela masih menemani Dion dan selalu ada untuk Dion saat cowo itu membutuhkannya.

Bela ingin selalu ada untuk Dion apapun keadaannya, dan dengan itu perasaan Bela semakin membuncak.

Entah Bela tidak bisa menahan perasaan dan saat pernyataan itu semua berubah 180° diri nya diasingkan oleh Dion dan ditinggalnya.

Dan semenjak itu juga Dion semakin dingin kepada semua wanita bahkan tidak ingin didekatkan oleh wanita mana pun.

😎

my destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang