"ges, ini ada apa ya hm:>?"
yeji dan hyunjin melempar tatapan tajam, lia masih dengan raut tegangnya, sedangkan mereka yang baru selesai bermain hujan langsung dihujani lagi dengan rasa bingung.
"ges? anybody in here?" jisung melirik ke arah kanan kiri bergantian, "yuhu? spada?"
"bacot jisung." celetuk chaeyeon, memukul lengan jisung.
"tau tuh, jisung bacot amaaat." celoteh changbin kemudian berlalu menuju kamar, "mending gua mandi, dinginn."
"ikut!" seru felix.
"ikut mandi?"
"ikut ke kamar maksudnya! gila aja gua mandi sama lo idih."
chaeyeon lalu menarik tangan ryujin yang masih setia di tempat ia berpijak, "ryu, ayo kita ke kamar juga!"
setelah mereka semua pergi, barulah yeji melanjutkan interogasinya.
"gimana? lo mau jelasin engga?"
"itu bukan punya gua! gua aja gatau botol apaan itu!"
hyunjin menyahut, "gausah ngelak, gua sama yeji punya video lo bawa-bawa botol itu semalem."
"oh gitu? jadi kalian sengaja nyelidikin gua dari awal?" lia menggelengkan kepala, "kalian nuduh gua?"
"koreksiㅡbukan nuduh karena kita ada buktinya." balas pemuda hwang.
"sumpah gua ga ngerti sama kalian." terdengar helaan napas darinya, "semudah itu kalian nuduh orang? apa kalian gak mikir kemungkinan yang lain? bisa aja ada orang lain yang sengaja naruh botol itu ditas gua 'kan?"
yeji menggigit bibir cemas.
"kita gak butuh kemungkinan kalo buktinya udah ada di depan mata." tolak hyunjin, mematahkan argumen lia.
"kalㅡ"
tok tok tok!
ucapan lia terpotong berkat suara ketukan di pintu villa.
ketukan itu terdengar nyaring walau sedang beradu dengan suara hujan yang turun cukup lebat.
tok tok tok!
ketukannya memang cukup nyaring hingga mampu membuat penghuni villa lain keluar dari kamar masing-masing.
"itu sapa yang ngetuk pintu?" tanya chaeyeon dari lantai atas.
felix mengendik, "ada yang ortunya mampir ke sini?"
semuanya menggeleng.
"tetangga?" ucap jisung yang segera ditolak ryujin.
"ga mungkin, tempat ini mayan terpencil. sengaja gua pilih biar kita lebih leluasa."
tok tok tok!
"bukain pintu gak nih?" tanya chaeyeon sekali lagi.
"gua aja," putus changbin, langsung beranjak menuju pintu depan dan diikuti yang lain dibelakangnya.
"siaㅡ"
"tolong!"
changbin terbelalak, sosok pengetuk tadi langsung menggenggam tangan changbin erat begitu dibukakan pintu.
dia terlihat basah dan kedinginan, terlihat gamblang dari bibirnya yang membiru.
"tolong! tolongin saya!"
"tapi.......lo siapa?"
sosok itu semakin mengeratkan genggamannya, "saya bakal jelaskan tapi biarkan saya masuk dulu!"
"ta-tapi..."
changbin kalah cepat.
sosok tadi sudah masuk ke dalam terlebih dahulu dan langsung mengunci pintu villa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[iii] ghost of you ✓
Fanfiction[TELAH DIBUKUKAN] bukan sekedar hawa, hyunjin juga bisa melihat apa yang tidak terlihat. ft. hyunjin, yeji. est. 2019 ⚠️ harsh words, lowercase, unrevised