felix benar.
pintu itu benar-benar susah didobrak, berbanding terbalik dengan fisiknya yang terlihat rapuh.
padahal sudah hampir sembilan kali mereka mencoba secara bergantian, tapi pintu itu tidak kunjung terbuka.
kenapa tidak bersama-sama saja atau berdua?
heck, tidak mungkin. lebar pintu yang sempit itu jelas tidak memungkinkan bagi mereka untuk mendobraknya bersama.
"adaw!" ringis hyunjin sembari memegang lengan atasnya yang mulai membengkak, "anjir, lengen gua bengkak!"
"lo mah kolot, dibilangin gantian juga malah dobrak sendirian berkali-kali." omel changbin.
"siapa yang mau coba lagi?" felix mengulum bibir, "lo hyunjin, mending minggir dulu deh. lengen merah kaya mau meletus gitu gak sakit apa?"
"hehe sakit,"
"yaudah minggir dulu."
"coba gua lagi sini." changbin beralih mendekat sembari menggulung lengan panjang kaosnya sebatas siku.
changbin bersiap, mengambil ancang-ancang, dan menghitung aba-aba tanpa suara.
brak!
dobrakan pertama gagal.
brak!
dobrakan kedua gagal.
brak!
dobrakan ketiga masih gagal.
changbin sampai mendecih kuat dibuatnya.
brak!
dobrakan keempatㅡ
"hOREEEE!!!!"
ㅡchangbin berhasil, disusul dengan teriakan menggelegar oleh hwang hyunjin.
ketiganya terburu memasuki ruangan tersebut, menelisik tiap sisi, hingga menemukan apa yang mereka cari.
"yeji!"
gadis itu dalam posisi terikat dan tidak sadarkan diri.
segera saja felix mengeluarkan pisau yang sengaja dia siapkan untuk melepas ikatan yeji sementara hyunjin membantu membebaskan yeji dari lilitannya.
melihat keadaan yeji, hyunjin diam-diam menggeram kesal,
"shin ryujin sialan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[iii] ghost of you ✓
Fanfiction[TELAH DIBUKUKAN] bukan sekedar hawa, hyunjin juga bisa melihat apa yang tidak terlihat. ft. hyunjin, yeji. est. 2019 ⚠️ harsh words, lowercase, unrevised