5.4

7.3K 1.7K 116
                                    











"lo tau kalo semua ini ulah ryujin?"

suara felix yang terdengar hati-hati mendadak menyapa telinganya, "tau, meskipun awalnya cuma asumsi gua sama yeji. tapi sekarang gak ada yang namanya asumsi-asumsi lagi, gua muak." balas hyunjin.

"terus sekarang lo mau apa?" imbuh changbin, membantu pemuda hwang menyingkirkan lilitan tali.

hyunjin tidak menjawab, sebatas mengatupkan bibir dan menatap diam yeji yang terpejam. jujur saja, tidak terpikir hal apapun dalam kepala hyunjin untuk dijadikan langkah berikutnya.

"gua lihat ryujin datengin tempat yang gak terlalu jauh dari sini. masuk sedikit ke daerah hutan, lo bakal nemu tempat semacem taman."

"maksudnya?"

"ryujin kayaknya dari awal memang sengaja ngajuin diri buat mesen villa." gumam felix, "taman itu sama kaya ruangan ini, gak terawat dan penuh lumut."

"gua harus ke sana?" hyunjin memandang manik dalam felix. "atau gimana?"

"lo harus ke sana. biar gua sama bang changbin yang bawa yeji pulang."

bukannya bagaimana tapi, "lo yakin.....? gak niat apa loh ya, tapi yeji tinggi banget itu. sedangkan lo sama bang changbin cuma selisih dikit sama yeji......yah......gitu."

"oh, lo mau ngejek gua ceritanya?" tatar changbin, membuat hyunjin tertawa canggung, "lo tenang aja, gua yakin bisa bawa yeji balik bareng felix. lo datengin tempat yang dibilang felix sana."

"beneran?"

"iya,"

"beneran?"

"iya,"

"yakin?"

"ho oh."

"yakin gak?"

"yakin."

"yakin gak?!"

"yAKIN BANGSAT PERGI SANA KEK LO???"

hyunjin cengengesan, "gitu dong bang, icemosi."

"bacot kamu anjing." puncak changbin pada akhirnya, "ayoklah lix, kita bawa yeji aja. hyunjin coloknya kelebaran."

"hEHEHEHEHEHHEHEHEHEHEH."





































hyunjin boleh aja ketawa sekarang, tapi lihat kalau sudah ngamuk nanti.

aih sedap.

[iii] ghost of you ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang