Chapter 3

120 28 0
                                        

Kepalaku terasa sakit, aku seperti tertidur sangat lama, kulihat jam tanganku sudah menunjukkan jam 11 malam. Apa yang kulihat adalah banyak sekali barang-barang bekas berserakan seperti di sebuah gudang lama, aku mengambil hp yang ada di kantongku untuk menambah cahaya, dikarenakan minimnya cahaya disana.
Aku bangun berdiri sambil membersihkan debu yang menempel di pakaianku. Suasana yang gelap, dan dicampur dengan suhu udara yang dingin, membuat bulu kudukku merinding. Satu hal yang sangat membuatku khawatir yaitu, teman-temanku tidak sedang bersamaku. Aku sendirian disini, aku pun memberanikan diri untuk melihat ke arah sekitarku, aku melihat ada sebuah lemari kecil berada di pojok ruangan, aku membuka lemari tersebut dengan tujuan bisa mendapatkan informasi apa yang terjadi denganku saat ini. Dan yg ku dapatkan adalah sebuah kertas, yang di dalamnya bertuliskan sebuah pesan. Pesan itu berisi:

"Jika kau membaca surat ini, berarti kau bernasib sama sepertiku, saat ini kau sedang berada di sebuah tempat aneh seperti gudang bukan?. Dan kau kehilangan teman-temanmu?. Jangan menyerah teman-temanmu ada di sekitar tempat aneh ini, cari mereka dan keluarlah dari tempat ini, setiap tempat memiliki suatu informasi atau petunjuk."

Segera setelah aku membaca pesan itu, aku langsung mencoba mencari pintu keluar. Kulihat ada pintu di ujung ruangan, aku mendatangi pintu itu, dan aku bersyukur karna pintu itu dapat ku buka.
Saat ku membuka pintu itu, yang terlihat adalah sebuah lorong panjang, dengan menarik nafas panjang, aku memberanikan diri untuk menelusuri lorong ini.
Saat aku berjalan, aku melihat ada sebuah ruangan yang memiliki jendela kaca yang besar. Sebelum aku memasuki ruangan itu, aku mencoba mengintip melalui jendela tersebut.
"Uaaa..!!" Aku terkejut ada sesosok wanita yang terbaring disana, spontan aku langsung menjauh dari ruangan itu.
Setelah aku mulai tenang, aku mencoba berpikir kembali, aku mencoba berpikir siapakah wanita itu, apakah dia seorang hantu, mayat, atau salah satu temanku?.
Saat pikiran tertuju kepada"bagaimana kalau dia temanku dikelas?". Aku langsung merasa bahwa aku harus berani untuk kembali ke ruangan tersebut, untuk mengecek dengan benar siapa atau apakah wanita tersebut.
Aku kembali dengan berjalan pelan menuju ruangan tadi. Aku kembali mengintip melalui jendela ruangan tersebut, dan wanita itu masih terbaring disana.
Aku memberanikan diri, untuk mengarahkan sinar cahaya hpku ke wanita tersebut. "Delya!?." Sosok wanita itu mirip seperti teman perempuanku Delya. Tanpa pikir panjang, aku langsung memasuki ruangan tersebut.
Aku mendekati wanita tersebut dengan pelan. Dan benar, wanita itu adalah Delya.

"Del, bangun Del.., lu gak papa kan?!".
Sambil mencoba menggerakkan sedikit tubuhnya agar dia terbangun.

"Siapa?...Khida?." Delya terbangun, dan dia terkejut karena keberadaannya sekarang.

"Dimana kita!?". Tanya Delya ketakutan.

"Tenang Del, aku juga gak tau dimana kita, saat aku bangun, tiba-tiba aku juga berada di tempat aneh ini, hanya saja kita berbeda ruangan". jawabku.

Delya menanyakan keberadaan yang lain, aku menjawab bahwa aku tidak tau. Aku pun menyuruhnya untuk pergi bersamaku mencari yang lain. Terlihat di ekspresi wajahnya bahwa dia ketakutan.
Aku hanya bisa menghiburnya dengan mengatakan bahwa kami bisa menemukan yang lain.
Kulihat Delya sedikit menjaga jarak dariku, aku mengerti hal itu dikarenakan dia adalah seorang perempuan yang pemalu di kelasku.
Kami memulai perjalanan kami untuk mencari teman-temanku yang lain sekaligus mencari informasi keberadaan kami saat ini.

Tiba-tiba aku dan Delya dikejutkan dengan suara teriakan seorang perempuan.

" Bpk Wawaaan!!..., Putriiii!!..., Elinaaa!!..,Khidaaa!!, semuanyaaa kalian dimanaaa!!??."

Suara teriakan itu terdengar tak asing, di telingaku, dan sepertinya juga tak asing di telinga Delya. Delya memandangku dan mengatakan.

"Da, itukan suaranya Yuki".

Aku menganggukkan kepalaku, dan kami berdua langsung berlari menuju arah suara itu berasal.

"Yukiiiiii!!..". Teriakku sambil berlari


Turn Off Program[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang