Di tempat lain, Rolan, Kiyoko, Adel, Mika, dan Shinta masih terdiam di ruang komputer, mereka masih merasa sangat ketakutan setelah menonton video yang baru saja mereka lihat.
"Baiklah.., sekarang apa yang harus kita lakukan?". Tanya Rolan yang masih basah akan keringat.
"Entahlah, aku begitu ketakutan". Jawab Kiyoko.
"Gini deh, sekarang kita sedang diburu oleh seorang pembunuh, dan yang kita lakukan adalah terdiam di ruang komputer rusak ini". Sahut Adel.
"Apa maksudmu Del?". Tanya Mika.
"Ya ngapain kita diam!?, kita harus gerak dong, cepat atau lambat ya kita pasti ketemu pembunuh itu jadi.., setidaknya mari kita beritahukan teman-teman kita, mereka semua dalam bahaya". Kata Adel sambil menggenggam kedua tangannya.
"Adel benar, tak ada gunanya kita diam ketakutan begini". Sahut Kiyoko.
"Yaudah ayo cepat!, aku mulai merasa gak nyaman". Gesak Shinta.
"Baiklah.., ayo". Kata Rolan yang kemudian berdiri lalu menuju keluar pintu diikuti oleh Kiyoko dan yang lainnya di belakang.
Mereka terus berjalan sambil sesekali melihat kebelakang untuk jaga-jaga kalau ada bahaya yang mendekat.
Sampai akhirnya mereka melihat ada dua jalan lorong di kanan dan kiri.
"Baiklah, kemana kita?". Tanya Rolan.
"Kanan aja, ada tangga menuju ke bawah". Kata Adel yang mengintipnya.
Mereka pun memilih jalan yang kanan,di sana mereka menuruni anak tangga menuju ke bawah. Disana mereka akan menuju tempan makan atau kantin.
"Woaa, ini tempat makan?". Kaget Shinta.
"Em.., tapi bau amis". Sahut Mika.
"Em benar, bau". Kata Adel sambil melihat-lihat sekitar.
Kiyoko mencoba melihat ke dalam ruangan yang ada disana. "Uwaa!!". Kiyoko berteriak kaget.
"Kiyoko!? Ayo cepat!". Kata Rolan yang terkaget mendengar teriakan Kiyoko.
Mereka berempat berlari menuju arah suara Kiyoko berada.
"Ada apa Kiyoko!?, kau baik!?". Tanya Rolan.
"Iya ada apa Ko?". Tanya Shinta juga.
"Ya.., aku baik tapi, coba lihat itu". Kata Kiyoko sambil menunjuk ke arah depannya.
"Emang ad.., egh!". Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Rolan kaget karena melihat Safira, Iva, serta Hifza yang terbaring dipenuhi oleh sampah makanan yang telah membusuk.
"Tidaaaaakk!!". Teriak Shinta histeris.
"Tidak mungkin". Kata Adel sambil menutup mulutnya dengan tangan kanannya. Dan Mika hanya bisa terdiam tak percaya melihatnya.
"Jadi, mereka, mati?". Tanya Rolan yang mendekati Savira, Iva, dan Hifza yang terbaring.
Rolan menyingkirkan beberapa sampah yang berada di sekitar tubuh mereka.
"Maafkan kami". Kata Rolan yang berada dekat dengan mereka.
"Em.., Rolan?". Terdengar suara perempuan yang tak asing bagi Rolan, suara itu dikenalnya sebagai suaranya Iva.
"Iva!?". Rolan melihat ke arah Iva, dan ya, Iva benar-benar telah membuka matanya, dia bahkan mencoba untuk bangkit dari rebahannya tadi.
"Ivaa!!". Teriak Shinta yang merasa lega melihat temannya yang sepertinya masih baik-baik saja.
"Ada apa sih?, ini kenapa kita disini?". Tanya Iva yang masih kebingungan.
"Sepertinya kita salah paham, kami mengira kau udah mati". Kata Kiyoko yang tersenyum.
"Eh!, mati!?". Kaget Iva.
"Bagaimana dengan Safira dan Hifza?". Tanya Adel.
"Tenang, mereka juga masih bernafas". Kata Mika yang mendekati mereka berdua.
Iva masih dipenuhi oleh ketidaktahuannya akan situasi saat ini, Iva kembali bertanya kepada Kiyoko dan yang lainnya, apa yang sebenarnya terjadi.
Rolan menarik nafas dan berkata "baiklah, akan kujelaskan, tapi kuyakin lu bakal ketakutan". Rolan menjelaskannya secara detail apa yang dia ketahui saat ini, penjelasan itu diikuti juga oleh Kiyoko serta Shinta. Dan ditengah-tengah penjelasan Hifza dan Safira telah terbangun dari tidurnya. Mereka menanyakan hal yang sama seperti Iva, Rolan menyuruh mereka untuk mendengarkannya dulu sampai selesai.
Penjelasan dari Rolan dan yang lainnya selesai, terlihat raut wajah Iva, Safira, serta Hifza yang ketakutan serta hampir tak percaya dengan apa yang terjadi.
"Gila sih, aku masih susah untuk memercayainya". Kata Iva.
"Ya, maksudku pembunuh?". Sahut Hifza.
"Jadi.., apa sekarang?". Tanya Safira.
"Ya jelaslah, kita akan mencari yang lain". Jawab Rolan.
Setelah mengucapkan itu, Rolan langsung keluar ruangan, Kiyoko dan yang lainnya ikut mengikutinya dari belakang, dan perjalanan mereka dalam mencari teman-temannya kembali berlanjut.
"Cek-cek". Tiba-tiba terdengar suara remaja laki-laki di speaker yang dikenal oleh Rolan dan yang lainnya, yaitu temannya Khida.
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Off Program[REVISI]
Mystery / Thriller[END]Khida dan teman-teman di kelasnya diundang oleh seseorang kesebuah tempat yang tidak diketahui secara detail lokasinya, orang itu mengakatakan ingin membantu menghibur khida dan teman temannya berlibur setelah UN, bahkan orang itu juga mengunda...
![Turn Off Program[REVISI]](https://img.wattpad.com/cover/183969942-64-k908508.jpg)