Kelompok Kifli memilih untuk lebih dulu pergi, mereka memutuskan untuk menginvestigasi daerah yang dekat dengan ruangan mayat.
"Kok kita kesana siih?". Tanya Elina.
"Tau niih, kan daerah sana sudah dilewati". Ucap Jovita.
"Halah, kalian ini terlalu penakut, kita kesana karena kemungkinan ada informasi yang belum didapatkan". Ucap Kifli.
"Tau, emang lu kira hantu". Sahut Fahmi.
"Kitakan anak IPA, jadi kita harus berani melihat mayat dong". Canda Kevin.
"Nah tooh, dengarkan kalian berdua, lagipula jika terjadi sesuatu pada kita, mereka bertiga pasti melindungi kita kook heheh". Ucap Nita.
"Iya dah iya dah". Ucap Fawnia jengkel.
"Hayoo, Fawnia maraaah". Canda Rani.
"Ngomong-ngomong, kasihan tuh Khida, kok dia sendirian laki-laki di kelompoknya". Ucap Naura.
"Seharusnya Fahmi sama Khida tuh". Sahut Zanna.
"Halah, Khida bisa kok sendirian, lagipula bpk. Wawankan bersama dia". Kata Fahmi.
"Hilih alasan". Ucap Elina.
"Tau nih, bilang aja mau satu kelompok sama Kiyoko ahahah". Canda Jovita.
"Vitt". Ucap Kiyoko geram.
"Wahh benar tuh kayaknya". Ucap Kifli yang ikut mengejek Fahmi.
Fahmi hanya tersenyum malu mendengar ejekan mereka. Tiba-tiba terjadi gempa kecil, mereka pun kaget ketakutan karena merasakannya.
"Woy!, ada apa ini!? Kenapa tiba-tiba gempa!?". Ucap Kifli.
"Menunduk semuanya!". Perintah Kevin.
"AAAA!!". Para perempuan berteriak, mereka semua spontan langsung menunduk jongkok sambil melindungi atas kepala mereka dengan kedua tangan.
Sekitar 6 detik, gempa itu akhirnya berhenti, syukurnya tidak ada yang terluka dari gempa itu.
"Hah, syukur itu cuma gempa kecil". Ucap Kifli.
"Betul, andaikan itu gempa besar, entah apa yang akan terjadi pada kita". Sahut Kevin.
"Duhh, hampir jantungan gue". Ucap Jovita.
"Yaudah, mending kita lanjutkan aja". Saran Rani.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka ke ruangan mayat. Sesampai disana Kifli, Kevin serta Fahmi hanya mengintip kedalam, sedangkan para wanita tak ada yang berani kecuali Elina dan Zanna mereka berdua penasaran jadi mereka ingin mengintip sedikit dipecahan kaca jendela.
"BUAAA!!". Kevin menjaili Elina dan Zanna.
"EEE!!!, iih dasar!". Kaget Elina yang kemudian memukul lengan Kevin.
"Hah.., kaget gue". Ucap Zanna.
Kevin pun menertawai mereka berdua, begitu juga Fahmi, dia juga ikutan menertawai Elina dan Zanna, karena dia melihatnya.
"Hah, kayaknya gak ada yang penting disini, mending kita cabut dah". Ucap Kifli.
"Iya iya aku setuju, disini bau". Ucap Fawnia sambil menutupi hidungnya.
"Namanya juga ruangan mayat". Kata Kiyoko.
"Oke, jadi kemana kita selanjutnya?". Tanya Nita.
"Kita akan kesana". Ucap Kifli sambil mengarahkan jari telunjuknya.
Saat itu Kifli tak menyadari bahwa di belakangnya ada mayat yang sedang berdiri.Rani yang melihat itu pun segera berteriak untuk memperingatkan Kifli. "KIFLI!, dibelakangmu awas!!".
"Hah!?". Kifli menengok kebelakangnya dan mayat itu telah bersiap untuk menangkapnya tapi, dengan reflek Kifli menghindari serangan itu.
"Cepat! Kita harus pergi dari sini!". Ucap Kifli.
Mereka semua berlari ketakutan, apalagi setelah mereka melihat bahwa yang mengejar mereka bukan hanya satu mayat melainkan puluhan.
"APAAPAAN INI!!?". Marah Kifli.
"Sial!, kenapa bisa mereka bergerak!?". Ucap Kevin.
"Duhh, itu zombie pastii". Ucap Jovita ketakutan.
"Tenang, kita hanya harus lari terus, dan.., AWASS!! Di depan kita!". Ucap Nita.
"Kenapa mereka bisa berada di depan kita!?". Tanya Fawnia.
"Apa jangan-jangan sebagian dari mereka sebenarnya sudah terbangun?". Tanya Elina.
"Sepertinya ada hubungannya dengan gempa tadi". Ucap Kiyoko.
"Bodo amat!, jangan berhenti berlari!, yang di depan kita jumlah mereka cuma sedikit, kita masih bisa memaksakannya". Perintah Kifli.
"EEHHH!!?". Kaget para wanita.
"Cih, gak ada pilihan lain". Ucap Kevin.
"Sial, kita gak mungkin juga mundur". Kata Fahmi yang melihat kebelakang.
"Duhh, beneran nihh??". Tanya Rani ketakutan.
"Apalagi!?, ayo bersiap!". Ucap Kifli.
Mereka terus berlari kearah para mayat hidup itu yang telah berdiri menunggu mereka.
Kifli langsung memukul, mengibas, para mayat hidup itu, hal itu pun juga diikuti oleh Kevin dan Fahmi."Minggir!, minggir!". Teriak Kifli.
Sayang para wanita tak seperti mereka yang memiliki fisik cukup kuat untuk menjauhkan para rombongan mayat hidup itu, hal itu membuat Kifli, Kevin, serta Fahmi tambah kesusahan karena mereka juga harus melindungi para teman wanita mereka.
Situasi yang sudah parah itu diperburuk oleh datangnya para mayat hidup yang tadinya tertinggal di belakang."SIALL!!, Mereka terus bertambah!". Marah Kifli.
"AA!!.., TOLONG!!". Teriak Jovita yang tertangkap oleh para mayat itu.
"Jovita!, lepaskan dia!!". Ucap Nita sambil memukul-mukul para mayat hidup yang menangkap Jovita.
"AKH!". Tiba-tiba Zanna terjatuh karena kakinya diseret oleh para mayat hidup itu.
"Tolong!!, TOLONG GUAA!!". Teriak Zanna yang terseret.
"ZANNAAA!!". Teriak mereka.
Tak selesai sampai situ, Nita yang ingin mencoba menolong Jovita, malah ikut terbawa oleh gerombolan mayat hidup itu.
"Sial, sial, sial!, SIALAAAAAAN!!!". Kifli berteriak dengan kerasnya.
"CEK!!, CEKKK!!!!, BANTU KAMIII!!". Teriak Kevin lewat walkie talkie.
"Akh, aku tak kuat lagi". Ucap Fahmi.
Gerombolan mayat itu terus mencoba menangkap mereka, bahkan Elina dan Fawnia pun juga ikut tertangkap.
Kiyoko pun tak bisa berbuat apa-apa begitu juga Kifli, Kevin dan Fahmi.Mereka hanya bisa mencoba untuk terus bertahan sampai ada yang datang menyelamatkan mereka di keadaan yang sangat putus asa itu,dimana jumlah mayat hidup yang mendatangi mereka terus bertambah.
![](https://img.wattpad.com/cover/183969942-288-k908508.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Off Program[REVISI]
Mistero / Thriller[END]Khida dan teman-teman di kelasnya diundang oleh seseorang kesebuah tempat yang tidak diketahui secara detail lokasinya, orang itu mengakatakan ingin membantu menghibur khida dan teman temannya berlibur setelah UN, bahkan orang itu juga mengunda...