Setelah pertarungan itu, kami semua berkumpul di ruang kesehatan. Dan hebatnya, kali ini kami benar-benar sudah berkumpul semua tanpa ada yang tertinggal. Ada yang saling berpelukan, ada yang menangis terharu, dan ada juga ada yang tertawa puas.
"Syukurlah, kita semua sudah berkumpul, sebelum itu, bapak ingin meminta maaf kepada kalian semua, ini semua salah bapak karena mengajak kalian liburan, bapak sangat menyesal". Ucap bpk. Wawan dengan nada suara yang haru.
"Gak usah dipikirkan pak, toh sebelumnya kan bapak minta persetujuan kami, dan kami semua mau jadi, kami juga salah karena menyetujui ajakannya hehe". Ucap Nita.
"Benar pak, gak usah terlalu dipikirkan". Sahut Kifli.
"Anggap aja, sekarang kita main wahana". Canda Kevin.
"Haha, tau pak santai aja, lagi pula yang penting kita berhasil mengalahkan pembunuh itu". Kata Agus.
"Siapa dulu dong yang membawakan suntikan itu?". Tanya Fahmi dengan bangganya seakan dia yang mengalahkan pembunuh itu.
"Halah, lu aja datangnya terlambat". Kata Aqilla.
"Tau nih Fahmi, kami berenam mati-matian melawannya sebelum lu datang". Sahut Rolan.
"Dan si Fahmi cuma tiduran doang". Ucap Aqilla.
Kami pun semua tertawa, mendengar mereka mengejek Fahmi.
"Tapi hebat sih, tadi itu kalian benar-benar keren". Ucap Rani sambil meacungkan kedua jempolnya.
"Iya, Khida sampai teriak-teriak di walkie talkie". Sahut Fawnia.
"Wahaha benar tuh benar, keras banget si Khida teriaknya ahaha". Kata Jovita yang tertawa terbahak-bahak.
"Heh, serah kalian aja dah".
"Tapi, Khida loh yang punya ide cara mengalahkannya". Ucap Kevin.
"Widiihh". Puji Aqilla.
Yang kemudian diikuti oleh semuanya, aku yang mendengarnya hanya bisa tersenyum konyol. Momen itu kami terus saling bercanda ria, sampai ada pertanyaan dari bpk. Wawan yang membuat keadaan seketika menjadi sepi.
"Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?". Tanya bpk. Wawan.Semua hanya diam, sampai akhirnya Kifli angkat bicara.
"Kita harus mencari jalan keluar dari sini, tak mungkinkan kita hanya diam disini sampai ada yang menyelamatkan kita, apalagi jika kita menunggu terlalu pembunuh itu akan bangun dari tidurnya".Aku pun memberanikan diriku untuk bicara, aku harus memberikan seluruhnya pada keadaan seperti ini.
"Kifli benar, tapi sebelum kita melakukan itu, mari kita coba pecahkan misteri tentang program ini". Ucapku dengan nada yang agak gugup.
"Maksudmu Da?". Tanya Aqilla.
"Ya maksudku adalah kita kumpulkan semua apa yang telah kita lihat atau kita dapatkan, aku pernah mendapatkan suatu kertas, dan didalamnya bertuliskan untuk mencari petunjuk disetiap tempat, kan kita saat terbangun terbagi menjadi beberapa kelompok, nah pasti diantara kita semua mendapatkan sesuatu yang mungkin bisa untuk kita mengetahui tentang semua ini dan jalan keluar dari ini". Jawabku.
"Oh iya, kami mendapatkan sebuah buku catatan kecil pas kami berada disuatu ruangan kelas". Ucap Janah sambil menyerahkan sebuah buku catatan kecil padaku.
Aku membukanya dan mendapatkan tulisan tangan yang cukup panjang."Emang apa isinya?". Tanya Nita.
"Di halaman pertama hanya tentang bagaimana sipenulis menjelaskan tentang trun off program dan sang pembunuh, dan itu pun masih belum detail tapi, kalau aku gak salah lihat, di halaman ketiga, ada lagi tulisannya". Jawab Janah.
![](https://img.wattpad.com/cover/183969942-288-k908508.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Off Program[REVISI]
Mistério / Suspense[END]Khida dan teman-teman di kelasnya diundang oleh seseorang kesebuah tempat yang tidak diketahui secara detail lokasinya, orang itu mengakatakan ingin membantu menghibur khida dan teman temannya berlibur setelah UN, bahkan orang itu juga mengunda...