"Baiklah, sepertinya kita harus mencari yang lain sekarang". Kata Kevin.
Tiba-tiba Elina menarik lengan bajuku dan membisikkanku. "Aqilla Da, kita harus menyelamatkannya". Dan aku benar-benar kaget bahwa aku hampir melupakannya. Aku pun berbicara kepada semuanya.
"Anu.., sebelum itu ada hal yang lebih penting yang harus kita lakukan"."Apa itu Da?". Tanya Kifli.
"Menyelamatkan Aqilla, Fahmi, Zanna, dan Humaira".
"Ha!?, emang apa yang terjadi?". Tanya Fawnia.
Elina lalu menjelaskan semuanya, apa yang terjadi dan dimana mereka saat ini berada.
"Baiklah, berarti kita akan kesana sekarang, para perempuan tetap berada disini kecuali Elina, karena dia akan memandu kami, dan kita para laki-laki akan terbagi menjadi dua kelompok Khida dan Khafidu tetap disini, sedangkan aku dan Kevin akan pergi bersama Elina". Perintah Kifli.
"Oke, baiklah". Sahutku.
Yang lain pun juga ikut setuju. Tiba-tiba Elina menarik lengan bajuku lagi. Dan aku sudah merasakan sesuatu yang tidak baik. "Hah..apa lagi Lin?". Tanyaku.
"Da, Fahmi dan yang lainnya kan dirantai, nah rantai itu hanya bisa dihancurkan oleh gerinda, dan gerinda itu awalnya ada padaku tapi, sekarang tertinggal di lantai atas saat kita pertama bertemu hehe". Katan Elina dengan wajah tak bersalah.
Aku menarik nafasku, dan lagi-lagi aku berbicara kepada mereka yang membuat suasana menjadi diam.
"Ahem!, anu maaf Kif, tapi Fahmi dan yang lainnya itu mereka dirantai oleh rantai besi, dan itu hanya bisa dihancurkan oleh gerinda".
"Apa!?, sial, dimana kemungkinan kita dapat menemukan gerinda ya!?". Kata Kifli dengan mimik wajah agak marah.
"Nah tentang itu, aku dan Elina tahu dimana letaknya, dan itu agak jauh sih". Kataku.
"Hm, yaudah berarti aku dan Kevin kesana dulu bersama Elina, dan kalian tunggu disini". Kata Kifli.
Aku mengiyakan hal itu, tapi tak lama setelah itu, ada suara barang-barang yang dipukul diluar, dan itu berasal dari pembunuh yang sudah mau kearah kami.
"Suara apa itu!?, kayak ada yang ngamuk.". Kata Jovita yang ketakutan.
"Sialan!!, dia sudah bangun, kita ganti rencana!, Khida dan Elina kalian pergi ambil gerinda, dan para perempuan kalian lebih dulu masuk ke ruang bawah tanah, dan disana kalian tunggu sampai Elina datang, lalu aku, Kevin, serta Khafidu akan menahan si pembunuh itu". Kata Kifli dengan tegasnya.
"Ehhh!!??, gue harus ikut menahannya". Kata Khafidu ketakutan.
"Cih, lu laki kan!?". Marah Kevin.
"I.. iya iya". Jawab Khafidu.
"Tenang kita hanya akan menahannya, kalau bisa kita pancing dia menjauh dari sini". Kata Kifli.
"Nih Da". Kata Kevin sambil menyerahkan sebuah walkie talkie.
"Eh, dimana kalian dapat?". Tanyaku.
"Diruang pengumuman, kami mempunyai tiga, jadi satunya lagi bakal kuberikan ke kalian". Kata Kifli sambil menyerahkan walkie talkie kedua ke Fawnia.
Sedangkan walkie talkie yang terakhir ada pada Kifli."Ingat kalian Fawnia, kalian harus menunggu Elina dulu, baru kalian bergerak menyelamatkan Fahmi serta yang lain".
Kata Kevin."Oke boss". Jawab Fawnia.
"Duhh aku deg-degan". Kata Jovita.
"Aku juga takut Vit". Kata Ratna.
"Khida, Elina, kalian hati-hati ya, kalian juga Khafidu, Kevin, serta Kifli". Kata Yuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Off Program[REVISI]
Misterio / Suspenso[END]Khida dan teman-teman di kelasnya diundang oleh seseorang kesebuah tempat yang tidak diketahui secara detail lokasinya, orang itu mengakatakan ingin membantu menghibur khida dan teman temannya berlibur setelah UN, bahkan orang itu juga mengunda...