[1]-Encounter

999 78 7
                                    

Seorang lelaki berambut coklat melepas spray putih bed nya yang semula rapih membuat bantal dan guling terjatuh keatas lantai.

Dia pun mengikatkan spray nya ke kain yang ia ambil dari lemari hingga kain itu memanjang.

Ketika dia rasa masih kurang panjang, dia pun mengambil gorden jendela kamar nya dan menyambung bersama kain yang sudah dia ikat.

Dia berjalan kearah di balkon kamarnya, sesekali melirik kearah pintu. Ketika ia rasa sudah aman, dia pun mengikat kain itu ke peganga besi yang ada di sana dengan kuat.

Lalu melempar nya ke bawah hingga terlihat seperti seutas tali tambang. Setelahnya perlahan dia turun memakai kain tersebut dengan sangat hati-hati.

Bayangkan saja tinggi dari atas kamar ke bawah sekitar tiga meter tapi lelaki itu menuruninya tanpa takut sedikit pun. Hanya orang tertentu yang dapat melakukan nya.

Yang dia takuti ketika dia tertangkap basah ingin melarikan diri.

"Kyaaaaaa!" teriak seorang paruh baya di bawah sana sontak membuat lelaki itu terkejut dan refleks melepaskan genggaman pada kain tersebut

Untung saja dia melepaskan gengaman saat hampir sampai bawah, jika tidak dia akan mati konyol gara-gara ulah bodoh nya sendiri.

Pria itu nampak kesakitan memegang pergelangan  kaki kanan yang sepertinya terkilir.

Bibi Park, selaku pembantu di rumah nya itu pun menjatuhkan selang air yang sedang ia pegang untuk menyiram tanaman.

Dia segera berlari kearah tuan mudanya dan membantu untuk berdiri.

"Kang Daniel!! Dasar anak nakal." marah Bibi Park sembari memukul bertubi-tubi lengan pria yang di panggil Kang Daniel

"Aaa.. Imo," rengek Daniel sambil mengelus lengan yang Bibi Park pukul

Berbeda dengan wajahnya yang terlihat dingin, sifat nya sangat bertolak belakang.

"Park Soomin, suara apa tadi?" terdengar teriakan seorang lelaki paruh baya didalam sana

Mata Daniel seketika melebar mendengar suara body guard ayah nya itu.

Dia melesat begitu saja dengan sebelah kaki yang ia angkat, bersembunyi di balik tanaman pagar disana.

Dia tak peduli jika berdiam di sana akan membuat seragam nya kotor atau apapun itu. Yang ia fikirkan hanya cara agar bisa kabur dari rumah.

Daniel meletakan jari telunjuk nya tepat dibibirnya mengisyaratkan agar Bibi Park tidak memberitahukan keberadaan Daniel saat ini.

Bibi Park memasang wajah binggung. Memilih untuk berpihak pada bodyguard atau Daniel.

Disisi lain ia ingin membantu Daniel, tapi disisi lain Nyonya nya akan marah besar karena bisa-bisanya membiarkan bocah itu kabur dari rumah.

Bibi Park melihat Daniel yang memohon dengan menyatukan kedua tanganya didepan dadanya membuat Bibi Park merasa iba melihatnya.

Tak peduli semenyebalkan apapun pemuda tampan itu tetap saja, Bibi Park ingin menyelamatkan nya

"Disini tidak ada apa-apa. Tadi hanya ada tikus. Aku takut tikus," keputusan Bibi Park membuat Daniel kembali bernafas lega

"Oh, baiklah,"

Bibi Park berjinjit menengok kanan kiri memastikan mereka sudah pergi dari sekitar area taman.

Setelah memastikan bahwa mereka benar-benar tidak ada, Park imo menyuruh Daniel untuk segera pergi dari tempat persembunyiannya.

Trap In The WagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang