[27]-Perpetrators

189 33 7
                                    

Yerin menuruni anak tangga, lalu berlari kecil menuju loker yang berada di dekat papan pengumuman.

Gadis itu membuka loker nya untuk mengambil  diary book berwarna kuning pucat yang sempat tertinggal, kemudian segera menutup nya kembali dengan tergesa.

Yerin menghentikan lagi langkah nya, seakan jam pasir berhenti mengalir. Dahi nya berkerut, terngiang sesuatu yang janggal di dalam sana.

Dengan berat hati, dia pun kembali berbalik. Perlahan tangan nya menarik knop loker.

Yerin segera meraih sebuah kotak hitam yang tak pernah ia lihat sebelum nya.

Dia melirik sekitar, memastikan jika seseorang mungkin ada orang yang salah memasukan barang. Bisa saja, ini kan tidak hanya di gunakan untuk kelas Yerin saja.

Tapi tak ada seorang pun yang lewat. Tidak mungkin jika seorang secret adminer memberi nya untuk Yerin. Huh pergilah pikiran macam apa itu, mengapa Yerin jadi kegeeran.

Jari lentik Yerin pun membuka bagian atas yang menutup kotak hitam tersebut. Dia semakin di kejutkan lagi dengan sebuah cermin yang bersimbah darah.

Bau anyir menusuk indera penciuman Yerin hingga sampai ke perut yang berakhir mual yang ia alami.

Untung saja tak ada seorang pun di sini sehingga tak ada yang menebak-nebak penyebab gadis itu mual.

'10/I'I'

Yerin mengerutkan kening nya tak mengerti dengan sebuah surat yang menunjukan sebuah teka teki tersendiri baginya.

Hanya bertuliskan sebuah angka di sertai angka Romawi di sebelah nya. Pasti dia yakin ada makna yang tersirat di dalam nya.

Peluh kini membanjiri pelipis Yerin, tangan nya bergetar di sertai badan lemas yang begitu tiba-tiba. Yerin yakin jika pelakunya di sini, sedang mengawasi Yerin dan yang paling parah mempermainkan nya.

Dia segera membalikan badan berniat membuang benda itu namun kini pandangan nya bertemu dengan SinB yang berada tepat di hadapan dia.

Mata SinB memicing kearah Yerin, lalu jatuh ke barang yang ada di genggaman Yerin. Bukan seorang Hwang Eunbi namanya jika hanya diam saja, gadis itu merebut kotak yang Yerin pegang.


"Apa-apaan ini?" tanya SinB sembari membaca serta surat nya.

Yerin segera merebut kotak itu, lalu membuang nya ke tong sampah terdekat.

"Yerin, apa ada yang meneror mu?" tanya SinB, Yerin mengalihkan pandangan nya ke arah lain.

"Tidak."

"Aigo SinB ayo kita harus segera ke kelas, pelajaran Kim Ssaem sebentar lagi," ajak Yerin namun SinB tak bergeming di tempat nya sedikit pun.

Sangat jelas jika Yerin sedang menyembunyikan sesuatu. Tak menatap kearah SinB dan bahkan mengalihkan pembicaraan. Yerin memang tidak punya bakat menjadi seorang pembohong.

"Jangan berbohong padaku kecuali jika kau benar-benar yakin bahwa aku tidak akan pernah menemukan kebenaran." ucap SinB dengan nada rendah namun penuh penekanan di setiap kata nya.

Yerin mengabaikan perkataan SinB, dia berjalan melewati gadis itu. "Aish kau ini kenapa? Jangan melantur," ucap Yerin.

SinB mendekap dirinya. "Baiklah jika kau tidak mau menceritakan padaku, aku akan memberitahu Imo,"ucap SinB namun tak membuat gadis bermarga Jung itu sekedar melirik nya sekilas.

Trap In The WagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang