[19]-Gift

219 35 5
                                    

Tawa Sejeong dan SinB menggelegar sampai-sampai siswi lain menatap mereka sinis.

"Lalu aku harus bagaimana?" tanya Yerin sembari memakan sosis yang ada di tangan nya dengan bruntal

"Yasudah bawa saja, supaya kalian mendapat restu dari Ahjussi," ucap Sejeong yang di angguki SinB

"Ya! Kenapa aku harus bawa dia? Tidak ada hubungan dengan dia" ucap Yerin kesal

"Maksud ku, aku harus bicara bagaimana pada Appa? Bukannya mendengarkan ejekan kalian," ucap Yerin

"Bilang saja dia hanya teman. Kenapa ribet sekali," ucap Sejeong

Benar juga kata Sejeong. Kenapa Yerin sampai kepikiran soal ini padahal Daniel kan bukan siapa-siapanya Yerin dan mudah kan bilang dia hanya 'teman' pada sang Ayah.

Yerin sendiri yang membuat masalahnya merumit.

Yerin pun hanya menatap mereka kesal, bukan nya memberi Yerin solusi namun mereka hanya menertawakan Yerin.

Yerin memakan sosisnya dengan kasar lalu membuang plastik nya ke tong sampah yang berada di dekat nya.

Yerin menyesal menceritakan tentang kejadian kemarin pada SinB dan Sejeong

Yerin mengumpat dalam hati sambil menendang-nendang angin seolah ingin benar-benar menendang mereka.

"Heh kau kenapa?" tanya seorang di belakang Yerin, Yerin pun menoleh dan mendapati Daniel yang berdiri di belakang nya

Yerin hanya tersenyum kaku, dia menurunkan kakinya mempersilahkan Daniel untuk lewat.

Setelah itu, Yerin pun berlari kecil kearah Sejeong dan SinB dengan wajah yang memerah.

Mengikuti kedua teman nya yang sudah berada di pinggir lapangan. Yerin pun duduk ditengah-tengah mereka.

Ternyata sudah ada Choi Ssaem di depan sana. Setelah semua telah berkumpul, Choi Ssaem pun mengabsen nama mereka.

Kemudian menjelaskan teknik basket minggu ini. kali ini Yerin tidak mengobrol, dia tidak mau di hukum lagi seperti minggu lalu.

Sesekali Yerin menguap sambil bersandar di bahu SinB yang ada disebelahnya.

"Ada yang ingin ditanyakan?" tanya Choi Ssaem setelah dia menjelaskan panjang kali lebar

"Aku, Ssaem," ucap seseorang, mereka pun menoleh ke sumber suara, ternyata itu suara Joy

"Halah, palingan Joy modal dusta," ceplos Youngjae diiringi tawa Hoshi juga Hanbin

"Diam kau. Aku ingin bertanya," ucap Joy

"Ssaem, bagaimana tipe ideal mu?" tanya Joy sambil senyum-senyum tidak jelas

Mereka memutar bola matanya malas lalu bersorak kerah Joy.

"Tuh kan Ssaem, jangan dengarkan dia," ucap Youngjae yang mendapat pukulan dari Joy di lengan kanan nya

"Tipe Saem... Eumm," ucap Choi Ssaem yang berfikir sembari melirik sekeliling nya membuat Joy ngefly

"Seperti Ahn Ssaem" ucap Choi Ssaem menunjuk Ahn Ssaem yang berjalan di koridor sana dengan membawa beberapa tumoukan buku di tangan nya

Mereka pun mengikuti arah tangan Choi Ssaem dan betapa terkejutnya mereka semua.

Hanbin mengucek mata nya, memastikan penglihatan nya memang benar.

"Hah?"

"Wow, cinta segi empat," heboh Doyoung sambil bertepuk tangan

Trap In The WagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang