[37]-Jealous?

47 11 3
                                    

Yerin membuka mata nya menatap langit-langit tenda, dia tidak bisa tidur sedangkan teman satu tenda nya sudah pergi ke alam bawah sadar terlelap dalam mimpi. Yerin memperbaiki posisi tidurnya menyamping, tangan nya meraih ponsel yang tergeletak di sebelah dia.

Jarinya bergerak menggeser layar ponsel mencari sebuah game untuk mengusir rasa bosan nya, ketika bosan kala menjadi dia pun hanya terdiam menatap langit-langit tenda dengan lampu redup dari luar tenda. Tetap saja dia tak bisa memejamkan mata hingga akhirnya gadis itu begadang semalaman padahal sebentar lagi tepat pukul dua belas malam mereka akan melanjutkan acara perkemahan selanjutnya.

Pikiran gadis itu kembali pada Kim Sejeong sahabatnya, dia sudah salah paham dengan apa yang terjadi pada Taehyung dan dirinya yang hanya sebatas teman tidak lebih.

Ia merutuki dirinya sendiri baru menyadari atas semua yang Taehyung lakukan akan membuat kekasihnya cemburu, detik ini Yerin bertekad memperbaiki semuanya menjaga jarak dengan Taehyung dengan harapan paling singkat, dia harap semua nya kembali seperti semula. Persahabatan nya meski Yerin tidak yakin akan hal itu setidaknya dia berusaha meski terlambat.

Tak lama setelah itu bunyi alarm pengeras terdengar nyaring, Yerin membangunkan teman-teman nya yang masih terlelap hingga hitungan terdengar semakin lantang membuat orang di dalam tenda untuk segera bergegas keluar dari tenda menuju lapangan utama.

"Yeonwoo ayo bangun," ucap Yerin mengguncang badan Yeonwoo yang masih tidur, setelah Yeonwoo bangun dia pun membangun kan Sana dan juga dua adik kelas nya supaya tidak terlambat dan akan mendapatkan hukuman.

Sana bangun, dia menguap sebentar kemudian melihat jam di pergelangan tangan kirinya menunjukan pukul dua belas tepat. "Yaampun ayo cepat kita keluar," ujar Sana mengambil jaket beserta senter bawaan nya.

"Jangan lupa bawa senter."

"Jangan bawa ponsel nanti kalian kena sangsi nya," ujar Jinsoul ketika melihat salah satu teman nya hendak membawa ponsel.

"Yaampun Eonnie, aku lupa membawa senter," ujar Saerom mulai panik karena pencahayaan kurang membuat mereka agak kesulitan mencari barang-barang yang hendak mereka bawa, pakai senter ponsel pun masih tetap sulit.

Sana mengambil tas nya, dia mengeluarkan satu senter cadangan yang ia bawa sewaktu-waktu hilang dan benar saja, dia memberikan senter tersebut pada adik kelas nya. "Pakai saja, aku bawa dua."

"Terimakasih Eonnie."

Mereka berlima segera keluar dari tenda menuju lapangan, namun hitungan masih berjalan mungkin masih ada yang terlambat. Yerin tak sengaja bersebelahan dengan Sejeong. Yerin memandang gadis itu yang masih tak kunjung menoleh hingga akhirnya Sejeong memilih bertukar tempat dengan Ten.
Yerin menghela nafas kasar, mungkin belum saatnya, dia tau Sejeong butuh waktu.

Hitungan berakhir ketika semua murid dirasa sudah berkumpul, akhirnya hening yang terdengar hanya suara jangkrik dan serangga kecil lain yang berada di hutan. Kemudian Lee Ssaem menyoroti satu persatu wajah siswa nya yang masih mengantuk. Bahkan Ong seungwoo masih memejamkan mata sambil berdiri di sebelah Daniel.

"Buka mata kalian." Ong mulai membuka mata lebar-lebar padahal nyawa nya belum terkumpul semua.

"Cuci tangan dulu, jangan jorok." Youngjae tertangkap basah sedang mengupil lalu menempelkan upil nya di bawah meja dekat Eunwoo.

"Jorok banget," gumam Eunwoo, Youngjae pun dengan santai nya berjalan ke barisan belakang mengambil air untuk mencuci tangan.

"Cuci muka dulu." Lee Ssaem melihat Wei yang masih ileran.

Kini semua murid telah kembali berbaris dengan rapih, yang hanya disinari api unggun malam ini terasa lebih dingin dari biasanya.

"Acara selanjutnya adalah Moonlight Dating, peraturan nya kalian akan di pilih secara acak berpasangan kemudian menyusuri hutan di bawah rembulan dengan menyelesaikan misi tertentu." Baru saja Ahn Ssaem berbicara, para siswa dan siswi kelas sepuluh dan sebelas  sudah ribut.

Trap In The WagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang