[38]- Chaotic

57 13 6
                                    

Suara kicauan burung terdengar merdu mengawali Sabtu pagi ini, waktu menunjukan pukul tujuh pagi. Hari ini cuaca terlihat sangat cerah. Matahari pun bersinar dari ufuk timur dengan terang dan hangat.

"Untuk semua siswa dan siswi di harapkan untuk segera menuju lapangan untuk senam pagi."

Yerin membuka matanya lebar-lebar padahal dia hanya tidur sebentar setelah mandi tadi, di raihnya sweater berwarna abu kemudian dia memakainya dengan cepat. Dengan malas dia pun melangkahkan tungkainya keluar dari tenda menuju lapangan. Dia berjalan sembari menunduk hingga tak sadar kepala nya terbentur dengan seseorang.

"Mian," ujar Yerin sembari menatap lawan bicara lebih tinggi darinya sekilas pupil matanya melebar menatap sang pemilik suara bariton tersebut, kakinya melangkah menjauhi Taehyung yang masih mematung ditempat.

Yerin padahal ingin menjauhi Taehyung tapi kenapa dia justru muncul di hadapan Yerin, tuhan sedang tidak berpihak padanya ingin sekali Yerin menghilang dari tempat ini.

"Yerin." Yerin menghentikan pijakan nya kemudian menghela nafas kasar sebelum akhirnya dia menoleh sebentar menunggu Taehyung melanjutkannya ucapan nya.

"Kenapa kau menghindari ku?" Yerin merutuki lelaki itu dalam hati, kenapa dia masih belum mengerti?

Yerin menatap ke arah lain, hazelnya menangkap sesosok gadis memakai t-shirt berwarna putih yang tak jauh dari posisinya saat ini. Mata mereka bertemu namun kali ini sorot berbeda, gadis itu menatap lurus ke arah Yerin seolah tak ada lagi kata kenal dari keduanya.

"Oh jadi dia yang merebut pacar Sejeong?"

"Aku tak menyangka."

"Dia juga mencari perhatian di depan Eunwoo dan Daniel yaampun gadis macam apa itu."

"Jangan berbicara buruk tentang Yerin, dia bukan seperti yang kalian bicarakan." Mereka segera bungkam ketika Taehyung membela Yerin sedangkan Sejeong di sebelah sana sudah mendengus kesal selalu saja Yerin yang di prioritaskan bahkan ketika mereka putus pun lelaki itu tak pernah sekalipun membuka mata melihat perasaan Sejeong saat ini.

Yerin meremas ujung jaketnya, ingin sekali dia mengucapkan satu atau dua kata namun dia terlalu malas jadi kata itu masuk kembali ke tenggorokan. Dengan segera dia melangkahkan kakinya tak peduli menuju lapangan daripada masalahnya lebih panjang menghiraukan beberapa pasang mata yang menatap tak suka ke arah nya.

Yerin mengedarkan pandangan melihat sebagian siswa yang telah berbaris rapih di lahan luas di tengah-tengah pohon Pinus ini, dia memilih berbaris di paling belakang guna menghindari kontak mata dengan banyak orang yang membuat mood nya tidak baik.

Yerin merasakan tangan yang mencolek bahunya, dia melirik ke belakang yang ternyata dia SinB tak lupa disebelah nya ada Ong Seungwoo yang makin hari secara terang-terangan selalu berdampingan bersama sahabatnya itu.

"Good morning Yerin." Yerin hanya membalasnya dengan lambaian tangan, kemudian kembali terlarut dalam pikiran kalang kabut nya.

"Ada apa? Muka mu kusut sekali," tanya SinB, Yerin menggelengkan kepalanya pelan lebih baik jika menyimpan semua yang terjadi barusan pada dirinya sendiri daripada membagi dengan orang lain yang sedang berbahagia.

"Aku hanya kurang tidur," ujar Yerin sembari meletakkan kepalanya di atas bahu SinB, bohong padahal itu bukan alasan utama nya.

Sebuah tangan menyodorkan satu sachet gingseng merah tepat di hadapan Yerin. Gadis itu menegakan tubuhnya dengan semangat meraihnya namun tertahan ketika sang pemilik kembali menariknya.

Yerin mendongkak menatap sang pemilik tangan tersebut, wajahnya seketika berubah menjadi 180° dari sebelumnya.

"Ada syarat nya," ujar Daniel sembari tersenyum manis ke arah Yerin, Yerin hanya menatap datar lelaki bermata kucing itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trap In The WagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang