part25

1.2K 48 7
                                    

Pagi yang cerah tetapi tidak secerah hati april, ia kembali menjadi april yang cuek dan muka datarnya.

Pagi ini april diantar axel untuk pergi kesekolahnya, karena siapa lagi yang mau nganter kalo bukan axel.

"abang buruan si ngaret banget" teriak april  yang sudah didepan rumah.

"sabar gua kunci rumah dulu"

Setelah sudah mengunci rumah axel langsung memasuki mobilnya begitupun april.

"tumben ga di kuncir"

"lagi mau aja bang"

Axel hanya ber-oh-ria dan langsung melajukan mobilnya ke sekolah april. Tidak butuh lama hanya 15menit aja mereka sudah sampai.

"bang april sekolah dulu ya" ucap april sembari menyalami tangan axel.
"belajar yang bener gausah cowo mulu "

April menatap tajam axel.

"bercanda elah pril galak amat"

"bodo"

April langsung keluar dari mobil dan menutupnya sangat kenceng, sengaja.

"woi bisa pelan pelan ga si rusak nanti mobil gua" teriak axel dan hanya dibalas juluran lidah oleh april.
April memasuki sekolahnya ia berharap tidak bertemu alfa, tapi harapannya salah. Ia sempat berpapasan oleh alfa tetapi ia langsung berjalan cepat dan tidak perduli oleh sekitar.

Kini april sudah berada dikelasnya dan langsung duduk ditempatnya.

"are you okay? " tanya ulan.

"yaa" jawab april.

"yah kumat lagi sikap cueknya" ucap ica.

"gimana kalo nanti malem kita nginep dirumah april? " ucap desi.

"wah boleh tuh" ucapa april.

"boleh banget sekalian ketemu bang axel" ucap zie.

"inget irfan woi" ucap ulan sambil menoyor zie.

"kan irfan di amrik jadi gabakal tau" balas zie dengan cengirannya.

"iya dah iyah serah lu" ucap ulan.

Tak terasa bel berbunyi menandakan jam pelajaran akan dimulai, bu nita kini sudah memasuki kelas seketika kelas menjadi sepi dan hening.

Alfa kini berada di rooftop sekolah ia membolos lagi hari ini. Ia duduk bersandar pada tembok rooftop sambil mengepulkan asap rokoknya diudara.

Pikirannya sangat kacau, ia akui dirinya masih sangat sayang sama april tetapi ia jugs merasa iba terhadap tasya.

Ponselnya berbunyi membuyarkan lamunanya, saat ia melihat, ternyata telepon dari rumah sakit.

"halo"

"maaf kami dari pihak rumah sakit ingin memberitahu bahwa pasien yang bernama tasya telah meninggal dunia"

"apaaa!!??? "

Alfa langsung memutuskan teleponnya sepihak,ia langsung keluar dari sekolah dan menuju rumah sakit. Tidak perlu waktu lama, hanya 20menit kini ia telah sampai dirumah sakit.

Ia langsung menghampiri kamar tasya dan ternyata tasya sudah dipindahkan dikamar jenazah.

Alfa langsung meminta untuk segera mengurus jenazah tasya dan membawanya pulang kerumah.

Setelah sampainya dirumah, banyak orang orang yang datang termasuk sahabatnya alfa, dan sahabatnya april. Tetapi tidak ada april.

"yang tenang ya sya gua bakalan sayang sama lu dan terus nganggep lu adek gua" batin alfa.

**********************
Kini april sudah selesai memasak untuk makan malam bersama axel.

"abang cepet turun" teriak axel.

Axel pun langsung keluar dari kamarnya dan menghampiri meja makan.

"lu demen banget teriak si dek, gua ga bolot elahh"

"ya maap si bang kirain april abang ga bakal denger"

"untuk cakep"

"apaaaaa bang? "

"bodoamat bolot"

April terkekeh melihat wajah abangnya yang kesal, sebenarnya ia mendengar hanya saja ia ingin menggoda abangnya.

Mereka berdua makan dengan tenang sesekali april bicara dan hanya dibalas anggukan saja oleh axel.

"temen lu jadi nginep dek? "

"jadi"

Tidak berapa lama terdengar suara ketokan pintu april yakin pasti temannya.

"nah itu dia" ucapa april sambil berlalu ke pintu. Tetapi saat ia membuka pintu. Yang dilihat bukanlau temannya melainkan,alfa.

Seketika tubuh april kaku, hatinya kembali sakit, ia menahan air matanya agar tidak keluar. Ia tidak ingin lemah didepan alfa.

"mau apa? " tanya april dingin.

"aku cuma ma-"

"ke intinya aja" potong april tanpa melihat ke arah alfa.

"tasya udah meninggal dan sore tadi udah dimakamkan" ucap alfa.

April kaget, sangat kaget. Tak terasa air matanya menetes.

"gua cuma mau kasih ini buat lu dan ini dari tasya.

April mengambil surat dari alfa, dan menatapnya nanar.

"gua balik dulu ya pril udah malem" ucap alfa menuju mobilnya dan langsung meninggalkan rumah April.

April langsung menutup pintunya, dan menuju kamarnya. Air matanya masih saja turun ia langsung menghapusnya,ia masih tidak percaya bahwa tasya sudah meninggal. Perlahan ia membuka surat dari tasya dan air matanya menetes kembali...


Hayy penasaran kan isi suratnya apa, ikutin terus ceritanyaa yaa 😉😉😉jangan lupa vommentnya readers💙💙💙💙💙💙💙💙

Happy reading 💛💛💛💛

APRILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang