Alfa menengok ke sumber suara tersebut, ia mendapati april dengan mata yang berkaca kaca terlihat jelas senyum kecewanya.
"pril ini cuma salah paham aku bisa jelasin" ucap alfa.
"aku udah liat semuanya kok fa dan ternyata aku cuma jadi pelampiasan kamu doang"ucap april dengan senyum getir.
Tasya hanya diam, ia tidak bicara sama sekali.
"aku pulang ya fa makasih penjelasannya" ucap april dengan senyum kecewa dan langsung berlari menjauhin alfa dan tasya.
Kini hujan kembali turun dengan deras, april berjalan entah kemana pikirannya benar benar kosong hingga ia duduk disebuah halte.
"kalo gua minta jemput abang pasti dia marah banget" ucapnya.
Akhirnya ia jalan menuju rumah axel, ia tidak peduli dengan hujan yang sangat deras.
Sesampainya didepan pintu ia langsung mengetuk pintu rumah dan terdengar langkah seseorang menuju pintu.
Ceklek
"yaampun dek lu kenapa" ucap axel
Tiba tiba brukk.
Tubuh april langsung terjatuh untung saja axel langsung menangkapnya dan membaringkannya ke tempat tidur."apa yang sebenarnya terjadi sama lu dek gua gatega liat lu kaya gini" ucap axel
**************************
Kini alfa sedang berada di balkon rumahnya, sedari tadi pikirannya terus ke april. Ia takut april kecewa kepadanya.
"alfa kamu belom tidur" ucap seorang perempuan.
Alfa menengok ke sumber suara itu dan terlihat itu adalah tasya.
"belum sya kamu ga tidur? " tanya alfa lembut.
Tasya pun menggelengkan kepalanya dan langsung duduk disamping alfa.
"tadi cewe itu siapa fa? Dia pacar kamu ya" ucap tasya yang langsung menyenderkan kepalanya ke bahu alfa.
"bukan siapa siapa ko udah kamu gausah mikirin ya" jawab alfa sambil mengelus rambut tasya.
"maafin aku pril maafin aku" batin alfa.April kini telah membuka matanya dan ia mendapatkan axel yang duduk disampingnya.
"abang" ucapnya pelan.
"ini diminum dulu" ucap axel sambil menyodorkan teh hangat.
"pala april pusing bang"
"cerita sama abang ada apa sebenarnya? "
"gapapa bang tadi april cuma ujan ujanan doang"
"kamu bohong pril"
April diam sesaat dan menceritakan semuanya ke axel.
"gua gaterima lu diginiin, mending lu jauhin dia aja pril" ucap axel dan terlihat mukanya sangat emosi.
"bukan salah dia bang ini salah april, april yang terlalu berharap banget ke dia padahal dianya masih sayang sama mantannya" ucap april.
"udah lu tidur gih dek besok sekolah gua yang nganter"
"yaudah bang aku tidur"
"Goodnight my little sister jangan sedih lagi ya" ucap axel sambil mencium kening april.
"Nighttoo abang ganteng" balas april.
axel tersenyum dan langsung keluar dari kamar yang ditempatin april.
"aku sayang sama kamu fa"batinnya april.
Dan kini air matanya menetes kembali, cepat cepat ia langsung menghapusnya dan memejamkan matanya.
Happy reading💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
APRIL
General FictionAku bukan hujan yang harus berkali-kali jatuh untuk merasakan, sakit yang sama-april.