April hanya diam saja menatap perempuan yang berbicara itu, ya orang itu adalah perempuan. April hanya menatapnya lurus dan tidak membalas perkataaannya teman temannya dan temannya alfa sudah entah kemana mungkin sudah dibarisan upacara. Kini hanya ia, perempuan tadi, dan alfa.
"hey? Lo sekarang gagu ya? Ko ga jawab pertanyaan gua? " ucap perempuan itu sambil tertawa remeh.
"bawa gua pergi dari sini fa" ucap april dingin.
Alfa yang mendengarnya langsung menarik april pergi meninggalkan perempuan itu.
"lumayan juga cowo yang tadi, lu emang ga pernah salah nyari cowo pril" batin cewe itu.
Kini alfa membawa april ke rooftop sekolah. Dan artinya mereka bolos upacara.
"ko lu bawa gua kesini si fa" ucap april.
"kan tadi lu yang nyuruh gua buat bawa pergi lu" jawab alfa.
"ya maksud gua ke lapangan faaaaaaa" ucapa april sembari kesal.
"udah sini aja kali enak ga berdiri" jawab alfa sembari menarik tangan april untuk duduk.
April hanya membuang nafasnya kasar dan duduk disamping alfa.
"lu utang cerita sama gua pril" ucap alfa sembari mengeluarkan bungkus rokok dari celananya.
"gua gamau cerita kalo lu ngeroko" jawab april sembari membuang muka.
"Iyaiya nih gua taro lagi" ucap alfa dan memaruh kembali bungkus rokoknya ke dalam saku celana abuabunya.
"siniin" kata april dingin.
"buat apa? " ucap alfa sambil menyodorkan bungkus rokoknya ke april.
April menerimanya dan langsung membuangnya kebawah.
"yaah pril ko dibuang si" ucap alfa.
"bodo" balasnya dingin.
"yaudah cerita" ucap alfa.
April menarik nafasnya terlihat sekali dari raut wajahnya ia sangat sedih seperti ada yang tersimpan dari itu semua.
"jadi yang kemarin nampar gua dia tyo mantan gua dan tadi rara dulu rara sahabatan sama gua desi ulan ica dan satu lagi zie tapi zie skrg tinggal di Amrik dan rencananya besok zie pindah sekolah disini" ucap april.
"terus lu kenapa liat rara kaya ada rasa gimama gitu" ucap alfa.
"jadi dulu"
Flashback on
"pril ikut aku ke taman yu" ucap tyo.
"ayoo,aku udh lama ga kesana"jawab april dengan senang.
April dan tyo langsung menuju taman dan duduk dibangku yang biasa ia duduki.
"sebenarnya ada yang mau aku omongin pril" ucap tyo.
"ngomong apa? ngomong aja" jawab april.
"aku mau kita putus, aku bosen sama kamu" ucap tyo sambil berdiri membelakangi april.
"maksudnya apa tyo? Kamu bercanda kan" ucap april dengan suara bergetar.
"gua udh punya cewe lagi " jawabnya sambil membalikan badan ke arah april.
"apa? Kamu bercanda kan yo" ucap april dan kini air matanya sudah mengalir.
"cewe gua rara" ucapnya tyo dengan enteng.
"apa? Rara? "jawab april dengan tidak percaya.
"iyah gua jadian udah sekitar 1bulan sama tyo pril" ucap rara yang tiba tiba datang.
"kenapa lu jahat ra? Bukannya selama ini kita sahabatan?" ucap april dengan tangisannya.
"lu selalu dapet apa yang lu mau pril gua benci sama lu" ucap rara dengan emosi.
"udah yu ra kita tinggalin dia Disini" ucap tyo dan langsung berlalu pergi dengan rara meninggalkan april sendiri yang masih menangis.
Flashback off
"jahat banget si anjir temen lu" ucap alfa dengan kesal.
"ya mangkanya gua desi ulan ica zie kecewa banget sama dia" ucap april.
"jadi ini yang bikin lu cuek sama sekitar?" tanya alfa.
"hmm maybe" jawab april.
"gua yang bakal bikin lu balik jadi april yang dulu" ucap alfa dengan senyuman hangat.
"maksudnya?" tanya april bingung.
"lu ternyata telmi juga ya" ucap alfa sambil mengacak ngacak rambut april.
"berantakan anjirrr rambut guaaa" ucap april.
Alfa hanya terkekeh pelan melihat april dengan ekspresi kesalnya bagi alfa, april sangat lucu kalo lagi kesal.
"hmm pril ada yang mau gua omongin Sebenernya sama lu" ucap alfa sambil menatap muka april.
"apa fa? " jawab april.
"gua-
Hayo alfa nya ngomong apa? Apa jangan jangan dia nembak april? 😆😆😆😆 penasaran ga si wkwk? Eh btw haloooo semuanyaaa makasih banget buat kalian yang udah setia ngikutin terus cerita aku💙💙💙💙💙 maaf kalo kalian masih belum puas sama ceritanya🙏🙏🙏🙏maaf juga kalo masih banyak typonya ya😆😆jangan lupa di vote ya hehe💛💛dan ikutin terus ceritanyaa.
Happy reading gaesss💛💛
KAMU SEDANG MEMBACA
APRIL
General FictionAku bukan hujan yang harus berkali-kali jatuh untuk merasakan, sakit yang sama-april.