4.

1.7K 47 0
                                    

Alea pov: _

    Ketika sampai di halaman rumah Aku berjalan mengendap endapan takut ketahuan pulang malam .papi akan marah. Ketika Aku membuka pintu rumah aku terkejut mendapati dua orang pria sedang duduk santai sambil berbincang. Siapa lagi mereka kalau bukan kakak dan papi dua orang pria yang aku sayangi dan juga ku takuti.
" Assalamualaikum"aku mencium punggung tangan mereka.
"Waalaikumsallam" Jawab mereka bebarengan.

"Dari mana A? " Papi berhenti sesaat "sudah jam berapa sekarang? "
Pertanyaan papi membuat ku takut padahal pertanyaan gampang dan sepele sekali kan.

" J jalan jalan p... Pi." Jawab ku terbatah.

"Kenapa handphone kamu gk aktif? "
"Lowbat pi. Maaf bikin papi khawatir. "
" Kenapa kamu ceroboh dek?  Kalau ada apa-apa gimana? Siapa yang tanggung jawab? "

" Maaf kak pi"
"Kamu harus di hukum A! "
"Aa gk mau pi " Kenapa jadi gini Papi marah pasti hukuman nya gk enak.

" Harus mau!  Berapa lama kamu libur kuliah? "
"2bln pi "
"1bln kamu harus bantuin mami di toko! kamu suka jalan2 kan?  Kamu bekerja di toko mami selama 1 bln. Nanti kamu yang nganterin roti ke pelanggan2 mami kamu bisa jalan2 sambil cari uang. "

Buset ndah papi kebiasaan kalau ngehukum aku yang gk enak yang aku gk suka. Tapi kalau ngehukum aku enak dan aku suka berarti bukan hukuman dong namanya itumah liburan namanya.

"Tapi pi yah gk bisa gitu dong pi. Kakak tolongin adek mu yang cantik ini dong kak! "Mudah mudahan kakak ku mau ya Allah.

" Sorry dek kakak gk bisa bantu kamu harus jalani hukuman mu itu toh kamu bisa jalan2 kapan lagi kamu bisa sebebas ini  iya gk? "

Wajah ku langsung berbinar bahagia
"Iya kak bener banget kakak"
" Kartu kredit papi sita kemariin kunci mobil juga! "
Ya Allah papi marah baget deh pasti aku jadi nyesel.
"Ihhh papi ma slalu bikin aku kesel deh" Ku keluar kan semua yang papi mau dengan tidak rela dan penuh penyesalan.

"Mangkanya dek kamu harus di siplin. Penyesalan ma datang slalu di akhir dek kalau di awal ma nama nya pendaftaran. Hahaha" Awas aja kakak ngetawain aku aku pun langsung meninggalkan kakak dan papi dalam keadaan marah

Capek banget hari ini kenapa sih jadi berujung pada hukuman itu kenapa papi jadi kasih hukuman itu kenapa gak di kurung aja aku di kamar. Jalan2 kesukaan aku belajar di kamar juga kesukaan aku. Mungkin papi gajarin aku gimana susah nya cari uang kayak yang dulu
kakak maksud kalau udah waktu nya pasti papi ajarin aku tapi dengan cara yang beda.
    

           🐣🐣🐣🐣🐣
   Pagi ini cuaca begitu cerah
aku berjalan menuju toko kue Mamiku. Toko kue pertama mamiku ada di Bali mama yang mengolah nya dan yang di Banyuwangi di depan komplek rumah ku. Aku memasuki toko kue mami ku aku di sambut oleh para pegawai.

"Selamat pagi mbak Alea " Sapa mereka dengan senyuman ramah dan ku balas dengan senyuman gk kalah rama yang membuat ku begitu cantik.
" Selamat pagi semua"
Aku pun meninggalkan mereka dan menemui mami di ruangan nya.
" Mami "
" Anak mami yang cantik mulai kerja hari ini sayang? "

" Iya dong mi putri kita udah mau kerja. Dia semangat banget hari ini mi liat wajah cantik nya keliatan berseri-seri! "

" Loh papi hari ini gk kekantor? "
" Gk sayang papi sama mami mau pacaran."

" Terserah kalian aja deh " Jawab ku sambil mendengus kasar.

" Kamu cemburu sayang mangkanya punya suami biar bisa kayak papi sama mami. Punya pacar halal " Ucap papi sambil memeluk pinggang mami posesif.

" Udahlah pi jangan goda putri kita nanti dia jadi badmood! " Ucap mami.

" Sayang ini papi kasih uang buat beli makan siang  nanti. kalo bensin itu udah slalu ada. uang untuk bensin dari mami "

Papi memberikan uang kertas 10 k padaku.
" Makasih papi uang nya meskipun 10ribu aku akan memanfaatkan uang itu ini dengan baik.  Aku harus belajar hemat. "

" Bagus sayang. Dengan itu kamu bisa belajar kelolah uang bulanan rumah tangga sayang. kamu harus membeli seperlunya aja. Beda kan pelit sama hemat sayang. Belajar sama mami juga. Biar jadi istri yang baik kayak mami. " Jelas papi panjang lebar.

" Dari tadi papi ngomong ngacok trus deh perasaan. Yaudah deh pamit dulu keburu siang Assalamualaikum. "
"Waalaikum sallam" Ucap papi mami bebarengan.

                 🎋🎋🎋🎋

          Aku mengantarkan roti pesanan ku kendarai sepeda dengan kecepatan sedang. Aku bertemu pelanggan yang sabar cerewet yang ramah pun juga ada. Seperti yang ini. Aku menghampiri warung itu ku parkir sepeda motor ku di depan nya.

" Permisi bbu saya mau antar roti" Sapa ku sambil tersenyum dan ku sodorkan roti pesanannya.

" Mbak bule selles baru ya? Cantik banget " Ibu itu berjalan menghampiriku mengambil kotak totikum dan Mmberikan kotak roti lain yang sisa 3 bungkus.

" Iya buk. ini rotinya kok di kasih saya?"Jawab ku sambil menunjuk kotak roti yang sisa.

" Oh itu biasa nya di bawah pulang lagi sama sellesnya. Ini uang nya yg kemarin "

" Aduh ibu maaf saya gk tau kalo gitu saya bawah pulang lagi . Terima kasih bu mari " Ibuk itu hanya mengangguk.

Aku melanjutkan mengantar roti aku senang mengantar roti aku bisa merasakan bagaimana susah nya cari uang tapi juga aku sedih takut pada awalnya jika ada pelanggan yang komplen tapi aku bisa mengatasi nya dengan mudah. Aku juga belajar di siplin. jam makan siang ku gunakan untuk shalat dhuhur dan makan siang.

Uang yang papi beri kupakai membeli makanan dan minuman. Alhamdulillah uangnya pas jadi aku tidak perlu menyerah kan KTP ku dan tidak perlu repot repot mencuci piring seperti di sinetron.

My Cousin My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang