24.

977 33 1
                                    

"YaAllah Lala. Kita ke rumah sakit ya! "
Selly panik melihat Alea terduduk lemas di toilet rumahnya.

" Gak perlu mbak. " Alea tersenyum.

"Tapi kamu__ kalo gitu aku telpon pak Rizal dulu" Tangan Selly langsung di tarik oleh Alea.

"Jangan mbak. Kak Izal lagi sama Rani. Gak enak kalo ganggu mereka. "

"Tapi kamu istrinya Lala. Kamu butuh pak Rizal. "Sela Selly dengan frustasi.

" Aku emang istrinya tapi saat ini prioritas pertama kak Izal kekasihnya.  Bukan istrinya. "Wajah Alea sendu.

" Kalo gitu aku mau telpon Rudy. "
"Gak perlu mbak.  Aku gak mau ngerepotin orang lain. "

Selly kasian pada Alea dia membantu Alea untuk masuk kamar.

"Aku gak tega ninggalin kamu lala.  Tapi aku ada janji sama ibunya Rudy.  Gak enak juga kalo harus batalin.  Aku bingung"

Alea memegang tangan selly yang memilin ujung kemejanya.

"Yaudah pulang mbak...! Gak usah khawatir aku udah sehat. "

"Maaf ya lala! "

"Santai mbak " Alea tersenyum.

Sepeninggalnya selly Alea menangis. Beberapa jam kemudian Tiba-tiba Rizal masuk.  Dengan wajah berseri-serinya.  Hati Alea merasa tercubit.  Rizal nyelonong ke kamar mandi tanpa menghiraukan Alea.

Alea turun ke bawah berjalan tertatih-tatih. Menyiapkan makan malam untuk mereka berdua.

Rizal masuk ke dapur membawa botol minumnya. Alea tersenyum padanya.

"Kak makanan sudah siap kita makan sekarang yuk! "

"Aku tadi sudah makan sama Rani. Kamu makan sendiri aja....! "

Senyum Alea hilang.

"Kamu kenapa..? "

"Kamu mau bilang gak akan masak kalo aku gak makan? "

Alea hanya diam. Menatap Rizal tanpa ekspresi.

"Tapi sayangnya aku gak takut. Dan gak peduli.  Serah kamu mau masak atau gak. Toh yang laper kamu. "

"Bagus kalo gitu.. "

Alea yang tadi diam menatap Rizal tanpa ekspresi sekarang menjawab dengan jawaban yang mengejutkan. Emang susah di tebak.

"Aku gak perlu capek masak"

Rizal tambah terkejut. Gak biasanya Alea seperti ini.

"Aku juga kayaknya gak perlu ngerjain urusan rumah tangga yang lainnya.. "

Rizal menghampiri Alea.

"Apa maksud kamu Aa..? "

"Bukan apa-apa. kayaknya aku harus prepare... "

Alea berlalu meninggalkan Rizal yang masih diam di tempatnya.

Setelah sadar dari fikiranya melamunkan Alea Rizal langsung menyusul Alea.

"What the hill Alea ....? "
Rizal kaget. Dia mendapati Alea yang prepare bajunya di taruh di dalam koper.

"Prepare"

"Untuk apa kamu bawak baju sebanyak ini kita di Jawa cuma satu bulan. "

Alea masih tetap saja melancarkan aksinya.

"Aku mau kakak pulangin Aa besok... "

Deg

"Gak paling awal itu setelah lebaran Aa. "

My Cousin My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang