Seperti nya alamat ini aku tau sangat familiar sekali tapi di mana ya? Kenapa jalan ini macet sekali ada apa ya? Aku jadi takut. Kuberanikan diri untuk melihat ku parkir motor ku di depan indoapril. aku melihat dengan mata yang hampir keluar mulut ku terbuka lebar cepat" Ku tutup dengan tangan ku. Aku melihat kepala yang tak lagi bersatu dengan tubuh dara mengalir bau amis yang menusuk indra penciuman sebenarnya aku bukan tipe orang yang jijik atau apalah saat melihat dara tapi pada saat ini sangat berbeda kepala putus dari tubuh membuat tubuh ku jadi berkeringat dingin wajah ku pucat aku merasa lemas.
Aku segera meninggalkan TKP. Aku menghampiri motor ku.ku kendarai dengan pelan mengantarkan kue terakhir ku dengan tubuh yang lemas.
Ketika aku memarkirkan motor ku kurasa cafe ini milik kak Izal. Aku berjalan pelan memasuki cafe milik kak Izal ku serahkan pada bagian kasir dan ku Terima uangnya aku berharap tidak bertemu dengan kak Izal mudah mudahan kak Izal masih di Bali. Teryata pengunjung cafe ini banyak juga hebat memang dia. Tapi kenapa mereka menjadi dua pandanganku semakin buram dan aku merasa bahwa ada seseorang yang berjalan di samping ku dan pandangan ku semakin buram dan aku terjatuh.
" Ale ale kamu kenapa? "Kalimat itu yang ku denggar terakhir kali dan dia menangkap ku sampai pandangan ku benar benar hilang aku pingsan di pelukan kak Izal.Kak Izal lah yg slalu memangilku Ale ale.
🍋🍋🍋🍋
Ketika aku sadar dari pinsanku wajah kak Izal lah yg pertama ku lihat. Dia duduk di kursi sebelah ranjang ku.
" Kak kok aku di sini? "Kutatap wajah nya yg datar dan mulus seperti HFS
"Kamu tadi pingsan ale-ale" Ucapnya masih datar mode on
"Kakak yang bawah aku kesini? ""Hm"dia cuma jawab itu dasar ice man
Tiba-tiba pintu kebuka muncul lah perempuan cantik memakai jilbab panjang berwarna navy dan baju senada dan tersenyum menatap ku.
" Adek Aa udah siuman cantik? "Sapanya ramah."Alhamdulillah sudah mbak cantik" Jawab ku dengan senyuman manis ku.
"Kamu kenapa bisa pingsan dek? " Tanya nya duduk di samping ku rebahan."Tadi ada kecelakaan jadi aku kepo, aku langsung shock liat kepala sama tubuh udah pisah. kak ya Allah aku lemes aku naik motor pelan pelan biar gak jatuh. Tapi untung jatuh nya di sini, kalau aku jatuh di jalan pasti kecelakaan nya ada 2.ya gak mbak? " Jelas ku panjang lebar. Afrin terkekeh mendengar cerita dari Alea.
" Untung ada Izal tadi dek yang nolongin kamu ya gk? Dia juga lo yang nelpon kakak karena kamu pingsan. Dia khawatir banget lo tadi "
"Makasih ya kak Izal. " Ku menoleh pada kak Rizal sambil tersenyum, tapi dia sama sekali gk liat aku nyebelin banget.
" Hm " Jawab nya dengan wajah datar dan dingin nya itu
" Mbak aku mau pulang udah malem. "" Kamu nginep aja ya dek! " Cegah mbak Afrin
" Gk mbak aku harus pulang "
" Keras kepala banget sih kalo di kasih tau. " Ucapan kak Rizal mengagetkan juga sebenarnya dia sudah biasa membentak ku.
" Apa urusan nya sama kakak? Toh kakak gak bakal peduli juga. " Jawab ku sewot dan dia berjalan mendekatiku sampai aku terduduk lagi wajah kami semakin dekat dan muncul lah suara seseorang di sana." Izal "
Kak izal pun menoleh ke sumber suara ia tampak terkejut.
"Abi ngapain ke sini? "" Apa yang kamu katakan pada Aa Zal?"
Ucap pakdhe Rama geram." Bukan apa apa cuma peringatan kecil agar dia tidak ceroboh dan pingsan seperti tadi."
"Tapi bukan begitu nak cara nya. Kamu hanya bikin dia takut. " Nadanya melembut.
"Tapi dia bandel dan kekanak-kanakan bisa bisanya sampai lupa makan. Ceroboh" Jawab jak Rizal melirikku.
"Kok kakak nyolot...? "
" Dari mana kakak tau kalau aku belum makan? " Kulirik dia dengan menyisipkan mataku dengan tajam.
" Mbak Afrin" Jawabnya dengan memutarkan mata dan mendengus kasar
" Trus urusannya sama kakak apa? " Jawabku tidak mau kalah.
"Jelas ada lah orang aku yang angkat kamu ke sini. Yang nelpon mbak Afrin. Aku gak mau itu semua sia-sia aja. dasar gak tau Terima kasih. " Sanggahnya panjang lebar sambil menatap ku tajam.
"Ciee ciee ada yang peduli nie yeh. Ada yang khawatir nie bi" Mbak Afrin menjeda kalimat nya sambil berjalan menghampiri pakdhe
"padahal tadi udah bilang Terima kasih tapi, gak di respon sama sekali. Sekarang giliran mau pulang aja di cegah takut kehilangan ya dek? " Ujar mbak afrin sambil mengeluarkan senyum meledak ke arah kak Izal. Kebiasaan mbak Afrin slalu ngeledek kayak gitu. Apa coba maksudnya mencoba mendamaikan aku dengan adiknya yang super nyebelin itu.
"Udah ah jangan saling meledek kita makan aja dulu! " Ucap budhe zahra tiba-tiba muncul.
" Umi kapan kesini? " Tanya mbak Afrin dan kak izal bebarengan.
" Tadi sejak kalian debat " Sambil memutar mata nya malas.
Kitapun berjalan menuju salah satu meja yang di persiapkan.
" Aa pesen aja mau makan apa? " Kata budhe zahra sambil tersenyum menatapku.
"Aa gak bawah uang budhe nanti di marahin sama kak Izal suruh cuci piring atau nyerahin KTP atau di laporin polisi" Aduku sambil merajuk. Seketika itu tawa mereka pecah kecuali ice kutub itu. Dia menatap ku keheranan.
" Pesen aja budhe yang bayar! "
"Kenapa kamu gak bawah uang dek Aa? " Tanya mbak Afrin.
"Kartu kredit ku diambil papi dan aku di hukum di suruh kerja ditoko nya mami. " Jawab ku
" Kok bisa gitu sayang? " Tanya budhe zahra sambil menatapku iba
" Karena..... "Ku cerita kan kejadian mulai aku jalan jalan sampai aku di kasih uang 10 k. Langsung tawa mereka pecah.
🍌🍌🍌🍌🍌🍌
Ku rebahan di atas kasur Queen size kesayangan ku. Ku tatap langit langit kamar ku sambil memikirkan kejadian tadi sungguh penggalaman yang keren.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cousin My Husband
RomanceEnd Sebuah perjodohan yang dilakukan nenek dan kakek Alea dan Rizal membuat mereka terpaksa menikah. Sementara Rizal memiliki kekasih. Alea berjuang untuk mendapatkan cinta Rizal dengan cara yang cukup aneh. Alea membiarkan Rizal menemui kekasihnya...