43.

1.7K 41 4
                                    


Alea menyajikan masakannya diatas meja makan.

"Bi siti minta tolong panggilin manusia triplek semua kesini kita makan bareng...! "

Bi siti terdiam di tempat. "Maaf Nyonya tapi___"

"Ayo lah bi...! "

"Baik Nyonya" Bi siti tak berani menentang perintah sang majikan

Para manusia triplek datang kedapur dengan langkah pelan dan kepala yang menunduk ragu.

"Eh kalian cepat jangan letoy...! "

"Maaf Nyonya... " Mereka berjalan cepet

"Duduk...! " Mereka langsung duduk

"Bundaa....! " Teriak mereka bertiga
Alea tersenyum manis menyambut kedatangan mereka.

"Ayo duduk dengan rapi...! Kalian udah pada kenalan sama adik Brave...? "

"Udah dong Bun... "

"Pinter kalian... "

Tiba-tiba para manusia triplek terdiam kaku di tempat Alea belum menyadari kehadiran Rizal.

Rizal berjalan santai dengan setelan rapi dan wajah dinginnya. Alea tersenyum melihat Rizal membalasnya dengan senyum manisnya yang membuat kaum jomlo ambyar.

"Maaf Tuan...! Nyonya yang menyuruh kami disini.. " Rizal tak berkata apapun tapi dia mengangkat tangannya tanda untuk mereka diam.

"Aa Masakin makanan kesukaan kakak loh.." Alea menyajikan makanan nya di piring Rizal

"Kita bedoa dulu...! Anak Ayah yang mimpin ya..!

"    اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ "


Mereka mulai ritual makan nya.

"Nanti kalian mau main kemana...? "Tanya Rizal selesai makan pada mereka bertiga

" Ke Bali zoo yah... " Ucap Brave

"Tapi Bunda gak usah ikut kita sama om om ini aja.. Boleh kan yah...? "

"Gak boleh...! " Jawab Alea cepet

"Kenapa..? " Tanya Rizal memicingkan matanya ke Alea.

Alea tak mau kalah dengan Rizal dia melipat tangannya di depan dada sambil melotot.

"Nanti kalo mereka kenapa-kenapa siapa yang mau tanggung jawab...? "

"Mereka yang akan aku hukum... " Rizal menoleh ke arah ajudannya yang tengah tertunduk melihat perdebatan kecil tuan nya.

Alea memajukan wajah nya kearah Rizal

"Kakak gak khawatir sama keselamatan mereka...? "

Rizal berdiri dan memajukan wajahnya kearah Alea sampai Alea terasa napas Rizal di wajahnya. Alea speechless di tempat

"Kalo aku gak khawatir mana mungkin aku menyuruh mereka jagain anak kita sayang"

Cup

Rizal menggecup Bibir merah Alea di akhir kalimat nya.

Alea ingin berteriak tapi Rizal langsung memeluk nya. Sambil berbisik pelan

"Mereka akan baik-baik aja. Kakak ngebolehin mereka pergi dengan mereka bukan tanpa alesan. Kakak ingin mereka jadi pemberani kayak kamu... Kakak ingin mereka belajar tanggung jawab... Jadi kamu jangan khawatir ya.. ! "

Alea mengangguk.

"Kakak pergi kerja dulu kamu jangan rindu..! " Goda Rizal mencubit hidung Alea gemas.

My Cousin My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang