18.

935 35 1
                                    

   Setelah perjanjian tadi malam Rizal benar-benar menepati janjinya untuk menggajak Alea ke mana pun Rizal.

Hari pertama

Rizal mengajak Alea ke cafe miliknya. Ketika memasuki pintu masuk cafe Alea tak berhenti untuk menyembunyikan kebahagianya.

Alea menyapa pegawai cafe dengan senyum manis saat ini cafe belum buka karena masih terlalu pagi.

Pegawai Rizal tampak bingung karena kedatangan Alea. Rizal mengetahui tatapan semua pegawai pria menuju pada istrinya.

Rizal yang risih mmelihatnya langsung mengumpulkan para pegawainya untuk memperkenalkan Alea.

"Semua nya perkenalkan dia sepupu saya. " Tatapan Rizal beralih ke Alea. Alea kaget karena tidak diakui sebagai istri tapi sebagai sepupu.

Sakit tentu saja tapi Alea menyembunyikan rasa sakit nya pada senyuman manis yang membuat para pegawai pria semakin terpesona oleh bidadari tak bersayap yang berada di cafe tempat mereka bekerja.

"Nama saya Laurenza Aleyza senang bertemu dengan kalian"

"Panggil dia Lala! " Suara tegas Rizal menginterupsi para pegawai.

" Kok Lala Kak? "Tanya Alea polos

"Nama kamu terlalu panjang dan mereka pasti akan kesulitan memanggilmu. " Jawab Rizal dengan muka datar seperti biasa. Alea hanya mengangguk paham.

"Adek Lala sekolah di SMA mana? " Tanya salah satu pegawai pria Rizal dengan sedikit menggoda.

"Udah punya pacar belum dek?  Pacaran sama aku mau cantik? "Tanya pria yang lain sambil meraih tanggan Alea tapi Alea buru-buru menghindar sehingga tidak tersentuh oleh pria itu.
Rizal tampak menahan marah atas kelakuan para pegawai nya.

" Jangan godain adik saya! Jangan berani-berani sentuh dia! "Rizal meraih tanggan Alea dan memeluk Alea dari samping .

" Saya sudah bersuami. Dan alhamdulillah saya sudah lulus S1. "Jawab Alea lembut. Para pegawai Rizal langsung kaget apalagi pegawai pria langsung patah hati.

" Maaf Pak Rizal bukannya saya lancang tapi kenapa pak Rizal malah memeluk Lala?padahal kalian sepupu. "Tanya salah satu pegawai Rizal.

" Karena dia saudara sepersusuanku. " bohong Rizal dengan wajah datar dan mata merah karena menahan amarah. Para pegawai Rizal sudah paham dengan keadaan bosnya menahan emosi.  mereka juga sudah terbiasa dengan wajah dingin bosnya itu.

Rizal pergi dengan menuntun Alea meninggalkan para pegawai.
Saat ini mereka berdua berada dalam ruangan pribadi minimalis milik Rizal.

Rizal duduk di kursi nya sementara Alea duduk di single sofa yang ada di ruangan tersebut.

"Aquaman marah ya sama princess? "




"Nope."



"Trus kenapa dari tadi princess di diemin? "

"Lagi puasa ngomong. "

"Oh. puasa ya"

Alea berjalan pindah duduk di depan Rizal mereka hanya terhalang sebuah meja saja. Sementara Rizal sesekali melihat pergerakan Alea.

Setelah beberapa menit Alea berdiri dari duduknya ia masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Alea menyiapkan tempat sholat dan memakai mukena yang slalu ia bawa kemana aja. Rizal yang dari tadi fokus sama laptopnya kini beralih fokus pada istrinya.

"Kamu mau ngapain princess? "

"Oh ini? Ini lagi persiapan lari maraton. "

"Lari maraton? Masak lari maraton kayak mau sholat?"

My Cousin My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang