23.

911 39 0
                                    

Alea menyiapkan kamera yang telah di sambungkan ke layar televisi yang ada di luar. Sekalian promosi bahwa di cafe ini juga menyiapkan acara privasi yang keren. Kamera itu ada tanpa sepengetahuan Rizal.

Kalaupun Rizal tau dia tak kan peduli. Itu urusan Alea.

Kini Alea berada di panggung untuk menyiapkan acara ini. Di luar sana Rizal dan Rani sudah tiba. Rizal menutup mata Rani dengan kain. Rani tampak cantik dengan baju pilihan Alea. Tapi Alea tak kalah cantik dengan Rani.

Tangan Rizal setia memegangi tangan Rani menopang berat gadis itu agar tak jatuh. Alea tersenyum melihat aksi Rizal yang sangat telaten dan hati-hati menuntun Rani untuk duduk.

Andai dirinya yang di posisi itu dan di perlakukan seperti itu. Andai Alea yang di cintai suaminya. Alea hanya bisa membayangkan betapa bahagianya dirinya saat di perlakukan sangat istimewa pada suaminya di cintai dengan tulus tanpa memandang segala kekurangan Alea.

Alea ingin hidup normal. Punya keluarga yang bahagia. Ingin di cintai dengan normal seperti layaknya istri-istri lain pada umumnya. Alea ingin pernikahannya harmonis seperti Fauzan dan Linda yaitu tidak lain adalah orang tuanya. Ingin pernikahannya abadi seperti omah dan opahnya.  Tapi apalah daya Alea hanya bisa menangis dan berdoa.

Waktunya semakin sedikit dia harus lebih giat untuk mempertahankan pernikahannya walau 97% akan gagal.

Alea menghapus air matanya yang mengalir tanpa permisi.

😔😔

"Kau yang menyiapkan semua ini sayang? " Tanya Rani pada Rizal.

"Apa kau yakin aku yang menyiapkan semua ini?? " Tanya Rizal terkekeh.

"Kau sangat jujur. Jadi siapa? "

"Perempuan cantik. "

"Perempuan cantik?  Siapa dia hebat sekali dia sudah membuat tempat ini jadi seindah ini dan seromantis ini? " Tanya Rani terkekeh karena dia tahu betul lelaki di depannya ini bukan tipe orang yang romantis.

"......" Rizal tidak menjawab

"Apakah dia pelayan di cafe ini sayang? " Rani memainkan tangan Rizal.

"Bukan"

Rani tampak bingung "apakah si pembantu bule mu si Alea?? "

"Dia bukan pembantu! "Rizal menjawab dengan muka yang lempeng.

" Aku tidak suka jika dia berada di dekatku"

Alea mendengar apa yang Rani katakan hatinya sangat sakit tapi dia juga ingin tahu apa yang Rizal lakukan ketika ada seseorang menghina istrinya di depannya.

"Dan aku lebih tidak suka dengan orang yang merusak acaraku. Mau lanjut atau pulang? "

Rani tampak kesal. Tapi dia menurut pada Rizal agar diam menikmati apa yang Rizal berikan padanya.

Alea tersenyum tipis walau hanya itu yang keluar dari mulut Rizal. Meski bukan belaan tapi itu bisa membungkam mulut berbisa Rani.

Alea memainkan tuts piano lagu. "Perfect" Ed Sheeran

Rizal menuntun Rani agar mengikutinya. Mereka berdansa.

I found a love for me
Darling just dive right in
And follow my lead
Well I found a girl beautiful and sweet 
I never knew you were the someone waiting for me
'Cause we were just kids when we fell in love

My Cousin My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang