***Instagram.
5,124 likes
doyoung__ i prefer 3.
"Dek, captionnya ambigu," Celetuk Byounggon setelah melihat postingan instagram Doyoung.
"Ambigu gimana?" Balas Doyoung cuek.
"Ganti ah captionnya. Kalo Papa baca gimana?"
"Emangnya aku ngomongin apa?"
"Abang tau. Ganti captionnya."
Doyoung dengan muka cemberutnya pun mengganti caption instagramnya. Kenapa Byounggon peka banget sih sama captionnya Doyoung?
Doyoung kan jadi sebel.
Sedangkan Byounggon masih belum bisa melakukan apa-apa terhadap adiknya yang masih shock karena sebentar lagi akan melepas status bungsu. Kalau bahas sedikit aja, Doyoung bisa badmood seharian dan satu rumah jadi pusing sendiri.
Satu-satunya cara ya membuat Papa nya tidak memikirkan sikap Doyoung yang berubah. Karena saat hamil, Jinan bisa jadi lebih sensitif dan overthinking terhadap sesuatu yang terjadi di rumah. Entah itu salahnya atau bukan.
Sedangkan Jinan dikamarnya sudah melihat postingan Doyoung. Benar dugaannya kalo Doyoung gak mau punya adik.
"Papa," Panggil Byounggon.
"Kenapa Gon?" Lalu Byounggon memeluk Jinan.
"Papa mau sesuatu?" Tidak perlu to the point, tapi Byounggon tahu kalau Papanya pasti sudah melihat postingan Doyoung.
"Enggak ada, lagi gak mau apa-apa."
"Papa istirahat aja. Nanti soal makan gampang," Ucap Byounggon sambil membantu Jinan untuk tidur.
Jinan hanya menggenggam tangan Byounggon dan meremasnya erat. Byounggon tahu sekali kalo Papanya ini galau. Jadi dia hanya tersenyum menenangkan sambil balas menggenggam tangan Jinan.
"Doyoung-"
"Udah Papa, gak usah pikirin dia."
"Tapi kan-"
"Papa bobok aja ya. Masalah Doyoung biar aku yang urus. Oke? Papa jangan kebanyakan pikiran, kasihan adik aku."
"Kamu sama aja kayak Appa."
"Ya kan anaknya."
Setelah memastikan Jinan tertidur, Byounggon keluar dari kamar Jinan dan bergegas menghampiri kedua adiknya yang sedang nonton di ruang tengah.
"Papa tidur?" Tanya Jaehyuk.
"Iya." Byounggon melirik Doyoung yang masih fokus menonton TV.
"Dek, lain kali jangan kayak gitu ya," Tegur Byounggon.
Doyoung melirik Byounggon, "Gitu gimana?"
"Jangan bikin caption menjurus kesana."
"Aku gak ada niatan menjurus kesana kok. Abang aja suudzon duluan," Jawab Doyoung yang membuat Byounggon menghela nafas— menahan emosi.
"Kamu kenapa sih gak suka?" Tanya Byounggon akhirnya. Doyoung masih diam saja lalu dengan cueknya menjawab,
"Gapapa."
"Jujur aja. Nanti biar Abang bisa bantu kamu."
"Dibilang gak kenapa-napa. Udah ah, abang nyebelin!"
Doyoung beranjak dan segera pergi ke kamarnya. Saat ditangga, Doyoung terkejut melihat Jinan yang baru turun. Dia hanya tersenyum pada Jinan dan segera pergi ke kamarnya.
Jinan hanya tertidur sebentar setelahnya terbangun karena mual. Lalu tidak bisa tidur lagi dan memutuskan untuk menyusul anak-anaknya di bawah. Tapi, saat akan turun, dia mendengar perdebatan Byounggon dengan Doyoung.
Jinan mengelus perutnya, berusaha menguatkan diri dan menghampiri Byounggon dan Jaehyuk. "Loh Papa udah bangun?"
"Iya."
"Kok sebentar doang tidurnya?"
"Tadi Papa mual jadi nya gak bisa tidur lagi," Jawab Jinan lagi. Byounggon memijat pelan tangan Jinan.
"Tadi... kalian berantem lagi ya?" Tanya Jinan pada akhirnya.
Byounggon dan Jaehyuk refleks menoleh. Kemudian menggeleng berusaha meyakinkan Jinan kalau mereka tidak berantem. "Enggak kok Pa."
"Jangan bohong. Papa denger kalian bahas-bahas masalah instagram Doyoung. Papa juga udah liat kok dari sebelum dia ganti caption," Ucap Jinan. Byounggon dan Jaehyuk hanya diam— bingung harus membalas apa.
"Enggak Pa, itu bukan masalah adek-"
"Kalo bukan masalah adek, kamu harusnya gak usah marah kan sama dia?"
Skak mat.
Byounggon tidak bisa membalas lagi. Dia benar-benar bingung sekarang harus berbuat apa. Dia tidak ingin Jinan memikirkan masalah Doyoung. Tapi, disisi lain dia ingin menyelesaikan masalah ini sendiri, tanpa ikut campur tangan orang tuanya. Karena, Jinan pasti akan kepikiran terus.
Jinan menghela nafas. "Papa harus apa ya sama Doyoung?"
"Udah Pa. Mungkin dia masih shock aja. Nanti lama-lama juga dia nerima kok. Papa tenang aja ya?" Jaehyuk berusaha menenangkan Jinan. Tapi, sekeras apapun usaha kedua anaknya, pikiran Jinan tetap jatuh pada Doyoung yang belum bisa menerima kehadiran adiknya.
Saat malam hari, makan malam terasa hening dan canggung. Byounggon sesekali melirik Doyoung lalu Jinan. Doyoung sih terlihat biasa saja dan Jinan yang terlihat seperti ingin berbicara pada Doyoung tapi ragu.
June bukannya tidak tahu kondisi keluarganya saat ini. Dia tahu, sangat tahu. June juga tidak menyangka kalau anak bungsunya akan bersikap seperti ini setelah Jinan memberitahu kehamilannya.
June bersyukur karena Byounggon— sebagai anak pertama, sangat peka terhadap situasi keluarganya dan sangat bisa diandalkan untuk menjaga Jinan dan kedua adiknya.
Setelah selesai makan malam, seperti biasa mereka pasti berkumpul di ruang tengah untuk menonton TV. Mereka hanya diam sedangkan Jinan yang sesekali memainkan ujung bajunya dengan mata berkaca-kaca.
Akhirnya Jinan pun pergi ke kamar untuk menumpahkan kesedihannya. Jinan tahu kalau dia tidak boleh terlalu stress, tapi ini menyangkut anaknya. Jinan tidak bisa berhenti memikirkan Doyoung.
Jinan hanya bisa berbisik pada adik kecil di perutnya, "Kak Doyoung pasti sayang kamu."
***
sedang dalam masa dimana tidak percaya diri dengan cerita sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family ; junhwan [✔️]
Short Storyit's all about June's Family! [ Sequel of line;junhwan ] JUNE X JINHWAN BXB YAOI AREA! DON'T COPAS PLEASE! originally published : 20-01-2019